Di cerita sebelumnya, gempa di Smoky Island mengakibatkan gunung batu di pulau terbelah dan mengeluarkan asap gas berwarna hitam.
Siapa sangka gas tersebut mengakibatkan orang-orang yang terkontaminasi berubah menjadi zombie.
Sebagai satu-satunya penyintas, Soo Park menyeberang ke pulau utama dengan harapan bisa selamat. Apes, angin rupanya membawa gas hitam tersebut ke sana dan mengubah penduduk kota menjadi zombie.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Masih mungkinkah Soo untuk selamat?
Temukan jawabannya dalam sinopsis dan review komik Blackgas2 berikut ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Tentang Warren Ellis Blackgas 2
Warren Ellis’ smash-hit horror series returns for a carnage-filled sequel with all of the original creative team! It’s just a handful of miles from Smoky Island to the city of Hope on the northwest coast of the United States. It didn’t take long for the cloud of black gas that erupted from the middle of Smoky Island to blow across the Atlantic channel between them. Soo Park is the sole survivor of what the black gas did to Smoky Island. She thought she’d be safe when she got to the mainland. She could not have been more wrong. The black gas turned the few hundred people on Smoky Island into insane death-crazed cannibals. There are a million people in the city of Hope. This is a zombie holocaust.
Soo Park, last survivor of the zombie outbreak on Smoky Island, is trapped in the mainland city of Hope, where the sickening black gas blew.
Now, teamed with a band of survivors of Hope – an EMT crew, two cops and a young couple – Soo’s trying to reach the city limits.
But there are a million zombies between them and escape… this is a zombie holocaust, after all!
Soo Park and her team of survivors are trying to find their way out of a city of cannibal zombies. But even if they do — what happens when the zombies themselves break the city limits?
Should she just run — or should she find a way to contain the outbreak?
Can a million people who inhaled the Blackgas be saved?
This is a zombie holocaust.
As well as the Standard cover by Jacen Burrows, this issue is available with Wraparound, Terror and Gore covers by series artist Max Fiumara!
Story: Warren Ellis
Art: Max Fiumara
Color: Andre Dalhouse
Tanggal Rilis: November 2006 – Juli 2007
Alur Cerita / Sinopsis Komik
Menyadari bahwa kota Hope sudah terkontaminasi oleh gas hitam, Soo pasrah.
Ia mencoba tetap tenang demi bisa bertahan hidup.
Termasuk ketika sekelompok orang yang sudah berubah menjadi zombie menyerangnya di dermaga.
Dalam keadaan terpojok, ia diselamatkan oleh 2 orang polisi — Wilmot dan Rader.
Begitu tahu gigitan zombie bisa menularkan wabah, Rader langsung menembak mati Wilmot. Wilmot rupanya sudah sempat digigit oleh salah satunya.
Tujuan awal Rader sebenarnya adalah rumah sakit, tempat penyintas berkumpul. Celakanya, tempat tersebut ternyata sudah dikuasai oleh zombie.
Mendadak muncul helikopter yang menjatuhkan bom ke area rumah sakit.
Setelah menghabisi zombie-zombie di sana, helikopter tersebut kemudian mengejar mobil yang dikendarai Rader dan Soo. Bahkan menembakinya.
Untungnya keduanya masih bisa selamat dan kini bersembunyi di sebuah gudang.
Rader mencoba menghubungi atasannya dan memberitahu untuk menjemput mereka. Atasannya mengiyakan dan meminta mereka untuk menunggu.
Tak lama helikopter datang.
Di luar dugaan, seorang zombie datang dengan mengendarai mobil dan langsung menabrakkannya ke helikopter tersebut.
Insiden tersebut juga membuat mobil Rader rusak parah.
Mengetahui hal itu, Soo akhirnya panik. Ia putus asa dan tidak yakin bakalan bisa selamat.
Tidak ingin membuat Soo tersiksa, Rader memilih untuk membunuhnya.
Ia sendiri berniat untuk membunuh sebanyak mungkin zombie sebelum mereka membunuhnya terlebih dahulu.
Setelah mengenakan pakaian pelindung, Rader pun bersiap.
Perlahan ia menyusuri kota, mencari dan membunuh zombie yang tersisa.
Langkahnya sempat dihadang seekor anjing yang juga sudah berubah menjadi zombie. Untung Rader tidak kesulitan menghadapinya.
Beberapa waktu kemudian Rader tiba di SPBU. Ia lantas meledakkannya.
Apes, tak lama sebuah pesawat jet tempur datang dan menjatuhkan bom nuklir di kota.
Seluruh kota hancur. Tanah retak dibuatnya.
Tiba-tiba keluar gas berwarna hitam dari retakan tanah. Semakin lama semakin banyak.
Simpulan
Sudah bagus bagus ada twist tewasnya Soo, eh penutupnya malah copas ide di seri pendahulunya — meledakkan pom bensin.
Walau di “Blackgas” rencana tersebut gagal, tetap saja eksekusi peledakan tersebut di “Blackgas 2” jadi tidak begitu terasa gregetnya. Seperti sudah dapet bocoran ending jauh sebelum komiknya dibaca.
Di sisi lain, twist munculnya zombie nyetir mobil lumayan menyenangkan.
Sayang jagat komik ini tidak ada kelanjutannya lagi.
Versi digital dari komik ini bisa diperoleh di Comixology.
Leave a Reply