Review Manga Atrocious Fairy Tales For Adults (2002)

Setelah dua bulan lalu dikecewakan oleh manga “Erotic Fairy Tales” yang gagal total dari segi cerita, saya menemukan kembali seri manga dengan konsep serupa.

Judulnya adalah “Atrocious Fairy Tales For Adults”. Yang jika diterjemahkan berarti dongeng mengerikan untuk orang dewasa. Waduh.

Di sisi lain, yang memang cukup ‘mengerikan’ adalah proyek scanlate yang terputus di tengah jalan. Dimana-mana hanya tersedia 5 chapter pertamanya saja.

Harap maklum jika pembahasan di bawah mengacu pada kelima chapter tersebut.

Seperti apa serial manga ini? Simak yuk alur cerita dan review singkatnya di bawah.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sinopsis Singkat

cover atrocious fairy tales for adults

cover atrocious fairy tales for adults

Manga ini berisi kumpulan cerita lepas yang masing-masing terdiri dari 2 chapter atau lebih. Sejauh ini tidak terlihat benang merah di antara cerita-cerita yang ada.

Dalam arc Cinderella, seorang sutradara ternama tiba-tiba mendapat kiriman DVD berisi aksi dansa seorang wanita cantik dalam kondisi layar yang buram.

Terpesona, ia pun membuat sayembara untuk menemukan wanita tersebut. Sutradara tersebut berniat untuk membuat film dengan si wanita sebagai bintang utamanya.

Babak final diselenggarakan di villa milik sang sutradara, di sebuah pulau pribadi.

Beberapa orang jurnalis datang untuk meliput. Salah satunya adalah Wasota Akemi.

Sementara 3 finalis terpilih adalah Kannaduki Satoo, Mita Ratsufu, dan Hishi Kawako.

Tekanan untuk menang, ditambah dengan persaingan untuk merebut hati cucu sutradara yang tampan, Kurokawa Eini, membuat tensi dalam villa memanas.

Ujung-ujungnya Satoo dan Ratsufu dibunuh oleh seseorang.

Sebagai satu-satunya finalis tersisa, Kawako pun dinobatkan sebagai pemenang.

Belakangan, Akemi berhasil mengetahui bahwa Kawako lah yang sebenarnya telah membunuh Satoo dan Ratsufu. Apes, sesaat kemudian Kawako membunuhnya.

Di akhir terungkap bahwa semua yang terjadi adalah akal-akalan dari sang sutradara belaka.

Dalam arc Snow White, Matsuhito Seiji diketemukan terjatuh di tebing dekat villa milik Shiramine Sayako, seorang wanita kaya. Sayako mempersilahkan Seiji untuk tinggal di sana sementara waktu.

Bukan tanpa alasan. Sejak tatapan pertama, Sayako sudah langsung jatuh cinta pada Seiji. Tidak butuh waktu lama hingga akhirnya mereka menjalin hubungan asmara.

Sayako sendiri diam-diam memiliki 3 cermin sihir yang bisa diajak berbicara. Secara rutin ia menemui mereka dan menanyakan siapa wanita paling cantik di dunia.

Jawaban mereka kali ini membuatnya kesal. Yang tercantik bukan lagi dirinya, melainkan Yukie, putrinya, yang selama ini ia kurung di bangunan belakang villa.

Belakangan, Seiji mengetahui keberadaan Yukie. Hatinya langsung berbalik arah. Tidak lagi mencintai Sayako, melainkan jadi tergila-gila pada Yukie.

Hal itu membuat Sayako kalap dan berniat untuk membunuh Yukie.

Tidak ingin itu terjadi, Seiji terlebih dahulu membunuh Sayako.

Di luar dugaan, ganti Yukie yang membunuh Seiji.

Selama ini ia ternyata ingin menyingkirkan ibunya. Dan berkat ‘bantuan’ Seiji lah akhirnya cita-cita Yukie tercapai.

Sebelum Seiji menutup mata, terlihat bahwa Yukie telah menjalin hubungan rahasia dengan iblis yang merangkap sebagai ayahnya sendiri.

Dalam arc Little Red Riding Hood, saat ini terjadi kasus pembunuhan berantai yang sama seperti yang pernah terjadi 13 tahun lalu.

Rikifuji Akako, yang dulu nyaris menjadi korban, kini menjabat sebagai detektif di kepolisian. Ia pun terlibat dalam investigasi kasus
tersebut bersama dengan kekasihnya, Tsukishima Makoto.

Penulis: Murasaki Kyakuro
Artis: Morizono Milk
Publikasi: –
Penerbit: Futabasha
Genre: Drama, Horror, Mystery, Psychological, Romance
Status: Ongoing

Review Singkat

Di luar dugaan, dari segi cerita, “Atrocious Fairy Tales for Adults” tidak mengecewakan.

Twist-nya menarik walau bukan berarti sulit tertebak. Setidaknya ada usaha untuk mengejutkan pembacanya.

Artwork pun tidak buruk. Hanya saja bukan selera saya.

Sayang saya tidak bisa mengetahui kelanjutan ceritanya. Ada yang mengatakan bahwa alur cerita di volume keduanya jauh lebih menarik. Kan penasaran.

Penutup

Volume perdana atau lebih tepatnya lima chapter perdana memang tidak bisa dijadikan acuan untuk menentukan kualitas serial manga “Atrocious Fairy Tales for Adults” ini.

Namun setidaknya sajian pembuka sudah cukup menggoda dan bikin saya tertarik untuk mengikuti kelanjutan kisahnya… yang sayangnya mungkin takkan pernah bisa saya baca.

Berharap suatu saat nanti ada kelompok scanlate yang melanjutkan proyek manga ini. Kasihan saya yang sudah kadung penasaran, hehehe.

rm atrocious fairy tales for adults

Leave a Reply