“Hantu” adalah salah satu judul yang digadang-gadang masuk dalam jajaran film horor Indonesia terbaik. Seperti halnya “Keramat“.
Film ini merupakan debut penyutradaraan dari Adrianto Sinaga.
Kala itu, yang bersangkutan memang sudah dua kali terlibat sebagai Production Designer dalam pembuatan film horor lokal. Yaitu “Bangsal 13” (2004) dan “Tusuk Jelangkung” (2003).
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film Hantu beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
Gali mengajak pacarnya, Rinjani dan tiga kawannya, Ray, Maya, dan Indra untuk mencari tempat bernama Telaga Setra Wingit di hutan yang nyaris belum dijamah manusia.
Saat memasuki hutan itu, peristiwa-peristiwa aneh mulai muncul, termasuk hilangnya Rinjani, pertengkaran hingga perkelahian antara mereka sendiri, sampai Gali terperosok di sebuah lubang.
Tanggal Rilis: 9 Agustus 2007
Durasi: 1 jam 35 menit
Sutradara: Adrianto Sinaga
Produser: Noyard, Vincentsius Theyo
Penulis Naskah: Shafa Wijanarko, Adrianto Sinaga
Produksi: Grandiz Media Production
Distribusi: Grandiz Media Production
Negara: Indonesia
Pemain: Dhea Ananda, Oka Antara, Dwi Andhika, Andhika Gumilang, Monique Henry, Rina Hasyim
Sinopsis / Alur Cerita Hantu
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Penasaran dengan keindahan Telaga Setra Wingit, Galih (diperankan oleh Oka Antara) mengajak kekasihnya, Rinjani (diperankan oleh Dhea Ananda), beserta ketiga sahabatnya, Ray (diperankan oleh Dwi Andhika), Maya (diperankan oleh Monique Henry) dan Indra (diperankan oleh Andhika Gumilang) untuk menuju ke tempat tersebut.
Indra adalah kekasih Maya. Sementara Ray belakangan diketahui menyimpan rasa pada Rinjani.
Telaga Setra Wingit sendiri kebetulan berada di tengah hutan yang jaraknya cukup lumayan dari terminal terdekat.
Mereka pun menyewa seorang pria yang sedang setengah mabuk untuk mengantarkan menuju lokasi dengan menggunakan mobilnya.
Di tengah jalan, pria tersebut tersadar. Ia langsung menurunkan Galih dkk karena tidak berani menuju hutan tersebut.
Mau tidak mau mereka menurut dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Di tengah jalan, Galih dkk melihat sebuah warung.
Mereka memutuskan untuk mampir dan menanyakan arah jalan menuju telaga.
Seorang kakek muncul dan memberitahu arah yang dituju.
Namun ia menegaskan bahwa tidak semua orang bisa menemukan telaga tersebut.
Galih dkk mendirikan dua buah kemah di tengah hutan.
Mereka tidak menyadari ada sosok misterius yang mengawasi mereka dari balik pepohonan.
Malamnya, Indra mengajak Maya bermesraan di luar kemah. Saat sedang bercumbu, Maya sempat melihat Rinjani pergi keluar kemah bersama Galih.
Sementara itu, karena terbiasa mandi sebelum tidur, Ray nekat pergi ke sungai sendirian untuk mandi.
Di sana ia diganggu oleh hantu berambut panjang.
Ia buru-buru kembali ke kemah dan menceritakan hal itu pada Indra serta Maya. Namun tidak ada yang percaya kepadanya.
Anehnya, saat masuk ke kemah, Galih terlihat ada di sana.
Keesokan harinya Rinjani menghilang.
Galih bahkan mengaku semalam sama sekali tidak meninggalkan tenda.
Galih dan Ray memutuskan untuk mencari Rinjani di hutan, sementara Indra dan Maya menunggu di kemah.
Selama pencarian, Ray merasa ada yang membuntuti mereka di belakang.
Beberapa saat kemudian mereka berhasil menemukan Rinjani yang tengah menangis. Kondisinya tampak lemah.
Anehnya, begitu membalikkan badan, tenda mereka sudah tampak di depan mata.
Padahal sebelumnya mereka yakin telah berjalan cukup jauh meninggalkan kemah.
Meyakini ada yang tidak beres, Ray mengajak Galih untuk pulang. Ia juga khawatir terhadap nasib Rinjani.
Indra dan Maya setuju dengan Ray.
Galih sempat menolak. Ia merasa nanggung karena ngebet ingin melihat indahnya Telaga Setra Wingit.
Pun begitu, pada akhirnya Galih mengalah.
Ia berjanji akan pulang setelah kondisi Rinjani membaik.
Indra membuat coretan di sebuah pohon besar.
Di belakangnya, Maya tanpa sengaja melihat ada wajah yang muncul dari bawah tanah.
Kendati demikian, Indra tidak percaya kepadanya.
Kesal, Maya pun pergi meninggalkan Indra.
Mencoba menyusul Maya, giliran Indra yang melihat hantu. Wujudnya menyerupai Maya.
Keduanya lalu buru-buru kembali ke kemah.
Kondisi Rinjani membaik. Namun di saat bersamaan kabut mulai turun.
Galih memutuskan untuk menginap lagi di hutan semalaman.
Yang lain tidak bisa membantah.
Malamnya, Rinjani mendadak kesurupan.
Yang lain berusaha memeganginya, tapi gagal.
Justru Maya yang terlontar hingga menghantam pohon dan jatuh pingsan.
Tanpa membuang waktu, Galih dan Ray mengejar Rinjani yang berlari ke dalam hutan.
Apes, mereka malah diteror oleh hantu wanita berambut panjang.
Ketakutan, mau tidak mau mereka kembali ke kemah.
Keesokan harinya, Maya menyatakan akan pulang terlebih dahulu bersama Indra.
Ia berjanji akan langsung memberitahu tim SAR agar bisa kembali dan membantu mencari Rinjani.
Ray sendiri tetap tinggal di hutan dan menemani Galih.
Galih dan Ray tanpa sengaja menemukan telaga Setra Wingit.
Melanjutkan perjalanan, keduanya malah bertemu hantu rambut panjang.
Ketakutan, keduanya kabur dan terpisah.
Sementara itu, setelah berjalan sekian lama, Indra dan Maya ternyata hanya berputar-putar di sekitar tempat mereka berkemah sebelumnya.
Maya tiba-tiba kerasukan dan berusaha mencekik Indra.
Galih bertemu dengan Indra.
Indra mengaku sudah membunuh Maya walau secara tidak sengaja.
Saat berusaha melepaskan diri dari cekikan Maya, Indra mendorong Maya hingga lehernya menancap ke batang pohon.
Bukannya bersimpati, Galih justru menyatakan Indra sebagai pembunuh.
Mereka pun berkelahi dan sama-sama terjatuh ke sebuah lubang. Terdapat banyak tengkorak manusia di sana.
Saat keduanya tersadar, Rinjani ternyata ada di hadapan mereka.
Galih langsung memeluk Rinjani dan mengajaknya pergi meninggalkan tempat tersebut.
Ketika hendak menolong Galih berdiri, sang hantu muncul.
Galih dan Rinjani terpaksa meninggalkannya.
Tak lama setelah mereka pergi, Indra tewas dibunuh oleh hantu tersebut.
Galih dan Rinjani berhasil keluar meninggalkan hutan dan tiba di sebuah rumah penduduk.
Seorang nenek (diperankan oleh Rina Hasyim) langsung membantu memapah Galih ke dalam rumahnya.
Ray tiba di lubang tengkorak. Ia mendapati tubuh Indra dan Rinjani yang sudah tidak lagi bernyawa.
Di saat Ray memeluk Rinjani dan meluapkan kesedihannya, sang hantu muncul dan lalu membunuhnya.
Galih terbangun. Ada sang nenek di hadapannya.
Ketika ditanyakan tentang Rinjani, nenek tersebut menyatakan bahwa sedari awal Galih datang sendirian.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Hantu. Yang ternyata benar seperti yang diberitakan.
Kualitasnya benar-benar jauh di atas rata-rata.
Berhak untuk masuk dalam jajaran 10 besar film horor Indonesia terbaik yang pernah saya tonton selama ini.
Alur ceritanya berjalan normal. Tidak terlalu lambat, tidak pula terlalu cepat.
Suasana horor dibangun dengan sabar. Walau ada selipan penampakan di awal, namun bukan untuk sekedar menghadirkan jump scare.
Melainkan untuk membuat set up ketegangan yang terbayar lunas di babak ketiga.
Pesan moralnya pun tersampaikan. Mengenai pentingnya menjaga adab saat mendatangi alam liar.
Kalau pun ada yang harus dikritik adalah dialognya. Beberapa pengulangan terasa membosankan.
8/10. Bikin saya menyesal dulu tidak melihatnya di layar lebar.
Film “Hantu” ini bisa ditonton secara streaming secara legal di kanal Youtube DCU homentertainment. Atau langsung simak saja di bawah ini.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply