Leatherface kembali lagi. Sesuai judulnya, “The Texas Chainsaw Massacre III” adalah film ketiga dalam semesta TCM.
Sekilas alurnya bercerita tentang keluarga kanibal yang meneror pasangan pengendara mobil yang melintas di jalanan Texas.
Dengan skor IMDB yang lebih rendah ketimbang pendahulunya (5.0 vs 5.6), jujur sedikit khawatir saat hendak menontonnya. Lha wong prekuelnya saja kualitasnya sukses bikin klenger, apalagi ini yang ratingnya lebih rendah?
Tapi yah, semoga hanya masalah selera atau sudut pandang. Dan filmnya (semoga) memang layak untuk dipandang.
Tanpa basa basi lagi, simak yuk alur cerita film “Leatherface: The Texas Chainsaw Massacre 3” beserta review singkatnya di bawah ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Sekilas Tentang
Sepasang suami istri California dan seorang survivalist bertemu dengan Leatherface dan keluarganya.
Tanggal Rilis: 12 Januari 1990
Durasi: 85 menit
Sutradara: Jeff Burr
Produser: Robert Engelman
Penulis Naskah: David J. Schow
Produksi: Nicolas Entertainment
Pemain: Kate Hodge, William Butler, Ken Foree, Tom Hudson, Viggo Mortensen, Joe Unger, R.A. Mihailoff
Sinopsis Film / Alur Cerita Leatherface
Leatherface (diperankan oleh R.A. Mihailoff) membunuh seorang wanita bernama Gina (diperankan oleh Beth DePatie) dan menguliti wajahnya untuk dijadikan topeng. Tak jauh dari sana, adik Gina, Sara (diperankan oleh Toni Hudson), syok menyaksikan perbuatan keji tersebut dari balik jendela.
Michelle (diperankan oleh Kate Hodge) dan Ryan (diperankan oleh William Butler) mengendarai mobil mereka di jalanan Texas.
Keduanya sempat melewati TKP penemuan puluhan mayat termutilasi. Sebagian diketemukan dengan kulit wajah terkelupas.
Melanjutkan perjalanan, mereka tiba di pom bensin Last Change.
Saat Ryan pergi ke kamar kecil, Alfredo (diperankan oleh Tom Everett), pemilik pom bensin, mengganggu Michelle. Tex (diperankan oleh Viggo Mortensen), seorang traveler yang kebetulan melintas, mengusir Alfredo.
Tak lama Alfredo kembali berbuat ulah dengan mengintip Michelle di kamar mandi. Tex mengkonfrontirnya.
Ketika Ryan dan Michelle kabur, dari kejauhan mereka melihat Alfredo menembak Tex dengan senapannya.
Beberapa saat kemudian, seseorang dengan mobil truk keluar dari garasi pom bensin untuk mengejar mobil Ryan serta Michelle.
Pengemudinya ternyata Leatherface. Tak butuh waktu lama baginya untuk menyusul dan menyerang Ryan dan Michelle.
Untungnya, mereka masih bisa berhasil meloloskan diri.
Tubuh Tex yang bersimbah darah tiba-tiba muncul di depan mobil Michelle dan Ryan. Terkejut, Michelle auto banting setir ke jurang.
Hal itu mengakibatkan mobil yang dikendarai Benny (diperankan oleh Ken Foree), yang kebetulan berpapasan, ikut celaka dan terguling keluar jalur.
Walau Michelle sempat tak sadarkan diri, ketiganya sama-sama tidak mengalami luka yang berarti.
Ryan lalu menceritakan tentang dirinya yang diserang oleh pria bersenjata gergaji mesin.
Tak lama Benny bertemu dengan seseorang bertangan kait besi, Tinker (diperankan oleh Joe Unger). Tinker menawarkan bantuannya pada Benny. Benny setuju.
Ketika hendak naik ke belakang truk, Benny melihat ada gergaji mesin yang sudah rusak di sana. Ia langsung menyadari bahaya yang mengancam.
Dan benar, Leatherface kemudian muncul dan menyerangnya.
Di saat terakhir, dari kejauhan Sara berteriak memancing Leatherface untuk mengejarnya. Nyawa Benny pun terselamatkan.
Sara sendiri berhasil menghindar dari kejaran Leatherface dan kembali untuk menemui Benny.
Terungkap bahwa seluruh keluarga Sara telah menjadi korbannya. Sementara Leatherface dan keluarganya selama ini diam-diam mengawasi jalanan tersebut, mencari kesempatan untuk membunuh dan menjagal orang-orang yang melewatinya.
Ryan dan Michelle mencari Benny. Mendengar panggilan mereka, Benny meninggalkan Sara dan memintanya untuk menunggu.
Apes, Leatherface lebih dulu datang dan membunuh Sara.
Ia kemudian mengkonfrontasi Ryan dan Michelle.
Ketika hendak kabur, kaki Ryan terkena perangkap. Ia pun tertangkap oleh Leatherface.
Michelle tiba di sebuah rumah. Ada seorang anak perempuan (diperankan oleh Jennifer Banko) di sana.
Tak disangka, anak perempuan tersebut mendadak menusuk kaki Michelle. Belakangan diketahui ia adalah putri dari Leatherface yang bernama Pape Sawyer.
Tidak itu saja, Tex tiba-tiba muncul dari belakang dan menangkap Michelle.
Terungkap bahwa itu adalah rumah milik keluarga Sawyer dimana nama asli Tex adalah Edward Sawyer.
Tex lantas memaku tangan Michelle di kursi meja makan. Ada tubuh sang kakek yang sudah tewas dan mulai terurai.
Ibu Tex, Anne Sawyer (diperankan oleh Miriam Byrd-Nethery), yang duduk di kursi roda bergabung.
Disusul oleh Tinker yang datang dengan membawa tubuh Ryan. Bersama Tex, keduanya lalu menggantung tubuh Ryan terbalik dengan kait daging. Michelle histeris melihatnya.
Leatherface tiba di rumah. Tex memberinya gergaji mesin emas dengan tulisan “The Saw is Family”.
Sementara itu, di hutan, Benny bertemu dengan Alfredo yang tengah membuang potongan-potongan tubuh manusia ke rawa.
Ia mengkonfrontasinya dan memukulnya hingga nyemplung ke rawa.
Beberapa saat kemudian, Benny menemukan rumah tempat Michelle disekap.
Di dalam, keluarga Sawyer tengah mempersiapkan makan malam. Menunya tentu saja tubuh Ryan. Yang mengejutkan, eksekutornya adalah Pape.
Setelah makan malam siap, Leatherface berniat untuk membunuh Michelle sebagai gongnya.
Melihatnya dari balik jendela, Benny langsung memberondong rumah tersebut dengan senapannya. Mama Sawyer tewas, sedang Tinker tertembak perutnya.
Michelle memanfaatkan momen tersebut untuk kabur dan bergabung dengan Benny di luar.
Untuk memberi kesempatan bagi Michelle, Benny mencoba menghadang Leatherface yang mengejar dengan truk. Apes, senapannya macet dan ia pun tertabrak olehnya.
Leatherface lanjut mengejar Michelle ke dalam hutan.
Sementara, Benny yang ternyata masih selamat ganti diserang oleh Tex. Melalui pertarungan sengit, Benny akhirnya bisa membunuh Tex dengan cara membakarnya hidup-hidup.
Menyusul ke hutan, Benny sukses menyelamatkan Michelle dari Leatherface. Sayangnya, Leatherface kemudian balas membunuh Benny.
Tidak lagi tinggal diam dan hanya berteriak-teriak, Michelle menghajar Leatherface habis-habisan dengan batu hingga tubuhnya tenggelam ke dalam rawa-rawa.
Menjelang pagi, Michelle tiba di jalan besar.
Benny muncul dengan mengendarai truk milik Alfredo.
Tak disangka, Alfredo yang masih hidup datang dan menyerang Benny.
Kendati demikian, Michelle lalu menembak mati Alfredo.
Bersama Benny mereka lanjut memacu kendaraannya meninggalkan tempat tersebut.
Sesaat kemudian Leatherface terlihat mengawasi kepergian Michelle dan Benny.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film “Leatherface: The Texas Chainsaw Massacre III”. Yang masih setia dengan aksi teriakan histeris mengganggu dari karakter utama wanitanya.
Pun begitu, secara keseluruhan saya justru merasa film ini jauh lebih rapi dibandingkan “The Texas Chainsaw Massacre 2”. Baik dari segi naskah skenario maupun eksekusi.
Unsur horornya juga lebih terasa.
Agak aneh saat tahu judul ini terbilang gagal di box office. Bahkan disebut-sebut sebagai salah satu entri semesta TCM terburuk.
Sebagai remake, alur ceritanya memang tidak jauh berbeda dengan versi aslinya. Hanya ada tambahan 2 karakter baru, yang bikin saya lebih penasaran dengan silsilah keluarga Sawyer ketimbang filmnya sendiri.
Seperti ini jika merujuk ke salah satu postingan di Reddit.
Film ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Hulu.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply