Dengan dipublikasikannya Kamus Bahasa Walikan Malang minggu lalu, maka seri tulisan Kamus Bahasa untuk saat ini akan ditunda selama beberapa waktu. Total sudah ada 10 bahasa daerah yang dibahas. Mulai dari bahasa Osing / Banyuwangi, Makassar / Ujung Pandang, Ambon, Manado, Banjar, Bali, Cirebon, Madura dan Aceh. Sebagian sudah mendapat respon yang cukup baik (baca: sudah mendapatkan pengunjung harian yang lumayan), namun sebagian lagi belum. Itu sebabnya saya akan berhenti menambah konten di kategori tersebut dan fokus pada optimasi konten yang sudah ada. Baru setelah itu lanjut gasss lagi.
Adalah kamus bahasa manado, Banjar, Bali, dan Aceh yang saat ini butuh suntikan perhatian ekstra. Terutama dua yang disebut belakangan. Bali adalah salah satu wilayah di Indonesia yang sudah menjadi rumah ketiga bagi saya (setelah Surabaya dan Yogyakarta). Sementara Aceh adalah tanah kelahiran saya. Mau ditaruh dimana muka saya kalau tidak bisa mengangkat eksistensi konten-konten yang berkaitan dengan kedua wilayah tersebut, hehehe.
Selain itu ada satu lagi alasan lain.
Yaitu kesibukan saya saat ini dalam belajar bahasa Korea. Rencananya, pada tanggal 21-28 Juni 2019 mendatang saya akan berlibur ke Korea Selatan bersama keluarga. Berhubung bukan perjalanan solo traveling seperti yang biasa saya lakukan, kali ini saya tidak terlalu repot mempersiapkan segala sesuatunya. Urusan VISA pun sudah diserahkan ke pihak ketiga. Nah, daripada tidak ada persiapan sama sekali, saya memutuskan untuk mempelajari bahasa Korea saja. Termasuk huruf-huruf hangul (atau hangeul).
Agar kegiatan saya bermanfaat juga bagi orang lain, saya sengaja menuliskan ulang apa saja yang telah saya pelajari dalam artikel berseri Belajar Bahasa Korea yang pada saat artikel Blog Talk ini ditulis sudah mencapai bagian ketiga. Tidak ada target akan mentok hingga bagian keberapa, akan saya biarkan mengalir saja sesuai dengan proses pembelajaran yang saya lakukan.
Sama seperti saat tahun lalu mempelajari bahasa Jepang plus huruf kanji (hiragana / katakana), “guru” saya adalah berbagai aplikasi Android gratisan. Yang utama adalah Memrise. Ini recommended banget buat teman-teman yang ingin belajar bahasa tertentu. Kurikulumnya cukup lengkap dan metode pembelajarannya menggunakan sistem hapalan. Ada materi listening dari native speaker pula, yang jujur masih sering bikin saya salah memahami ucapan mereka. Cobain deh.
Selain Memrise, saya juga menggunakan aplikasi-aplikasi lain sebagai pendukung. Termasuk game. Sayangnya pilihan game untuk belajar bahasa Korea ternyata tidak terlalu banyak yang berkualitas. Berbeda dengan yang mengenai bahasa Jepang, lumayan beragam. Lebih jelasnya tentang ini sudah saya tuliskan di artikel “Game Pilihan Untuk Belajar Bahasa Korea”.
Rencananya nanti, jika materi pembelajaran bahasa Korea sudah khatam, akan saya lanjutkan juga ke bahasa Jepang. Doakan saja semoga tidak terhenti di tengah jalan.
또 만나요!
Leave a Reply