Hari Senin tanggal 6 Januari 2019 kemarin untuk kedua kalinya saya menginjakkan kaki ke kota Jember, Jawa Timur. Kunjungan perdana saya ke kota yang berbatasan dengan kabupaten Probolinggo, Banyuwangi, dan Bondowoso itu saya lakukan saat menonton Jember Fashion Carnaval (JFC) 2018. Saat itu juga lagi semangat semangatnya sidak ke bangunan-bangunan terbengkalai. Salah satunya ke area bekas rumah sakit yang ada di kawasan Tegal Besar. Alhasil tidak kepikiran sama sekali buat ngumpulin materi yang berkaitan dengan dunia arcade, hehehe.
Sebulan yang lalu, saya baru tahu jika ternyata ada beberapa game center di kota Jember. Informasi awal adalah 4 gerai. Namun kemarin saya bahkan mendapati ada 5 cabang. Entah yang satu memang baru dibuka belakangan atau referensi awal yang kurang akurat.
Penasaran, saya pun memutuskan untuk cuss mencari tiket perjalanan pulang pergi dalam satu hari. Alias tidak menginap. Untunglah tiket kereta kelas ekonomi Surabaya – Jember cukup murah. 29 ribu saja sekali jalan. Totalnya tinggal dikali 2. Bagusnya lagi, ada jadwal pagi dan sore, sehingga sejalan dengan misi awal untuk langsung kembali di hari yang sama. Toh saat bertandang 1.5 tahun yang lalu saya sudah puas mencicipi aneka kuliner yang ada. Dari Soto Ayam Dahlok, Gudeg Pecel Walisongo, Pangsit Mie Rama, hingga Depot Jawa Timur.
Satu-satunya tempat kuliner yang ingin saya datangi kembali adalah Taman Salero, rumah makan masakan Padang yang legendaris. Kebetulan lokasinya hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari Stasiun Kota Jember. Walau pada akhirnya cita-cita saya tidak terwujud gegara hujan deras yang tiada henti mengguyur.
Berangkat pukul 04.25, kereta tiba di stasiun Kota Jember pada sekitar pukul 08.35. Perjalanan memakan waktu 4 jam-an lebih sedikit. Tidak ada kendala yang berarti dalam perjalanan berangkat. Semuanya sesuai jadwal.
Tujuan pertama saya adalah Golden Market. Berjarak sekitar 1 km dari stasiun. Karena gerimis, saya otw menggunakan ojol. Sayangnya, meski Golden Market sudah buka sejak pukul 9 pagi, namun game center Element yang ada di lantai 3 ternyata masih belum mulai beroperasi.
Setelah beristirahat sejenak, pukul 09.35 saya putuskan untuk melipir terlebih dahulu ke mall Matahari Johar Plaza yang berada tidak jauh dari Golden Market. Berjalan kaki dengan santuy, saya tiba di TKP pukul 10 tepat. Saya sebenarnya tidak tahu pasti apakah di pusat perbelanjaan tersebut ada sebuah game center atau tidak. Iseng saja sidak karena membaca beberapa review di Google Maps yang menyatakan ada tempat bermain di sana.
Dan ternyata benar. Gerai Fun City terpampang nyata di lantai teratas. Kagetnya lagi, salah satu pegawai di sana adalah pegawai cabang Maspion yang saya kenal. Ia mengaku baru dipindah ke cabang tersebut sekitar 3 bulan yang lalu. Sepertinya bertepatan dengan ditutupnya Fun City cabang Maspion pasca Giant Supermarket tidak memperpanjang kontraknya di sana.
Setelah sempat membeli 10 koin untuk mencoba beberapa mesin permainan yang belum pernah saya temui sebelumnya, saya kembali lagi menuju Golden Market. Element memang sudah dibuka, namun areanya tidak terlalu luas. Berimbas pada variasi mesin permainan yang sangat terbatas. Ada mesin Gear It Up yang sering saya lihat di video Youtuber arcade luar, tapi terlihat di layar bahwa koneksinya sedang bermasalah.
Khawatir hujan kembali hadir, perjalanan saya lanjutkan menuju Transmart yang ada di jalan Hayam Wuruk. Tentu saja tujuan utamanya adalah gerai Trans Studio Mini a.k.a KidCity yang (hampir) selalu seiring sejalan keberadaannya dengan Transmart. Ada beberapa hal ajaib yang saya temui di sini. Mulai dari setting jackpot Frog Around yang tidak masuk akal, hingga barang elektronik yang diletakkan di dalam mesin capit boneka, wkwkwk.
Terlanjur ilfil dengan pemandangan tersebut, di gerai TSM ini saya sama sekali tidak berminat untuk bermain. Langsung gercep saja ke target berikutnya setelah ambil beberapa dokumentasi.
TKP ke-empat ada di seberang bangunan Transmart. Yah, tidak persis di seberang juga sih. Perlu ditambah beberapa ratus meter dulu sebelum akhirnya di area Jember Roxy Square.
Terlihat sepi di luar, saya kaget begitu melihat padatnya pengunjung di bagian dalam. Antrian supermarket Roxy, salah satu tenant utama di sana, juga mengular. Entah karena murah, sedang ada pesta diskon, atau warga sekitar memang sedang ingin menghabiskan uang di sana.
Game center yang saya ingin datangi terletak di lantai 1, tidak jauh dari area bioskop CGV di lantai yang sama. Game Fantasia namanya. Gerai di sana cukup luas, jauh berbeda dengan cabang mereka di Lippo Plaza Sidoarjo yang agak menyedihkan. Lumayan banyak mesin permainan yang tidak ada di Surabaya maupun tempat-tempat lain yang pernah saya kunjungi sebelumnya.
Seperti sebelumnya di Fun City, saya memutuskan untuk membeli kartu perdana senilai Rp 50.000,- dan mencoba beberapa permainan yang ada. Hasilnya? Tidak begitu sesuai dengan yang diharapkan, hehehe. Mungkin karena belum terbiasa dengan mesin-mesin tersebut.
Tujuan utama saya datang ke Jember sebenarnya adalah ingin menjajal langsung mesin Crazy Crane yang ada di Game Fantasia. Apesnya, mesin tersebut justru dalam kondisi mati saat kemarin saya ada di sana. Saya sendiri tidak begitu ingat permainan-permainan apa saja yang saya coba mainkan. Selain satu, Dizzy Lizzy, permainan skill-based yang super susah jackpotnya.
Oh ya, sepertinya karena saya datang dengan membawa tas ransel, pelayanan yang saya terima dari pegawai counter terasa tidak begitu menyenangkan. Berbeda dengan pelayanan yang mereka berikut pada pengunjung lain yang terlihat jelas seperti warga lokal.
Yang paling gemes adalah saat menukarkan tiket. Begitu selesai digiling, TANPA memberitahu jumlah tiket yang saya peroleh, mbak petugas langsung hendak memberikan sebuah mainan kepada saya. Auto nolak dan minta diberitahu jumlah tiketnya. Setelah itu baru deh saya pilih-pilih sesuai dengan yang saya butuhkan saat itu. Apalagi kalau bukan minuman dan snack, hehehe.
Yang jelas, dari seluruh game center yang pernah saya datangi, dari yang kelas atas hingga kelas pasar, baru kali itu saya hendak diberi penukaran souvenir tanpa diberitahu hasil penggilingan tiketnya. Semoga hanya mbaknya saja yang sedang lelah, bukan karena SOP dari pihak Game Fantasia, ya.
Game center terakhir dalam daftar itinerari berada di mall Lippo Plaza. Dulu saya pernah mendatanginya, tapi sama sekali tidak ingat nama game centernya. Di Google Maps tercantum nama Kids Fun. Hasilnya? Ternyata Game Fantasia lagi. Berarti total ada 2 gerai Game Fantasia di kota Jember.
Meski tidak seluas gerai mereka di Roxy Square, lumayan ada satu dua mesin yang lagi-lagi belum pernah saya temui sebelumnya. Sempat tergoda untuk menjajal Giant Drop yang ber-jackpot 500 tiket, namun saya urungkan niat. Khawatir ntar berhadapan dengan penjaga counter yang ber-attitude sama dengan sebelumnya, hehehe.
Usai mengumpulkan data, waktu menunjukkan pukul 1 siang kurang. Masih ada waktu 3 jam sebelum kembali pulang ke Surabaya. Daripada gabut, saya putuskan untuk mampir ke McDonalds. Mengisi perut sekaligus numpang nge-charge hape.
Nyaris terjadi insiden ojol versus opang di momen ini. Alih-alih di bagian pintu masuk, driver ojol menjemput saya di bagian pintu keluar Lippo Plaza. Hal ini rupanya memicu emosi beberapa orang ojek pangkalan yang berada tidak jauh di depannya. Begitu motor ojol yang saya tumpangi bergerak, salah satu di antara pengemudi opang melangkah ke jalan dan mencegat motor ojol yang saya tumpangi tersebut. Dengan santuy-nya driver ojol mengarahkan kemudi ke sisi kanan, berkelit menjauh dari si opang. Seru juga, hehehe.
Rencana semula adalah leha-leha di McD hingga pukul 3 siang, capcus makan di Taman Salero, lalu finish di stasiun. Tapi hidup bakal membosankan jika rencana kita selalu berjalan mulus. Belum ada sejam, cuaca mulai mendung. Awan gelap terlihat berjalan pasti ke arah pusat kota.
Pilihan pertama adalah tetap menunggu di McD hingga mendekati jadwal kereta pulang. Ini jelas bukan pilihan bagi saya, sangat tidak produktif.
Pilihan kedua adalah langsung menuju Taman Salero, menyantap hidangan lezat di sana, lalu duduk santai hingga mendekati jadwal kereta pulang. Jika opsi ini dipilih, masalah akan timbul bila hujan lebat turun. Akan terlihat bego jika saya memesan ojol untuk menuju stasiun yang jaraknya 200 meter saja.
Pilihan ketiga adalah berpindah lokasi ke arah yang mendekati stasiun dan memutuskan langkah selanjutnya nanti setelah itu. Opsi ini yang akhirnya saya pilih. Balik menuju Element yang ada di Golden Market.
Mesin Gear It Up ternyata sudah normal. Langsung beli kartu perdana yang hanya berbandrol minimal Rp 30.000,- saja. Dapet bonus saldo jadi Rp 35.000,- pula. Semuanya saya habiskan di mesin Gear It Up demi mencari trik jackpotnya. Hasilnya? Zonk, wkwkwk. Perlu modal tambahan untuk melakukan percobaan yang lebih detil, namun untuk saat ini SEPERTINYA lampu yang berputar akan berhenti secara acak. Tidak bisa kita hentikan di titik JACKPOT dengan menekan tombol seperti seharusnya.
Saat hendak memesan ojol menuju Taman Salero, hujan turun. Sangat deras. Dan tidak berhenti hingga jam mendekati pukul 4 sore. Jadwal kereta menuju Surabaya adalah pukul 16.45. Terlalu mepet jika keukeuh menunggu hujan berhenti dan menuju Taman Salero terlebih dahulu. Apalagi lalu lintas di depan Golden Market terlihat cukup padat.
Keputusan dadakan kembali harus diambil dan, yah, mau bagaimana lagi. Tidak ada lagi pilihan selain langsung menuju stasiun. Selanjutnya tidak ada yang istimewa. Kereta datang tepat waktu, perjalanan berjalan seperti layaknya perjalanan dalam gerbong kelas ekonomi, dan saya tiba di Surabaya dengan selamat sekitar pukul 21.05.
Lebih lengkap mengenai game center yang ada di kota Jember, mesin-mesin permainan yang ada, dan rekomendasi tempat bermain akan saya tuliskan di artikel terpisah.
Leave a Reply