Review Komik Oliver #1 (Image, 2019)

Tidak sedikit komik yang terinspirasi oleh dongeng klasik. Cinderella, Red Riding Hood, Snow White, dan sebagainya. Yang satu ini tidak jauh beda. Ditulis oleh Garry Whitta, “Oliver” mengangkat kisah klasik Oliver Twist karangan Charlen Dickens dengan latar futuristik. Edisi perdananya sepertinya cukup menjanjikan. Seperti apa? Langsung deh simak sinopsis singkat dari komik Oliver #1 setelah pesan-pesan berikut.

Sinopsis Komik *SPOILER*

oliver1

Award-winning screenwriter GARY WHITTA (Rogue One: A Star Wars Story, The Book Of Eli) teams with celebrated artist DARICK ROBERTSON (Transmetropolitan, HAPPY!, The Boys) for a new take on a literary classic—with a futuristic twist. OLIVER re-imagines Charles Dickens’ most famous orphan as a post-apocalyptic superhero fighting to liberate a war-ravaged England while searching for the truth about his own mysterious origins. “GARY WHITTA slips effortlessly from movies into comics with a terrific story and career-best art from DARICK ROBERTSON.”—MARK MILLAR

Story: Gary Whitta
Art: Darick Robertson
Color:
Letter:
Judul Edisi:
Tanggal Rilis: 23 Januari 2019

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Suatu waktu di masa depan, pasca kehancuran dunia. Seorang wanita dengan mengenakan baju anti radiasi berjalan perlahan menuju sebuah camp di kota London. Hanya ada pria-pria berseragam militer di sana, yang bergegas menyambut wanita tersebut.

Wanita yang ternyata sedang hamil tua itu kemudian mengalami kontraksi, pertanda akan segera melahirkan. Dengan dipandu oleh pria dengan luka di wajah bagian kanan serta satu lagi dengan penutup mata di kiri, wanita tersebut akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki. Tak lama kemudian si wanita meninggal dunia.

Si pria dengan penutup mata sempat kaget melihat sesuatu di tubuh si bayi, namun tidak dijelaskan lebih lanjut.

Terjadi perbedaan pendapat tentang apa yang harus dilakukan dengan si bayi. Satu pihak, yang dipimpin oleh pria dengan goresan luka di pipi kiri, ingin agar bayi tersebut disingkirkan. Selain berbeda dengan kaum mereka yang bisa bernafas seperti biasa meski kondisi udara sudah terkontaminasi gas beracun, keberadaannya bisa memancing pihak lain untuk datang dan menghabisi mereka.

Kendati demikian, pada akhirnya diputuskan bahwa mereka akan tetap merawat bayi tersebut. Dan nama yang diberikan kepadanya adalah Oliver.

3 tahun berlalu. Meski masih kecil, Oliver sudah tumbuh menjadi anak laki-laki yang lincah dan juga pemberani. Ia bahkan tidak ragu untuk melompat dari satu atap gedung ke atap gedung lainnya saat menghindari kejaran pria dengan goresan luka di pipi yang sebelumnya sudah ia usili. Setelah dihentikan oleh pria bertutup mata, pria dengan goresan pipi pergi sambil mengomel, mengatakan bahwa Oliver bukan bagian dari mereka.

Pria dengan penutup mata menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Oliver. Saat perang berlangsung, pemerintah menciptakan tentara-tentara super yang merupakan manusia cloning. Namun saat perang tiba-tiba berakhir begitu saja, keberadaan tentara cloning yang tersisa tidak diakui oleh pemerintah. Mereka tidak dianggap sebagai warga negara, bahkan tidak pula dianggap sebagai manusia. Kelompok mereka, termasuk si pria dengan penutup mata, sengaja diasingkan di sebuah wilayah yang memiliki kondisi udara yang buruk akibat perang.

Oliver lantas menanyakan kenapa ia masih bertahan dan belum juga mati dari radiasi udara. Si pria berpenutup mata tidak mau menjawabnya. Alih-alih ia mengajak Oliver untuk kembali pulang.

Malam harinya, pria dengan luka di wajah kanan menanyakan apa yang sudah pria berpenutup mata ceritakan pada Oliver. Si Pria berpenutup mata menjawab bahwa ia hanya menceritakan hal yang seperlunya saja. Dan itu tidak termasuk tentang siapa sebenarnya si Oliver. Sembari melangkah pergi, si pria dengan luka di wajah kanan mengingatkan pria berpenutup mata bahwa jika suatu saat nanti Oliver mengetahui jati dirinya dengan sendirinya maka ia akan membenci si pria berpenutup mata.


Jujur ceritanya benar-benar menarik. Awalnya saya pikir kelompok tentara ini ya hanyalah kelompok tentara yang berhasil bertahan dari perang besar-besaran saja. Tapi belum apa-apa sudah ada twist yang bikin geleng-geleng kepala. Lah ternyata semuanya malah manusia cloning. Gile.

Masih banyak misteri yang belum terpecahkan, jadi belum bisa bicara banyak. Untuk artworknya sih saya suka. Mungkin beda kelas dengan komik-komik rilisan Marvel, tapi cocok dengan suasana cerita yang dibangun.

Semoga seri ini gak berhenti di tengah jalan.

rk oliver1

Leave a Reply