Setahun pasca berakhirnya manga “King’s Game“, Nobuaki Kanazawa, si pengarang komik tersebut, menghadirkan “King’s Game: Origin” (王様ゲーム 起源, Ousama Game: Kigen), prekuel dari kisah yang ada dalam seri pendahulunya. Manga yang ilustrasinya digarap oleh J-ta Yamada ini menceritakan asal mula virus yang menjadi penyebab terjadinya permainan mematikan tersebut. Seperti sebelumnya, kisahnya terbit di majalah E☆Everystar (30 chapter) dan kemudian dibukukan oleh Futabasha (6 volume).
Sinopsis Singkat
30 tahun sebelum event dalam “King’s Game”, di sebuah desa terpencil bernama Yonaki, sebuah amplop hitam diketemukan di kotak surat salah seorang warga. Amplop tersebut ternyata berisi pesan tentang “King’s Game” serta instruksi bagi warga desa. Awalnya dianggap sebagai perbuatan iseng, ‘permainan’ tersebut lama kelamaan berubah menjadi pertarungan hidup mati di antara seluruh warga.
Review Singkat
Ide cerita mengenai asal usul permainan King’s Game sebenarnya sangat menarik. Apalagi latar cerita ditarik ke masa beberapa puluh tahun ke belakang, dengan setting wilayah pedesaan. Sayangnya, Nobuaki seperti tidak bisa lepas dari bayang-bayang kesuksesan “King’s Game”, terlihat jelas dari poin-poin utama cerita, hingga twist ending, yang sulit untuk dikatakan tidak mirip dengan pendahulunya itu.
Ditambah lagi, penampilan karakter-karakter utama dalam “King’s Game: Origin” terlihat tidak ubahnya seperti remaja Jepang di daerah perkotaan jaman sekarang. Saya jadi tidak merasakan unsur cerita masa lalu yang seharusnya bisa menjadi kekuatan utama dalam manga ini.
Kekecewaan selanjutnya adalah penjelasan asal usul virus yang sebenarnya tidak terlalu menjawab pertanyaan. Entah disengaja masih membuka ruang untuk prekuel selanjutnya atau apalah. Pun begitu, di satu sisi saya suka dengan bagaimana Nobuaki merajut benang merah antara karakter utama dalam manga ini dengan karakter utama dalam “King’s: Game”.
Jika dibaca SEBELUM teman-teman mengetahui tentang “King’s: Game” mungkin manga “King’s Game: Origin” ini terasa baik-baik saja. Seru dan menegangkan. Namun jika sudah membaca seri pendahulunya itu, kemungkinan besar akan merasa kecewa seperti saya.
Leave a Reply