Review Komik Oliver #2 (Image, 2019)

Di cerita sebelumnya, seorang bayi lahir di tengah-tengah sekelompok pria yang ternyata adalah kumpulan manusia kloning yang terbuang. Bayi yang diberi nama Oliver itu nyatanya juga bukan manusia biasa, karena ia memiliki pertumbuhan yang abnormal. Sudah menjadi remaja yang kuat dan lincah saat masih berusia 3 tahun. Siapakah sebenarnya Oliver? Temukan jawabannya di sinopsis komik Oliver #2 setelah pesan-pesan berikut ya, gaes!

Sinopsis Komik *SPOILER*

oliver2

Oliver learns a devastating, life-changing truth about his origins—and puts his entire adoptive community in danger when he rebels against the oppressive regime that rules over it.

Story: Gary Whitta
Art: Darick Robertson
Color: Diego Rodriguez
Letter: Simon Bowland
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 27 Februari 2019

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

2 tahun berlalu. Salah seorang tentara kloning ditangkap oleh tentara pemerintah. Tentara yang memiliki nomor produksi 81485229 alias Edmund itu diancam untuk dibunuh atas perbuatan yang telah ia lakukan. Tidak jelas pelanggaran apa yang dimaksud. Karena takut, Edmund mengaku punya sebuah informasi bagi pemerintah.

Seseorang memberi laporan pada gubernur mengenai produktivitas pabrik yang menurun. Itu dikarenakan moral para pekerjanya, para tentara kloning (IVC), yang tidak setinggi sebelumnya. Gubernur memerintahkannya untuk tetap menggunakan cara ‘motivasi’ yang selama ini mereka lakukan: menghukum pekerja yang tidak produktif untuk mengancam pekerja-pekerja yang lain.

Giliran Kolonel Sikes yang menemui gubernur. Ia melaporkan tentang eksistensi bocah hybrid di wilayah London (yang merupakan informasi dari Edmund). Kolonel Sikes meminta ijin untuk mengirimkan pasukan ke TKP untuk menangkap bocah yang dimaksud. Sekaligus untuk mencari tahu keberadaan IVC yang kabur (ayah dari si bocah). Gubernur menyetujui permohonan Kolonel Sikes, sekaligus memintanya mengeksekusi Edmund.

Karena ingin dianggap sebagai bagian dari pria bertutup mata dan orang-orang lain yang ada di sana, Oliver memutuskan untuk menggunduli rambutnya. Ia juga meminta untuk ikut ke tempat kerja mereka. Meski ditentang oleh yang lain, pria bertutup mata yang diketahui bernama Prospero tetap mengajak Oliver ikut.

Kekhawatiran rekan-rekan Prospero menjadi nyata. Tidak tahan melihat penindasan yang dialami Prospero dkk, Oliver mendatangi penjaga dan meminta jatah makanan ekstra bagi semua pekerja. Banquo, pria yang lengan kirinya buntung, mencoba untuk menahan Oliver. Namun justru ia yang kena hajar penjaga.

Emosi Oliver pun tidak dapat tertahan lagi. Ia mulai menyerang si penjaga. Dan meski lengan kanannya sempat tertebas pisau raksasa, Oliver masih mampu bertahan dan bahkan menghabisinya.

Bergegas Prospero meminta pria dengan luka bakar di wajah kanan untuk membawa Oliver pulang dan merawatnya. Ia sendiri dengan rekan-rekannya yang lain akan mengatur TKP agar tidak dicurigai oleh penjaga yang lain.

Oliver (yang lukanya sudah sembuh dengan cepat) tanpa sengaja mendengar percakapan antara Prospero dengan pria dengan lukar bakar di wajah kanan tentang dirinya. Ia jadi kesal karena selama ini Prospero menyembunyikan segala sesuatunya. Termasuk tentang ayah Oliver yang sama-sama tentara kloning namun satu generasi di atasnya, serta ibu Oliver yang manusia biasa. Ibu Oliver ternyata juga masih hidup dan meninggalkan sebuah surat untuk Oliver.

Sudah terlanjur terbakar emosi, Oliver membuang surat tersebut ke dalam api, lantas pergi meninggalkan Prospero.


So far so good sih. Artworknya masih terjaga, pun begitu dengan ceritanya. Makin seru dengan (sedikit) masa lalu Oliver yang mulai terungkap. Kalau boleh berandai-andai, mungkin bakal lebih seru kalau di edisi pamungkas nanti Oliver menjadi pemimpin IVC untuk berperang melawan pemerintah. Semoga saja beneran seperti itu, ya, hehehe.

rk oliver2

Leave a Reply