Review Komik Stitched (Avatar Press, 2012)

Jika teman-teman merasa kisah “The Walking Dead”, baik yang tersaji dalam bentuk komik maupun serial televisi, adalah cerita zombie numero uno, saya yakin 99% bahwa teman-teman belum pernah membaca karya-karya Garth Ennis. Robert Kirkman memang berhasil mengangkat sisi manusiawi karakter-karakter yang ada dalam “The Walking Dead”, namun untuk urusan zombie, bapak dua anak itu masih perlu banyak belajar dari Garth Ennis. Terbukti, kan? Mau mengucap alasan apa pun, nyatanya serial komik “The Walking Dead” (yang memang semakin lama semakin garing) harus ditutup di edisi #193. Keputusan yang tepat sebelum benar-benar ditinggalkan oleh penggemarnya.

Ada dua serial komik besutan Garth Ennis yang cukup populer. Yaitu “Crossed” dan “Stitched”. Kali ini saya akan bahas terlebih dahulu yang disebut belakangan, yang digarap Ennis bersama dengan Mike Wolfer.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sinopsis Singkat

Cover komik Stitched #3

Garth Ennis and Mike Wolfer release the most anticipated horror series of the year! From the mind of Garth Ennis comes the contemporary episode of a primeval horror. Torn from his first-ever writing/directing work, here is the continuing comic book of the highly praised short film, STITCHED! Three military survivors of a helicopter crash discover something even more lethal than the Taliban-controlled landscape they are trapped in.

Penulis: Garth Ennis, Mike Wolfer
Artis: Mike Wolfer
Publikasi: 2012 ~ selesai
Penerbit: Avatar Press
Genre: Action, Adventure, Horor
Status: Completed (18 edisi)

“Stitched” mengangkat kisah tentang sosok manusia yang jiwanya terkurung dalam tubuhnya sendiri. Siapa saja bisa diubah menjadi Stitched dengan cara menutup rapat semua lubang pada tubuhnya (dengan cara dijahit), lantas memasukkan cairan berwarna hitam yang entah itu apa. Setelah berubah, manusia tersebut akan bertindak ganas dan membunuh siapa saja yang ada di hadapannya apabila ia mendengar bunyi batu di dalam kaleng. Premis yang cukup menarik, bukan?

Dalam cerita, yang apes harus berhadapan dengan para zombie stitched adalah sekelompok tentara Amerika dan Inggris yang terperangkap di pegunungan Afghanistan. Misi awal mengejar komplotan teroris Taliban berubah menjadi pertarungan hidup mati menghadapi zombie stitched yang semuanya kompak mengenakan jubah berwarna gelap.

Belakangan diketahui bahwa Emad Homayoun-lah yang mengontrol stitched di pegunungan Afghanistan. Ia memanfaatkan stitched untuk menghancurkan desa-desa yang ada di sana, lalu menculik anak-anak dan wanita untuk diperjualbelikan.

Review Singkat

Kisah “Stitched” sendiri sebenarnya masih terus berlanjut pasca Emad Homayoun tertangkap. Tepatnya di edisi #7. Namun Ennis sudah tidak lagi campur tangan. Hanya Wolfer yang melanjutkan hingga benar-benar berakhir di edisi #18. Untungnya, mungkin karena memang sudah turun andil sejak awal, Wolfer mampu menyambung laju cerita dengan baik dan benar. Alur cerita terus berkembang dengan keseruan yang tetap terjaga.

Pun begitu dengan Fernando Furukawa yang menangani artwork semenjak edisi #8. Meski punya aliran yang berbeda dengan Wolfer, namun goresan tinta dan pewarnaannya tidak kalah berkualitas. Malah menjadi lebih berwarna akibat gaya penggambarannya yang terlihat sedikit terinspirasi oleh manga.

Salah satu kekuatan utama dari “Stitched” adalah cerita yang imbang dari berbagai sudut pandang. Kita tidak hanya bersimpati terhadap karakter-karakter protagonis, tapi pada satu titik juga bisa punya perasaan yang sama terhadap sosok antagonis. Bisa dibilang ini adalah ciri khas dari Ennis, yang memberi treatment serupa pada “Crossed”.

Satu lagi yang saya suka adalah kontennya yang eksplisit. Brutal dan sadis. Cocok dengan tema cerita secara keseluruhan. Terkadang suka heran dengan komik sejenis yang malu-malu dalam menggambarkan adegan di panel. Kalau memang sudah dasarnya bergenre horor sadis, ya jangan ditahan-tahan lagi. Tuangkan semuanya dalam lembar demi lembarnya. Seperti “Stitched” ini.

Yang perlu diingat, selain terdapat beberapa adegan buka-bukaan, juga ada beberapa dialog yang mungkin menyinggung umat muslim. Terutama yang bersumbu pendek, hehehe. Saya pribadi melihat dialog-dialog tersebut masih sesuai dengan konteks cerita. Tidak asal ceplos.


“Stitched” adalah judul serial komik zombie ketiga terbaik yang pernah saya baca. Yang nomer satu adalah “Crossed”. Yang kedua saya lupa judulnya, walau samar-samar sepertinya juga besutan Garth Ennis. Bagi pecinta genre zombie dan horor, wajib hukumnya untuk tidak melewatkan serial komik ini. Dijamin gak nyesel. Suer.

rk stitched

Leave a Reply