Setelah “Black Christmas“, kita beralih ke “Silent Night Deadly Night”. Film horor jadul yang juga bernuansakan malam natal.
Kabarnya, film slasher ini terinspirasi oleh cerita pendek berjudul “He Sees You When You’re Sleeping” hasil karya mahasiswa Harvard University bernama Paul Caimi.
Kesuksesan film ini belakangan berbuah 4 buah sekuel — “Silent Night Deadly Night Part 2”, “Silent Night Deadly Night 3: Better Watch Out!”, “Silent Night Deadly Night 4: Initiation”, dan “Silent Night Deadly Night 5: The Toy Maker” — serta 1 buah remake (“Silent Night”).
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film Silent Night Deadly Night beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
Little Billy menyaksikan orang tuanya dibunuh oleh Sinterklas setelah diperingatkan oleh kakeknya yang pikun bahwa Sinterklas menghukum mereka yang nakal.
Sekarang Billy berusia 18 tahun dan keluar dari panti asuhan, dan dia sendiri baru saja menjadi Sinterklas.
Tanggal Rilis: 9 November 1984
Durasi: 1 jam 22 menit
Sutradara: Charles E. Sellier Jr.
Produser: Ira Richard Barmak, Scott J. Schneid, Dennis Whitehead
Penulis Naskah: Michael Hickey
Produksi: Slayride Productions Inc.
Distribusi: Tri-Star Pictures, Aquarius Releasing
Negara: Amerika Serikat
Pemain: Lilyan Chauvin, Gilmer McCormick, Toni Nero, Robert Brian Wilson
Sinopsis / Alur Cerita Silent Night Deadly Night
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Desember 1971.
Billy Chapman (diperankan oleh Jonathan Best), bocah berusia 5 tahun, pergi bersama keluarganya ke Utah Mental Facility. Kakeknya (diperankan oleh Will Hare) yang mengalami kondisi skizofrenia katatonik dirawat di sana.
Saat ayah dan ibu Billy, Jim (diperankan oleh Geoff Hansen) dan Ellie (diperankan oleh Tara Buckman), meninggalkan Billy sendiri bersama kakeknya, sang kakek tiba-tiba berbicara layaknya orang sehat.
Ia menyatakan Santa Claus akan datang di malam natal untuk menghukum mereka yang nakal. Sang kakek lantas mengingatkan Billy untuk kabur apabila ia melihat Santa Claus.
Dalam perjalanan pulang, mobil mereka dibajak oleh seorang perampok yang mengenakan kostum Santa Claus (diperankan oleh Charles Dierkop).
Saat berusaha kabur, Jim dan Ellie tewas dibunuh oleh si perampok. Ellie bahkan sempat dilecehkan olehnya.
Walau terpaksa meninggalkan Ricky (diperankan oleh Melissa Best), adiknya yang masih bayi di mobil, Billy berhasil menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam hutan.
Desember 1974.
Pasca peristiwa kematian kedua orangtua mereka, Billy (diperankan oleh Danny Wagner) dan Ricky (diperankan oleh Max Broadhead) tinggal di panti asuhan Saint Mary’s.
Pimpinannya adalah Mother Superior (diperankan oleh Lilyan Chauvin). Ia acap memberi hukuman fisik pada anak-anak yang ada di sana apabila mereka ketahuan berbuat salah.
Billy termasuk yang ia anggap tidak berkelakuan baik. Tanpa peduli rasa trauma yang membekas dalam diri Billy tentang kejadian 3 tahun silam.
Berbeda dengan Sister Margaret (diperankan oleh Gilmer McCormick) yang bersimpati pada nasib Billy dan Ricky.
Dalam perayaan natal, panti asuhan mendatangkan seorang pria berkostum Santa Claus.
Mother Superior berniat untuk meletakkan Billy di pangkuan sang Sinterklas karena yakin hukuman-hukuman yang ia berikan kepadanya selama ini sudah berhasil membuat Billy menjadi anak yang penurut.
Perkiraannya salah. Billy justru memukul Santa Claus tersebut hingga terjungkal.
Mother Superior pun merespon dengan kembali menghajar Billy sebagai bentuk hukuman.
Tahun 1984.
Sister Margaret membantu Billy (diperankan oleh Robert Brian Wilson) diterima sebagai pegawai bagian gudang di sebuah toko mainan.
Ricky (diperankan oleh Alex Burton) sendiri masih tetap berada di panti asuhan Saint Mary’s.
Kendati sudah berusia 18 tahun, trauma Billy terhadap sosok Santa Claus belum juga hilang. Tidak jarang ia bermimpi buruk tentangnya.
Di sisi lain, Billy mulai jatuh hati pada Pamela (diperankan oleh Toni Nero), rekan kerjanya di toko.
Menjelang natal, pegawai yang biasa berperan sebagai Santa Claus mengalami kecelakaan.
Mr. Sims (diperankan oleh Britt Leach), atasan Billy, lantas menugaskan Billy untuk menggantikan tugas tersebut.
Walau keberatan, Billy mau tidak mau mengiyakan.
Setelah acara natal usai, Billy yang depresi tidak sengaja melihat Pamela bermesraan dengan Andy (diperankan oleh Randy Stumpf), seniornya.
Awalnya ia membiarkan mereka. Namun pikirannya berubah begitu tahu Andy berusaha untuk memp3rk0s4 Pamela di gudang.
Terbayang kembali peristiwa pelecehan yang dialami ibunya dulu, Billy hilang kendali.
Ia lantas menjerat Andy dan menggantungnya hingga tewas.
Bukannya berterima kasih, Pamela malah takut melihat aksi Billy barusan.
Kesal, Billy membalas dengan membunuh Pamela sebagai bentuk ‘hukuman’ atas kenakalan yang sudah ia perbuat.
Mendengar keributan dari dalam gudang, Mr. Sims dan Mrs. Helen Randall (diperankan oleh Nancy Borgenicht), manajer toko, berturut-turut masuk untuk memeriksa.
Satu per satu tewas di tangan Billy.
Tak lama setelah Billy meninggalkan toko, sister Margaret datang untuk menemuinya.
Ia pun terkejut mendapati jasad Helen di sana.
Billy menyelinap masuk ke sebuah rumah.
Ada pasangan kekasih Denise (diperankan oleh Linnea Quigley) dan Tommy (diperankan oleh Leo Geter) yang tengah asyik bercumbu di sana.
Keduanya lantas dibunuh dengan sadis oleh Billy.
Tidak berhenti di situ, aksi Billy berlanjut dengan membunuh seorang remaja yang melakukan perundungan.
Sister Margaret bekerja sama dengan polisi untuk mencari Billy.
Ia ditemani oleh kapten Richards (diperankan oleh H.E.D. Redford).
Apes, opsir polisi Barnes (diperankan oleh Max Robinson) salah mengira pendeta O’Brien (diperankan oleh Spencer Ashby) yang menggunakan kostum Santa Claus sebagai Billy. Ia menembaknya hingga tewas.
Belakangan, saat Barnes menyisir area sekitar panti asuhan, ia dibunuh dengan kapak oleh Billy.
Billy kemudian terang-terangan mendatangi panti asuhan dan menemui Mother Superior.
Saat Billy hendak membunuhnya, kapten Richards datang dan menembak Billy terlebih dahulu.
Dengan sisa nafasnya, Billy memberitahu penghuni panti bahwa mereka semua aman karena Santa Claus telah tiada.
Sesaat setelah Billy tewas, Ricky yang melihat seluruh kejadian tersebut menatap tajam ke arah Mother Superior sembari mengatainya nakal.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Silent Night Deadly Night. Yang tidak disangka punya banyak momen pembunuhan yang epik.
Tidak monoton dan sangat kreatif.
Ceritanya pun jelas serta mudah dipahami.
Namun tidak dengan adegan buka-bukaan para aktris wanitanya. Yang jelas sekali hanya untuk servis cuci mata bagi penonton pria.
Lucunya, film ini justru tidak masuk dalam kategori Video Nasty pada masanya.
Eniwei, film “Silent Night Deadly Night” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Prime Video.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply