Review Komik Regression #1 (2017)

Mari kita mulai review komik ini dengan berdoa, agar Image Comics konsisten menerbitkannya hingga edisi akhir dan tidak memutusnya di tengah jalan seperti “Power Lines“. Cerita yang diusung oleh komik Regression ini, jika dilihat dari edisi perdananya, cukup menarik. Menggabungkan tema misteri, konspirasi, halusinasi, dan juga reinkarnasi. Seru kan kedengarannya? Simak yuk sinopsisnya di bawah ini. Cekidot!

Sinopsis Komik *SPOILER

regression 1

Adrian is plagued by ghastly waking nightmares. To understand and possibly treat these awful visions, Adrian reluctantly agrees to past life regression hypnotherapy. As his consciousness is cast back through time, Adrian witnesses a scene of horrific debauchery and diabolism. Waking, he is more unsettled than before, and with good reason—something has followed him back. Adrian descends into a world of occult conspiracy, mystery, reincarnation, and insanity from which there is no escape.

Story: Cullen Bunn
Art: Danny Luckert, Marie Enger
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 10 Mei 2017

Adrian tidak bisa tenang di tengah sebuah pesta. Ia terus membayangkan melihat hal-hal aneh dan menjijikkan di depan matanya. Mulai dari wajah temannya yang tiba-tiba dipenuhi serangga, minuman yang berubah jadi kumpulan belatung, hingga tangan yang menjulur dari dalam toilet. Sahabatnya, Molly, menanyakan apa yang terjadi. Setelah mengetahuinya, ia menyarankan agar Adrian mau menemui seseorang yang ia rasa bisa membantu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diri Adrian. Pasrah sudah tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan, Adrian menyetujuinya.

Malam harinya, dengan ditemani oleh Molly, Adrian mendatangi sebuah bar atau lebih tepatnya sebuah klub komedi. Ada seseorang sedang melakukan aksi show hipnotis di sana. Namanya Sid Ferrel, seorang hipnoterapis. Setelah mendengar permasalahan Adrian, ia menyarankan terapi regresi (regression therapy) dimana ia akan menggunakan metode hipnotis untuk mengetahui masa lalu Adrian. Sid meyakini halusinasi dan mimpi buruk yang dialami Adrian berhubungan dengan masa lalunya dan mungkin berkaitan dengan reinkarnasi.

Sempat menolak karena menganggap hal itu tidak mungkin, Adrian akhirnya mengiyakan. Tidak butuh waktu lama bagi Sid untuk menghipnotis Adrian dan benar saja, tak lama terlihat bayangan masa lalu Adrian (atau mungkin orang lain yang ber-reinkarnasi ke tubuh Adrian) yang dipenuhi kejadian aneh dan menyeramkan. Hanya saja, Adrian sendiri tidak mengingat satu pun bayangan tersebut. Sid sendiri menyarankan agar mereka melakukan terapi lanjutan untuk mengetahui lebih dalam mengenai masa lalu tersebut, walau Adrian belum bisa memutuskan untuk mau melakukan itu lagi atau tidak.

Malam harinya, Adrian kembali mengalami mimpi buruk. Yang datang kali ini adalah salah satu sosok utama dalam bayangan masa lalu Adrian. Tidak sekedar bercakap dengannya, sosok tersebut juga membelah tubuh Adrian dengan sebilah pisau. Seketika keluar ‘seekor’ monster mengerikan dari dalam tubuh Adrian.

Adrian terbangun dari mimpi buruknya. Menganggap itu ada hubungannya dengan hipnotis yang dilakukan Sid semalam, ia segera menelpon Sid. Sayangnya, Adrian belum tahu bahwa pada saat itu, di tempat lain, tubuh Sid sudah membiru menjadi mayat dengan goresan pisau di dada dan perutnya yang membentuk semacam simbol.


See? Lumayan seru, kan? Kayak biasanya di serial-serial misteri nih, hehehe. Meski tidak banyak hal yang terjadi di edisi perdana, tapi sebagai cerita pembuka saya rasa sudah cukup untuk membangkitkan rasa penasaran. Saya sendiri kaget dengan terbunuhnya Sid Ferrel, karena saya pikir kita masih akan dibawa melihat masa lalu atau sosok yang ber-reinkarnasi di tubuh Adrian setidaknya sekali lagi melalui tehnik hipnotis. Namun yang pasti, dengan dibunuhnya si hipnoterapis, berarti apa yang dialami oleh Adrian bukan sekedar halusinasi belaka.

Atau mungkin multiple personality?

rk regression1
Regression #1 (2017)
  • Story
  • Art (Pencil, Ink, Colors)
  • Element of Surprise
  • Recommended Reading
4.3

Review Komik

Oooh I love the artwork. Adegan-adegan halusinasi terasa benar-benar menjijikkan. Mungkin bisa lebih keren lagi kalau di panel terakhir dibuat lebih dramatis. Tapi tanpa itu masih top sih artworknya. Cerita bagus. Untuk edisi perdana, terasa jelas menggambarkan poin utama cerita dan sekilas tentang tokoh utamanya. Semoga saja untuk selanjutnya juga tidak mengecewakan.

Sending
User Review
0 (0 votes)

Leave a Reply