Review Film Child’s Play (Netflix, 2019)

Belum sukses menemukan bagian ketiga dari seri “Child’s Play“, kita melipir bahas versi remake-nya di tahun 2019 saja terlebih dahulu.

Film ini juga sekaligus menjadi reboot dari franchise tersebut.

Saat ditayangkan di bioskop, film ini berhasil meraup keuntungan dan sempat merajai box office.

Lantas seperti apakah ceritanya? Apakah memang layak untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Alur Cerita / Sinopsis Singkat

poster child's play

poster child’s play

Perusahaan Kaslan Corporation meluncurkan boneka robot bernama Buddi. Robot tersebut memiliki kemampuan AI dan dirancang untuk menjadi teman bagi pemiliknya.

Selain itu, Buddi juga bisa diatur untuk mengontrol perangkat milik Kaslan yang lain. Mulai dari lampu ruangan, TV, hingga mobil.

Di perusahaan produksi Kaslan yang ada di Vietnam, Chien (diperankan oleh Phoenix Ly) dipecat karena dianggap pekerjaannya tidak memuaskan.

Kesal, Chien lantas menyabotase boneka Buddi yang tengah ia garap.

Di Chicago, Illinois, Karen Barclay (diperankan oleh Aubrey Plaza) bekerja di sebuah toko retail.

Untuk menyenangkan putranya, Andy (diperankan oleh Gabriel Bateman), Karen membawa pulang boneka Buddi yang diretur oleh pelanggan.

Tanpa ia ketahui, boneka tersebut adalah boneka yang sebelumnya disabotase oleh Chien.

Setelah diaktifkan oleh Andy, boneka itu langsung menamai dirinya sendiri sebagai Chucky.

Dan sesuai misinya, Chucky auto menganggap Andy sebagai temannya.

Walau hubungan Andy dan Chucky semakin dekat, kekesalan Andy terhadap Shane (diperankan oleh David Lewis), kekasih ibunya, tidak juga hilang.

Ia pun berencana untuk meneror Shane dengan memanfaatkan Chucky. Aksinya dibantu oleh dua orang temannya, Falyn (diperankan oleh Beatrice Kitsos) dan Pugg (diperankan oleh Ty Consiglio).

Celakanya, Chucky semakin lama semakin bersifat obsesif terhadap Andy. Ia tega melakukan apa saja, termasuk membunuh kucing ibunya dan Shane.

Menyadari bahwa Chucky sudah membunuh Shane, Andy berniat untuk menyingkirkannya.

Hal itu membuat Chucky sakit hati dan dendam pada orang-orang di sekitar Andy.

Andy bahkan sempat dicurigai oleh detektif Mike Norris (diperankan oleh Brian Tyree Henry) sebagai pelaku pembunuhan tersebut.

Dalam ajang peluncuran boneka Buddi 2, Chucky membuat kericuhan dan menyandera Karen.

Untungnya, Andy berhasil menyelamatkan ibunya.

Di saat Karen dan Mike ditangani oleh petugas medis, Andy bersama teman-temannya menghancurkan dan membakar Chucky di gang.

Di akhir, terlihat sebuah boneka Buddi yang sedang diletakkan di gudang tiba-tiba matanya menyala berwarna merah dan tersenyum dengan sendirinya.

Tanggal Rilis: 21 Juni 2019
Durasi: 90 menit
Sutradara: Lars Klevberg
Produser: David Katzenberg, Seth Grahame-Smith
Penulis Naskah: Tyler Burton Smith
Produksi: Orion Pictures, KatzSmith Productions, Bron Creative
Pemain: Aubrey Plaza, Gabriel Bateman, Brian Tyree Henry, Mark Hamill

Review Singkat

“Child’s Play” versi remake ini mengubah pendekatan mistis di versi aslinya dengan yang lebih modern. Robot serta kecerdasan buatan (AI).

Di satu sisi, kebanyakan orang mungkin bisa lebih menerimanya. Di sisi lain, alur ceritanya menjadi lebih bisa diprediksi dan cenderung membosankan.

Bahkan salah satu karakternya Falyn, sudah menyebutkan dalam dialognya bahwa kemampuan Chucky adalah awal dari kehancuran umat manusia akibat dikuasai oleh robot-robot pintar.

Dan itulah yang (nyaris) terjadi di puncak cerita, dimana Chucky mengontrol seluruh perangkat Kaslan yang ada di dalam toko untuk menyerang Andy dkk.

Walau tidak ada yang mengejutkan dari cerita, namun saya suka dengan sentuhan humor di dalamnya. Momen dimana Andy terpaksa memberikan potongan kepala Shane yang dibungkus kado kepada Doreen, ibu Mike, gegara terpergok oleh Karen. Kocak parah.

Aksi bantai membantai ala Chucky sebenarnya lumayan sadis. Sayangnya banyak adegan yang tidak ditampilkan secara eksplisit. Either karena sudut pandang kamera yang sengaja dialihkan. Atau kondisi pencahayaan yang gelap.

Mengingat elemen horor yang diusung oleh “Child’s Play” adalah yang sedemikian rupa, ketegangan dan keseraman yang disajikan jadi terasa tidak maksimal.

Ending-nya memungkinkan sekuel untuk hadir. Menurut berita, memang sudah ada rencana untuk itu di tahun 2020 lalu. Pun begitu, belum ada konfirmasi apakah sekuelnya benar akan dibuat atau tidak.

Penutup

Walau tereksekusi dengan rapi, remake “Child’s Play” ini menurut saya pribadi gagal memberikan sesuatu yang lebih dari pendahulunya.

Ceritanya memang lebih kekinian dan lebih bisa diterima logika. Namun unsur penasarannya jadi hilang begitu saja.

Sudah bisa ditebak ujungnya jika dalam sebuah film ada robot yang memiliki kecerdasan buatan.

Aksi bunuh bunuhan Chucky juga sebenarnya lumayan sadis. Sayang terlalu diredam dengan pengalihan sudut kamera dan kondisi cahaya yang minim. Mungkin agar rating usianya bisa lebih luas.

6/10.

Film ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Netflix.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf childs play

Leave a Reply