“Black Christmas” adalah satu lagi bukti bahwa sineas barat suka sekali membuat remake.
Karena faktanya, film horor thriller ini merupakan remake kedua dari film berjudul sama yang dirilis pada tahun 1974 silam. Remake pertamanya sendiri hadir di tahun 2006.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film Black Christmas beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
Sekelompok siswi dibuntuti oleh orang asing saat liburan Natal.
Itu sampai mahasiswi muda yang berjanji menemukan bahwa pembunuhnya adalah bagian dari konspirasi perguruan tinggi bawah tanah.
Tanggal Rilis: 13 Desember 2019
Durasi: 1 jam 32 menit
Sutradara: Sophia Takal
Produser: Jason Blum, Ben Cosgrove, Adam Hendricks, Brigitte Berman
Penulis Naskah: Sophia Takal, April Wolfe
Produksi: Blumhouse Productions, Divide/Conquer
Distribusi: Universal Pictures
Negara: Amerika Serikat
Pemain: Imogen Poots, Aleyse Shannon, Lily Donoghue, Brittany O’Grady, Caleb Eberhardt, Cary Elwes
Sinopsis / Alur Cerita Black Christmas
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Dalam perjalanan pulang ke rumah untuk liburan natal, Lindsay (diperankan oleh Lucy Currey), mahasiswi Hawthorne College, dibunuh oleh seseorang yang mengenakan topeng ski.
Sebelum itu ia sempat diteror di sosmed oleh seseorang bernama Calvin.
Riley Stone (diperankan oleh Imogen Poots) adalah anggota perkumpulan mahasiswa Mu Kappa Epsilon (MKE) Hawthorne College.
Ia mengalami PTSD akibat dip3rk0s4 oleh presiden persaudaraan Delta Kappa Omicron (DKO) Brian Huntley (diperankan oleh Ryan McIntyre) 3 tahun sebelumnya.
Sayangnya, selain rekan-rekannya di MKE, tidak banyak yang percaya kepadanya.
Dalam acara pencarian bakat yang diselenggarakan oleh DKO, Riley menyelamatkan kawannya, Helena (diperankan oleh Madeleine Adams), yang hendak dip3rk0s4 oleh salah satu anggota DKO, Phil McIllaney (diperankan oleh Ben Black).
Karena kondisi Helene tidak memungkinkan untuk mengikuti pencarian bakat, Riley menggantikan posisinya untuk bernyanyi bersama dengan Kris (diperankan oleh Aleyse Shannon), Marty (diperankan oleh Lily Donoghue), dan Jesse (diperankan oleh Brittany O’Grady).
Melihat Brian di antara penonton, Riley spontan mengganti lirik dengan kalimat-kalimat yang menyindir sekaligus mengutuk ‘tradisi’ p3m3rk0s4an di DKO.
Selain para anggota DKO, penonton cukup suka dengan penampilan Riley dkk.
Salah satunya adalah Landon (diperankan oleh Caleb Eberhardt). Yang turut mengantarkan Riley dkk kembali ke asrama.
Di malam yang sama, Helena yang pulang lebih awal diteror oleh Calvin.
Tak lama ia diculik oleh seseorang yang mengenakan jubah dan topeng.
Sementara itu, keesokan harinya, gadis asrama lainnya, Fran (diperankan oleh Nathalie Morris), dibunuh oleh si pembunuh bertopeng.
Penghuni asrama lain tengah pergi untuk membeli pohon natal.
Di saat itu Riley mulai diteror oleh Calvin.
Belakangan, setelah tahu Helena menghilang, Riley mencoba memberitahu pihak polisi kampus.
Pun begitu, setelah menceritakan apa yang terjadi, serta kemungkinan pelakunya adalah Brian atau anggota DKO, si polisi tidak menanggapinya dengan serius.
Meninggalkan kantor polisi, Riley bertemu dengan profesor Gelson (diperankan oleh Cary Elwes). Kebetulan Gelson tidak menyukai dirinya dan Kris.
Secara tidak sengaja Riley melihat kertas catatan Gelson yang berisikan nama para anggota MKE.
Gelson kemudian memberitahu soal aksi Riley dan teman-temannya semalam. Yang rupanya sudah tersebar luas di internet.
Gelson mengingatkan bahwa ada kemungkinan pihak kampus memberikan sanksi pada mereka. Atas alasan pencemaran nama baik. Terlebih Riley sempat menyebut nama Brian sebagai pelaku p3m3rk0s4an.
Riley menyalahkan Kris yang memaksanya untuk menggantikan Helena tampil.
Kris pun tidak terima dengan pernyataan Riley.
Kondisi makin parah dengan nimbrungnya Nate (diperankan oleh Simon Mead), kekasih Marty.
Marty merespon dengan mengusir Nate dari asrama.
Sesaat kemudian, pembunuh bertopeng dan langsung menyerang Riley, Kris, dan Marty dengan panah.
Sebelumnya ia juga sudah membunuh Jesse.
Serangan si pembunuh bertopeng membuat kaki Marty terluka parah.
Kris lantas memerintahkan Riley untuk mengambil ponsel yang tertinggal di ruang makan. Sementara ia menemani Marty sambil bersembunyi di sebuah ruangan.
Teringat pada Jesse, Marty meminta Kris untuk pergi mencarinya. Kris mengiyakan.
Di ruang tengah, Nate tiba-tiba kembali. Hendak meminta maaf pada Marty.
Apes, belum apa-apa si pembunuh bertopeng sudah membunuhnya.
Si pembunuh lanjut menangkap Riley.
Dalam pergumulan, Riley berhasil menusuk leher si pembunuh dengan menggunakan kunci mobil. Membuatnya (tampak) tewas.
Setelah bergabung dengan Kris dan Marty, Riley hendak membuka topeng si pembunuh.
Tak disangka, muncul dua orang lain dengan mengenakan jubah dan topeng yang sama.
Demi menyelamatkan kedua temannya, Marty lalu nekat menghadang. Ia pun tewas.
Untungnya, berkat pengorbannya, Riley dan Kris jadi bisa mengalahkan salah satu dari si pembunuh.
Begitu topeng dibuka, Riley mengenalinya sebagai salah satu anggota baru DKO.
Melihat para pria bertopeng itu tidak mengeluarkan darah, melainkan cairan berwarna hitam, Riley meyakini mereka telah dirasuki oleh arwah Hawthorne. Yang dulunya merupakan penganut ilmu hitam.
Riley juga pernah melihat patung Hawthorne mengeluarkan cairan yang sama.
Riley berniat untuk mengkonfrontasi DKO, sedang Kris memilih untuk melapor ke kantor polisi. Keduanya pun berpisah.
Dalam perjalanan, Kris bertemu dengan beberapa orang mahasiswi dari himpunan mahasiswa yang lain. Mereka ternyata mengalami hal yang sama dengan MKE.
Sementara itu, Riley bertemu dengan Landon saat menuju gedung DKO. Landon menawarkan diri untuk membantunya.
Di gedung DKO, Landon mencoba mengalihkan perhatian Brian dkk agar Riley bisa memeriksa ke dalam.
Riley lalu mendapati Helena di sebuah kamar.
Tak disangka, itu adalah jebakan. Ketika Riley hendak melepaskan ikatan Helena, seseorang muncul dan menghantamnya dari belakang hingga pingsan.
Riley tersadar dalam kondisi terikat di kursi.
Di depannya ada Landon. Yang sudah dalam pengaruh cairan hitam.
Juga Gelson, Brian, Phil, dan anggota DKO lain.
Dugaan Riley rupanya tepat. Cairan hitam yang keluar dari patung Hawthorne memiliki khasiat untuk mengontrol seseorang.
Brian memanfatkan itu untuk menyingkirkan para wanita yang dianggapnya bisa merusak rencana.
Helena sendiri dari awal memilih untuk bekerja sama dengan DKO.
Apes, ia justru kemudian dibunuh oleh Brian.
Saat Riley hendak dibunuh, Kris datang bersama para mahasiswi yang sebelumnya ia temui.
Pertarungan antara anggota DKO versus Riley dkk berlangsung sengit.
Ketika mendapat kesempatan, Riley menghancurkan patung Hawthorne. Disusul dengan Kris yang membakar gedung.
Aksi Riley membuat Landon tidak lagi dipengaruhi cairan hitam.
Mereka pun bergegas pergi meninggalkan gedung DKO dalam keadaan terkunci serta membiarkan Gelson, Brian, dan yang lainnya tewas terbakar.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Black Christmas. Yang menurut saya pribadi jauh di bawah dua film sebelumnya.
Idenya untuk mengangkat isu gender mungkin perlu diberi acungan jempol.
Namun sebagai film thriller, remake yang satu ini kehilangan tajinya. Apalagi dengan memasukkan tema mistis.
Film “Black Christmas” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan / platform Apple TV+.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply