“The Winds of War” adalah judul arc edisi ke-11 dari serial komik Dark Knights of Steel rilisan DC Comics.
Di cerita sebelumnya, terungkap alasan Protex mengadu domba tiga kerajaan. Green Man sendiri hanyalah bidak untuk memuluskan rencananya.
Usai rencana tersebut gagal, Protex dengan santai membunuh Green Man.
Lantas apa yang akan terjadi selanjutnya?
Simak sinopsis komik Dark Knights of Steel #11 beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Sekilas Tentang
Tritunggal telah bersatu di bawah panji harapan saat mereka berperang melawan ancaman Mars Putih di bab terakhir ini!
Tapi seberapa dalam pengkhianatan itu telah menghancurkan aliansi tentatif?
Bisakah perbedaan pahit dikesampingkan untuk menyelamatkan planet ini?
Writer: Tom Taylor
Art: Yasmine Putri
Color: Arif Prianto
Letter: Wes Abbott
Editor: Ben Abernathy
Judul Edisi: The Winds of War
Tanggal Rilis: 6 Juni 2023
Alur Cerita / Sinopsis Komik Dark Knights of Steel #11
Di El Kingdom.
Setelah tahu jati diri Bruce sebenarnya, Kal-El sama sekali tidak marah. Ia malah senang memiliki saudara seperti Bruce. Dengan kemampuan yang serupa.
Bruce sendiri tidak se-happy Kal-El. Ia masih kepikiran dengan Protex sang White Martian.
Pasalnya, Bruce yakin Protex memiliki batu meteor yang berasal dari planet Krpyton.
Di suatu tempat. Anak buah Protex mengolah batu meteor Kyptonite menjadi sebilah pedang.
Menerima pedang tersebut, Protex pede ia bisa membunuh Bruce dan Kal-El.
Salah seorang anak buah Protex lantas melaporkan keberadaan Martian Manhunter a.k.a J’onn J’onzz.
Protex merespon dengan menyusup ke El Kingdom dan langsung mengkonfrontasi Martian Manhunter.
Ia menggunakan cincin Green Lantern untuk menyerap kekuatan Martian Manhunter.
Untunglah, sesaat kemudian Kal-El dan Bruce datang.
Walau Martian Manhunter selamat namun Protex berhasil kabur.
Ketiga kerajaan berkumpul di El Kingdom dan saling menyatukan kekuatan untuk menghadapi serangan Protex.
Tidak itu saja, Kal-El dan Bruce juga membebaskan beberapa tawanan yang dianggap tidak benar-benar bersalah dan bisa membantu mereka melindungi kerajaan.
Salah satunya adalah Oliver Queen.
Jenderal Amanda Waller melaporkan hal tersebut pada Lara Lor-Van. Sang ratu ternyata menyetujui tindakan Bruce dan Kal-El.
Jenderal Amanda lanjut mengungkapkan ketidaksetujuannya atas bergabungnya dua kerajaan lain dengan mereka. Ia khawatir keputusan itu bisa membahayakan El Kingdom di kemudian hari.
Lara memastikan bahwa musuh mereka yang sebenarnya adalah Protex. Dan satu-satunya cara untuk mengalahkan kelompok White Martian adalah dengan bekerjasama.
Jenderal Amanda terdiam mendengarnya.
Lara mengajak Zala El dan Kal-El ke tempat dimana pesawat terbang mereka disembunyikan. Di sana ada batu kristal yang berisi strategi untuk mengalahkan White Martian.
Cara yang disarankan adalah dengan mengurung mereka di Phantom Zone.
Ketiganya kemudian membuat perangkat sederhana yang bisa mewujudkan hal tersebut.
Jenderal Amanda, dengan ditemani oleh Deadshot, pergi menemui Protex.
Salah seorang White Martian tidak terima melihat polah Jenderal Amanda yang sama sekali tidak takut terhadap Protex.
Sikap Amanda rupanya beralasan.
Saat si White Martian menyentuh pakaian sang jenderal, tubuhnya auto terbakar hingga musnah.
Tak disangka, jenderal Amanda ternyata diam-diam mendukung aksi Protex.
Dan kali ini ia berjanji akan memberi satu kesempatan lagi bagi Protex untuk menghancurkan tiga kerajaan.
Simpulan
Itu tadi sinopsis dari komik Dark Knights of Steel #11. Yang memberikan twist mengejutkan namun tidak mengejutkan.
Dalam arti, sedari awal saya, dan mungkin sebagian besar pembaca serial ini, sudah menduga bahwa keberadaan Amanda Waller di El Kingdom suatu saat akan membawa masalah tersendiri. Terbukti benar.
Versi digital / fisik dari komik “Dark Knights of Steel #11” ini bisa diperoleh di Amazon.
Leave a Reply