Di cerita sebelumnya, Noa, Astrid, Gus, dan Ko pergi ke perpustakaan untuk mencari informasi mengenai nama asli iblis yang merasuki Astrid. Di sana mereka justru bertemu dengan arwah penasaran bernama Agatha.
Dari Agatha, sedikit masa lalu kota Cape Grace terungkap. Tentang walikota Von Brandt yang melakukan ritual misterius hingga berujung kebakaran balai kota.
Apakah insiden tersebut ada kaitannya dengan sang iblis? Simak kelanjutan kisahnya dalam sinopsis komik Specter Inspectors #3 berikut ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Tentang Specter Inspectors #3
The Specter Inspectors dive deeper into the history of the most haunted town in America by agreeing to be locked-in overnight in the museum. Let’s be honest, it wasn’t their best idea. Now it’s just the gang and the ghosts… in an old house that doesn’t give up its secrets easily. But who are the mysterious watchers who’ve been tailing the gang… and what’s their connection to Astrid?
Story: Bowen McCurdy & Kaitlyn Musto
Art: Bowen McCurdy
Letter: Jim Campbell
Judul Edisi: Episode Three – The Museum
Tanggal Rilis: 21 April 2021
Alur Cerita / Sinopsis Komik
Noa dkk tiba di museum. Beruntung, direktur museum tersebut ternyata ngefans dengan hal-hal berbau mistis. Tanpa ribet mereka dipersilahkan untuk syuting di sana.
Kendati demikian, mereka diminta untuk tidak menyentuh barang-barang bersejarah yang dipajang. Juga untuk tidak masuk ke area yang bertanda khusus karyawan.
Belum apa-apa Astrid sudah merasakan sesuatu. Di satu sisi, ia merasa diterima di museum tersebut. Namun di sisi lain ia seolah sedang didorong untuk keluar.
Noa yang khawatir langsung meminta agar Astrid segera memberitahunya jika terjadi apa-apa. Astrid mengiyakan.
Sesaat kemudian, iblis di dalam tubuh Astrid memberitahu jika ada yang tengah mengawasi mereka. Sontak terdengar suara teriakan melengking, disusul dengan pintu museum yang mendadak terkunci.
Astrid tiba-tiba merasa pusing. Gus memapahnya ke sofa. Astrid lalu oleng, dan anehnya, keduanya lantas terhisap menembus tembok museum.
Noa dan Ko terkejut melihatnya. Namun mereka lebih terkejut lagi begitu menyadari mebel yang ada di ruangan museum kini berada dalam posisi terbalik. Sofa di atap, sementara lampu di lantai.
—
Astrid dan Gus kini berada di sebuah ruangan. Astrid menyadari ada yang berusaha untuk mengurung mereka.
Gus panik karena tidak ada pintu keluar sama sekali di ruangan tersebut. Anehnya, Astrid justru melihat sebuah pintu tepat di hadapannya.
Ia kemudian membuka pintu tersebut dan mulai berjalan menyusuri lorong yang ada. Iblis dalam tubuh Astrid memberitahu bahwa bangunan tersebut terasa familiar baginya.
Lebih jelasnya, Astrid dan Gus kini berada di dimensi lain dari bangunan museum. Dengan kondisi dulu dimana bangunan tersebut masih merupakan kompleks rumah tempat tinggal Von Brandt.
—
Ruangan tempat Noa dan Ko tiba-tiba bergetar. Mereka pun bergegas berusaha meninggalkan ruangan tersebut. Untungnya berhasil.
Ko sempat bercerita bahwa ia sebenarnya takut hantu. Namun menjadi kameramen Noa dkk dan melihat banyak orang terbantu dengan video yang mereka buat membuatnya merasa bahagia.
Itu sebabnya Ko betah bekerja dengan Noa. Terlebih ia percaya Noa tidak akan melakukan sesuatu yang membahayakan mereka semua.
—
Sementara Noa dkk berjalan menyusuri ruangan demi ruangan, sekelompok orang terlihat mengelilingi museum.
Noa tiba-tiba merasakan sesuatu. Namun belum apa-apa, seseorang muncul di hadapannya.
Di dimensi lain, Astrid dan Gus melihat penampakan hantu seorang pria. Semacam perwujudan energi residu dari asisten walikota.
Diam-diam keduanya mengamati pergerakan hantu tersebut dan berhasil memperoleh sebuah kunci laci meja kerja walikota.
Di antara buku-buku yang ada di dalamnya, Gus menemukan sebuah foto. Ia lalu menunjukkannya pada Astrid, yang mengkonfirmasi bahwa yang ada dalam foto adalah gambar sebuah sumur di pinggir danau.
Meyakini ada sesuatu yang terjadi, Astrid mengajak Gus menuju sebuah ruangan. Tebakannya tepat. Ada Noa dan Ko di sana, tertangkap oleh sekelompok orang berjubah.
Seorang pria, sepertinya pemimpin mereka, menyatakan bahwa mereka lah yang telah mengurung iblis (yang merasuki Astrid) di Cape Grace. Kedatangan Noa dkk merusak semua usaha mereka. Ia menambahkan bahwa iblis tersebut harus dimusnahkan sekarang juga sebelum sepenuhnya menguasai Astrid.
Sang iblis mengajak Astrid dan Gus untuk kabur mumpung orang-orang berjubah tersebut tengah sibuk dengan Noa dan Ko. Astrid menolak, berniat untuk menyelamatkan teman-temannya. Iblis setuju namun dengan sebuah syarat.
—
Si pemimpin mengatakan akan melakukan ritual untuk memisahkan iblis dari tubuh Astrid. Tidak berbahaya. Kendati demikian, Noa tidak percaya begitu saja.
Astrid tiba-tiba muncul. Suasana pun jadi kacau. Apalagi Ko gercep mematikan lampu ruangan.
Dengan menggunakan kameranya, ia lalu memandu Astrid dan Noa meninggalkan TKP. Sudah ada Gus di luar menunggu dengan mobilnya. Tanpa membuang waktu, mereka melaju menjauhi museum.
Walau sempat stress karena Gus belum mahir mengemudi, pada akhirnya mereka berempat bisa selamat.
Setelah Ko mengambil alih kemudi, Gus mengarahkannya menuju Wellhouse, guna mencari sumur di pinggir danau.
Simpulan
Seringkali saya merasa edisi sebuah komik terasa singkat karena jumlah halamannya terbatas. Apalagi jika sebagian isinya tidak penting. Bete jadinya.
Namun harus jujur saya katakan, dobel issue semacam serial Specter Inspectors ini nyatanya tidak bisa benar-benar saya nikmati. Terlalu panjang dan malah terasa dragging.
Untuk edisi 1 sebenarnya tidak begitu terasa. Masih nyaman nyaman saja dibaca. Beda kasus dengan 2 edisi terakhir ini.
Untuk ceritanya sendiri secara keseluruhan masih oke. Nuansa mistis masih tetap terjaga di setiap edisinya. Penulis juga terlihat paham mengenai teori dunia gaib.
Tapi ya gitu deh. Semoga masih betah buat lanjut ngereview dua edisi sisanya, hehehe.
Preview dari komik Specter Inspectors #3 ini bisa disimak di sini.
Leave a Reply