Punya follower dalam jumlah masif pastinya adalah impian semua orang yang memiliki akun media sosial. Saya pun berharap ada yang mau mem-follow akun medsos saya, hehehe.
Namun kalau yang mengikuti adalah psikopat atau orang-orang yang berniat jahat ya lain lagi ceritanya. Satu pengikut semacam itu saja sudah terlalu banyak.
Kisah inilah yang diangkat dalam film indie berjudul “Follower” karya James Rich. Saking indie-nya, beliau merangkap menjadi sutradara, penulis naskah, produser, pemain, hingga editor. Bisa jadi dia juga yang megang kabel lampu kamera.
Nah, seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Follower di bawah ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Sekilas Tentang
Sekelompok teman yang baru saja lulus kuliah memulai perjalanan backpacking ke hutan untuk merayakan masa depan mereka yang akan datang dan akhir dari era persahabatan mereka. Saat mereka berjalan di jalan setapak, mereka perlahan mulai curiga bahwa mereka sedang diikuti oleh individu misterius, yang, tidak mereka kenal, melacak setiap gerakan mereka dan mengunggah video ke forum jahat di mana pengikut anonim dapat menentukan nasib mereka.
Tanggal Rilis: 29 Maret 2022
Durasi: 1 jam 2 menit
Sutradara: James Rich
Produser: Zac Hersh, James Rich
Penulis Naskah: James Rich
Produksi: Smallertown Productions
Pemain: Revell Carpenter, Jonathan Jennings, Molly Leach, James Rich, Gigi James, Serena Kamlani, Walker Edelman, Chris Scarciotta, Ted Rich
Sinopsis Film / Alur Cerita
Seorang pria misterius (diperankan oleh Chris Scarciotta) berniat untuk menjadi bagian dari komunitas penguntit Wolf dengan cara berpartisipasi langsung.
Korban pertamanya adalah seorang influencer bernama Heather (diperankan oleh Revell Carpenter). Kebetulan, Heather hendak melakukan pendakian ke hutan bersama dengan 2 orang sahabatnya, Riley (diperankan oleh Molly Leach) dan Sam (diperankan oleh Gigi James).
Pada hari H, pria tersebut mulai membuntuti Heather dan rekan-rekannya. Ia bahkan melakukannya secara terang-terangan.
Setibanya di titik awal pendakian, Sam sempat melihat sosok tak dikenal di kejauhan. Pun begitu ia mencoba mengabaikannya.
Setelah membawa backpack masing-masing, Heather, Riley, dan Sam memulai perjalanan mereka.
Sementara itu, di tempat lain, terlihat si pria misterius menyiarkan rekaman video aktivitas Heather dkk di forum komunitas Wolf. Hampir semua anggotanya meminta agar pria tersebut membunuh Heather, Riley, dan Sam.
Heather mendapat pesan DM dari orang tak dikenal. Orang tersebut juga mengirim foto bukit di area tempat Heather melakukan pendakian.
Sam mulai curiga, namun Heather tidak menghiraukannya.
Jake (diperankan oleh James Rich), petugas hutan, menemukan truk milik si pria misterius. Ada busur untuk berburu serta laptop yang digunakan untuknya melakukan siaran.
Apes, pria misterius tersebut muncul dan langsung membunuh Jake tanpa basa basi.
Sam kembali melihat si pria misterius dari kejauhan saat ia dan yang lain berhenti di sebuah danau.
Ketika diberitahu, Heather lebih peduli pada aktivitasnya membuat story di medsos ketimbang mulai khawatir.
Yang menjadi masalah, power bank mereka tidak sengaja dirusak oleh Riley yang terlalu buru-buru nyemplung ke danau.
Beberapa waktu kemudian, si pria misterius menembakkan anak panahnya ke arah Heather dan mengenai batang pohon.
Bukannya takut, Heather justru berusaha untuk mengejarnya. Untung Riley berhasil mencegahnya.
Sam lantas mengajak keduanya untuk kembali ke mobil. Namun karena jaraknya terlalu jauh dan sudah menjelang malam, diputuskan untuk menelpon pengawas hutan.
Apes, karena bertepatan dengan musim berburu, pengawas hutan bernama Terry (diperankan oleh Walker Edelman) tidak terlalu menanggapi dengan serius.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan. Sam terlihat membawa anak panah yang ada di batang pohon.
Malam tiba. Heather, Sam, dan Riley mendirikan kemah serta membuat api unggun untuk bermalam.
Sementara itu, Terry yang tadi dihubungi oleh Heather menemukan helm milik Jake di jalan. Curiga ada yang tidak beres, ia bergegas mengabarkan hal tersebut ke kantor pusat.
Tengah malam Riley terbangun karena hendak buang air.
Usai melakukannya, si pria misterius tiba-tiba muncul dari belakang dan menangkapnya.
Si pria misterius itu kemudian membawa Riley ke suatu tempat dan mengikatnya di atas kursi.
Ia lanjut meletakkan laptopnya tak jauh di hadapan Riley dan mulai melakukan siaran langsung.
Ia meminta pendapat pada anggota forum Wolf tentang apa yang sebaiknya ia lakukan pada Riley.
Kendati demikian ujung-ujungnya pria tersebut tidak melakukan apa-apa terhadap Riley.
Ia hanya mengomel karena orang-orang sepert Riley tidak pernah mempedulikan orang biasa sepertinya.
Pagi harinya, mengetahui Riley diculik oleh pria misterius, Heather dan Sam bergegas mencarinya.
Apes, kaki Heather terkena perangkap sehingga terluka parah.
Sam juga harus bersusah payah karena rupanya semalam si pria misterius mengambil inhaler miliknya.
Tidak ada pilihan lain, Sam kemudian pergi mencari Riley seorang diri.
Setelah sekian lama berjalan, Sam berhasil menemukan mobil milik si pria misterius.
Ada Riley tak jauh dari sana. Juga laptop yang menyiarkan momen tersebut.
Saat Sam hendak melepaskan ikatan Riley, pria misterius muncul dan menembakkan anak panahnya tepat mengenai kaki Sam.
Berbekal spray entah apa yang ia bawa dari tenda, Sam sukses melumpuhkan pria tersebut, sekaligus menusukkan anak panah ke tubuhnya.
Setelah mengambil kembali inhalernya, Sam membebaskan Riley. Riley lalu membantunya menarik keluar anak panah yang menancap di kakinya.
Bersama-sama Sam, Heather, dan Riley berjalan meninggalkan hutan.
Mereka sempat bertemu Terry yang gercep menghubungi kantor pusat.
Tak disangka, si pria misterius ternyata masih hidup dan bisa membunuh Terry dengan busurnya.
Saat pria tersebut hendak menyerang Heather dkk dengan palu, dengan tenang Sam menghadangnya. Ia lantas membunuh pria tersebut dengan palu.
Mereka pun pergi meninggalkan tempat tersebut dengan menggunakan mobil milik Terry.
Dalam perjalanan, Sam melihat beberapa anggota komunitas penguntit bertopeng serigala memperhatikan mereka dari kejauhan.
Ulasan / Review Film Follower
Jadi bingung sendiri mau mengulas seperti apa. Serba salah mengingat ini adalah film indie yang tentunya berbiaya produksi pas-pasan.
Kemampuan orang-orang yang terlibat juga tentunya tidak bisa dibandingkan dengan mereka-mereka yang sudah punya nama besar.
Dari segi naskah saja, “Follower” terlihat tidak rapi dan ala kadarnya.
Banyak momen yang tidak jelas juntrungannya. Membagongkan dan bikin kesal sendiri saat menontonnya.
Belum lagi dialog yang sebagian besar tidak penting untuk dimasukkan ke kuping. Lha wong tidak ada hubungannya sama sekali dengan cerita utama.
Riley yang tertangkap namun tidak diapa-apakan bisa dibilang sebagai puncak ke-absurd-an.
Yang lebih aneh lagi, yang influencer Heather, namun si pria misterius justru ngedumel karena di dunia nyata tidak bakal dilirik oleh Riley.
Jadi bingung sendiri sebenarnya tujuan si penguntit itu apa.
Forum Wolf yang dari narasi terlihat seram juga ujung-ujungnya tidak ada harga dirinya.
As much as I want to appreciate this movie, merogoh kocek $4.99 untuk menontonnya di Amazon Prime sepertinya perbuatan yang sia-sia.
Penutup
James Rich sepertinya masih harus banyak belajar membuat film semacam ini. Mungkin “Prey” bisa menjadi salah satu referensi.
“Follower” sendiri terlalu banyak membuang waktu dengan dialog yang tidak penting. Rentetan kalimatnya membosankan dan tidak berhubungan dengan cerita.
Babak puncak juga membingungkan. Segala sesuatu yang dibangun sejak awal seolah tidak ada artinya. Sama sekali tidak ada intensi membunuh dalam aksi si pria misterius.
0.5/5. Sekedar untuk mengapresiasi keberadaan “Follower” sebagai sebuah film indie.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Review Follower 2022
- Story
- Element of Surprise
Summary
Dialog membosankan, akting tidak meyakinkan, dan ceritanya tidak jelas mau dibawa kemana. Babak puncak berantakan dengan adegan tidak masuk akal bertebaran dimana-mana.
Leave a Reply