Review Film Arwah Goyang Jupe Depe (2011)

Film “Arwah Goyang Jupe Depe” (sebelumnya bernama “Arwah Goyang Karawang”, namun diganti karena diprotes oleh warga Karawang) ini dulunya sempat membuat kehebohan. Bahkan sebelum filmnya tayang di bioskop. Penyebabnya adalah perkelahian antara dua pemeran utamanya, Julia Perez dan Dewi Perssik, yang diklaim sebagai kejadian asli, bukan sekedar marketing gimmick. Entah benar entah tidak.

Sinopsis Singkat

poster arwahgoyangjupedepe

Lilis (diperankan oleh Julia Perez) sudah tidak tahan lagi dengan kehidupannya pasca menikah dengan Aji (diperankan oleh Erlando) yang tidak kunjung membaik. Ia memutuskan untuk kembali bekerja sebagai penari jaipong Goyang Karawang di klub “Bintang Kejora”, tempat yang dulu membesarkan namanya. MMeski ditentang oleh sang suami, Lilis tetap keukeuh kembali menari. Hal itu menimbulkan perselisihan dengan rekan sesama penari di sana, terutama Neneng (diperankan oleh Dewi Perssik) yang merasa tersaingi. Kompetisi di antara keduanya kian memanas. Namun di balik itu, kejadian-kejadian misterius mulai terjadi di sekitar mereka.

Tanggal Rilis: 10 Februari 2011
Durasi: 1 jam 23 menit
Sutradara: Helfi Kardit
Produser: Gobind Punjabi
Penulis Naskah: Team Bintang Timur
Produksi: Sentra Mega Kreasi
Pemain: Julia Perez, Dewi Perssik, Erlando, Ajeng Kraton, Bembi Zaenal

Review Singkat

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Dua saudara kembar identik dengan kepribadian yang berbeda 180 derajat sama-sama memilih untuk berkarir menjadi penari jaipong. Sudah bisa ditebak bahwa yang kepribadiannya lebih baik memperoleh jalan yang lebih mulus. Hal tersebut memicu kedengkian dari saudara kembarnya. Apalagi setelah tahu bahwa saudaranya mendapat kesempatan untuk menari di luar negeri. Makin kalap dan tanpa sadar sang saudara sudah tidak lagi bernyawa. Untuk bisa mendapatkan hidup yang lebih baik, ditukarlah identitas dirinya. Sayang arwah si saudara tidak tinggal diam begitu saja.

Itulah sekilas alur cerita dari “Arwah Goyang Jupe Depe” alias “Arwah Goyang Karawang”. Ide ceritanya sebenarnya menarik. Namun eksekusinya berantakan. Dari sekian banyak judul film horor lokal yang sudah saya tonton, mungkin inilah yang visualnya paling kacau. Sutradara Helfi Kardit seolah ingin bereksperimen dengan pencahayaan yang tidak biasa. Terutama di paruh pertama durasi. Alih-alih menimbulkan decak kagum, yang muncul justru sumpah serampah akibat mata perih.

Sutradara juga seolah terjebak dengan sensualitas yang dibawa oleh dua pemeran utama, Julia Perez dan Dewi Perssik. Bodi mereka dieksploitasi habis-habisan di sini. Nyaris sepanjang film polanya berulang. Jupe plus Depe goyang-goyang menggoda, selipan adegan seram atau berantem, lalu balik lagi ke ajeb ajeb.

Perselisihan antar kedua karakter pun bagai di copy-paste. Saling beradu mulut dalam jarak dekat hingga payudara keduanya bersentuhan. Perkecualian dalam satu adegan dimana cekcok mulut berujung pada pertengkaran fisik. Adegan yang diberi embel-embel tulisan ‘adegan asli’ di bagian kanan bawah layar. Entah benar, entah tidak.

Untuk penampakan setan menggunakan stunt dengan bedak putih super tebal. Menggelikan, tidak ada seram-seramnya sama sekali. Jump scare? Tidak perlu diharapkan. Lha wong sutradaranya lebih sibuk memikirkan fans service apalagi yang bakal dimunculkan di layar. Nyatanya, tidak hanya Jupe dan Depe, hampir semua pemeran wanita dipresentasikan dengan bagian dada terbuka.

Twist di bagian ending cukup menarik. Sayang dirusak dengan penampakan setan hitam yang tidak perlu ada. Tapi, yah, tema utama filmnya sendiri juga sudah terlanjur rusak. Gak terlalu ngefek.

Penutup

Baik Julia Perez maupun Dewi Perssik sebenarnya bisa berakting. Gak buruk buruk amat kok. Masih bisa membawakan peran mereka masing-masing dengan meyakinkan. Sayang sang sutradara lebih fokus menjual tubuh mereka berdua ketimbang kemampuan aktingnya. Ditambah dengan visual yang menyakitkan mata, pada akhirnya “Arwah Goyang Jupe Depe” gagal menyuguhkan film horor lokal yang berkualitas dan berbeda dengan yang sudah-sudah. 3/10 saja.

rf arwahgoyangjupedepe

Leave a Reply