Kisah tentang metahuman memang selalu menarik untuk disimak. Lebih tepatnya, metahuman yang tidak memiliki latar cerita superhero. Contohnya Quincredible, yang saat ini juga sedang berjalan ceritanya. Nah, kebetulan, komik dengan karakter utama berkekuatan serupa dengan Quincredible dihadirkan oleh penerbit Dark Horse Comics. Judulnya “Wyrd”. Sang karakter utama, Pitor Wyrd, memiliki tubuh yang kebal, sama seperti si Quin dalam Quincredible. Yang membedakan adalah latarnya, dimana kini Wyrd menjadi andalan pemerintah US dalam menyelesaikan masalah-masalah pelik berskala nasional maupun internasional. Penasaran, kan? Simak deh sinopsis Wyrd #1 di bawah ini. Cekidot!
Sinopsis Komik *SPOILER*
There are problems, cases, too strange for US law enforcement to solve. Pitor Wyrd is the one who solves them–for a fee, of course. An unaging, invincible detective with a penchant for the strange, Wyrd is the one the government calls when things go very badly and very strange.
This issue: Crimea. A failed attempt at recreating a certain US supersolider. A monster roaming the countryside. A trail of bodies.
Story: Curt Pires
Art: Antonio Fuso
Color: Stefano Simeone
Letter: Micah Myers
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 30 Januari 2019
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Los Angeles. Seorang pria berdiri di sebuah rooftop sembari meneguk minuman dari botol. Tak lama botol tersebut ia letakkan dan dengan santai ia melompat turun ke bawah. Terjatuh di jalan raya, pria tersebut bangkit dan dalam hitungan detik tubuhnya disambar oleh sebuah mobil yang melaju kencang.
—
Seorang pria berkulit hitam yang nampaknya seorang agen pemerintah terbangun oleh dering telpon di kamarnya. Seseorang memberitahunya tentang Wyrd yang kembali berbuat ulah.
Beberapa saat kemudian pria tersebut dengan beberapa orang polisi mendatangi sebuah van berwarna putih. Ada Wyrd di dalamnya, pria yang sebelumnya melompat dari rooftop. Kondisinya baik-baik saja, tanpa luka sedikit pun.
Setelah sedikit mengungkapkan kekesalannya terhadap ulah Wyrd, agen tersebut memberitahukan misi rahasia pada Wyrd. Ia diminta untuk pergi menuju Crimea dan merebut kembali sebuah senjata biologi yang hilang.
—
Wyrd tiba di Crimea. Sudah ada seorang tentara botak yang ditugaskan untuk menjemputnya. Dalam perjalanan, mereka tiba di sebuah kota yang sudah ditinggalkan penduduknya. Ada seorang anak perempuan tertinggal gara-gara bermain di basement rumah. Ia pun dibawa serta oleh Wyrd.
Mereka lantas tiba di sebuah pangkalan militer. Wyrd meminta agar tentara botak tersebut mengirimkan file-file terkait senjata biologi yang hilang kepada dirinya untuk ia analisa.
Waktu berlalu. Saat memeriksa dokumen, Wyrd menyadari ada yang sedang mengamatinya dari balik hutan, tak jauh dari pangkalan militer. Dengan santai ia lantas bergerak menuju ke sana. Dugaannya tepat. Seorang pria dengan tubuh besar dan otot kekar muncul.
Rupanya pria tersebut yang dimaksud dengan senjata biologi. Tubuhnya telah dimodifikasi menjadi seorang prajurit super demi keperluan militer. Namun ia kemudian melarikan diri karena sebenarnya tidak ingin menjadi seperti itu.
Pertarungan keduanya dimulai. Meski dari segi kekuatan kalah telak, namun Wyrd yang tubuhnya kebal sama sekali tidak dapat dilumpuhkan. Pada akhirnya, Wyrd menggunakan pistol untuk meledakkan kepala pria tersebut.
—
Kembali di Los Angeles. Wyrd dijemput di bandara. Sekoper penuh berisi uang yang menjadi bayaran atas misinya diserahkan.
—
Tahun 1942. Sepasang suami istri membicarakan tentang memiliki anak. Sang suami awalnya tidak setuju, mengingat kondisi dunia saat itu. Tapi istrinya berhasil menyakinkannya.
Rasanya tidak mungkin salah tebak jika pasangan suami istri di potongan kisah flashback tahun 1942 adalah orang tua Wyrd. Tapi dari pembicaraan mereka, sepertinya mereka bukan membahas tentang sekedar memiliki anak. Sepertinya masih ada hal lain di balik itu. Mungkinkah Wyrd adalah metahuman hasil dari rekayasa genetik?
Artwork yang ada di sini sebenarnya bukan favorit saya. Tapi yang ini setidaknya masih jelas terlihat penggambaran ceritanya. Boleh lah.
Leave a Reply