Penggemar film horor pastinya tidak asing dong dengan serial film “Jeepers Creepers” yang untuk saat ini sudah mencapai bagian ketiganya. Karakter utamanya adalah makhluk bersayap menyeramkan yang bernama The Creeper. Setiap 23 tahun sekali, di waktu musim semi, selama 23 hari berturut-turut The Creeper akan hadir dan memakan manusia. Ia juga terkadang mengambil bagian tubuh tertentu dari manusia yang ia mangsa untuk menggantikan miliknya. Nah, yang bagi saya menarik dari karakter ini adalah ia tidak benar-benar sosok yang invisible seperti kebanyakan karakter serupa. Bisa dibilang dalam setiap filmnya, korban sebenarnya punya kesempatan 50:50 untuk bisa mengalahkannya. Ini yang saya demen. Fair.
Di bulan April 2018 ini, Marc Andreyko bekerjasama dengan penerbit Dynamite mulai menerbitkan sebuah serial komik yang menggunakan nama serupa dengan filmnya, “Jeepers Creepers”. Berbeda dengan komik “30 Days of Night” kemarin yang merupakan remake dari versi komik asli maupun film layar lebar, yang satu ini mengangkat cerita yang berbeda. Seperti apa? Simak dulu deh sinopsis Jeepers Creepers #1 berikut ini.
Sinopsis Komik *SPOILER*
Grad student Devin Toulson is writing his dream thesis on Myths in American History, but when his research takes him on a journey reaching back centuries, Devin finds something horrifying. Something that crosses cultures, locations, and eras. Something that returns for a bloody feeding every 23 years. Will this young man’s investigation uncover simply an urban legend or will he come face to face with an immortal monster that has terrorized humanity from the shadows since man first walked the country?
Story: Marc Andreyko
Art: Kewber Baal
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 18 April 2018
The Creeper terjatuh dari langit di sebuah perkebunan. Tampak lengan kirinya dalam kondisi buntung. Perlahan ia berjalan memasuki gudang dan menemukan sesuatu di dalamnya yang membuatnya menyunggingkan senyum.
—
Pemuda Amerika, Devin Toulson, baru saja mendarat di New Mexico. Tujuan kunjungannya ke sana adalah untuk mencari referensi mengenai mitos terkait sejarah Amerika yang ia jadikan sebagai bahan tesis. Dalam kondisi lelah dan tidak konsen ia sampai juga di hotel Holiday Inn tempatnya menginap.
Sementara itu, di suatu tempat, The Creeper mengendarai truk yang ia temukan di gudang perkebunan. Seseorang yang ban mobilnya bocor menghentikannya dan meminta bantuannya. Dengan menyeringai lebar The Creeper turun dari truknya.
—
Dengan mengikuti sebuah tur, Devin tiba di Teotihuacan, kawasan kota kuno di lembah Mexico. Diam-diam ia menyelinap keluar dari rombongan dan pergi menuju Temple of Feathered Serpent (Kuil Ular Berbulu) yang sebenarnya terlarang untuk dimasuki. Saat sedang melihat-lihat di dalam, seorang anak kecil tiba-tiba muncul dan menanyakan tentang gambar dan ukiran yang ada di tembok kuil. Devin menjelaskan bahwa gambar-gambar tersebut berkaitan dengan ritual suku Aztec di masa lalu, yang secara rutin mengorbankan seorang pemuda untuk diambil jantungnya dan dipersembahkan kepada Dewa Naga (yang ternyata adalah The Creeper).
Anak kecil tersebut ketakutan mendengar cerita Devin dan mendadak kabur keluar. Saat Devin mengejarnya, ia sudah ditunggu oleh petugas keamanan yang lantas menggelandangnya ke kantor polisi. Untunglah ia kemudian dibebaskan dari hukuman asalkan tidak mengulangi lagi perbuatannya itu.
Keluar dari kantor polisi, seorang kakek memberikan sebuah kotak dan menyatakan itu adalah sesuatu yang dicari oleh Devin. Saat dibuka, isinya adalah semacam pisau kecil. Sepertinya. Lihat sendiri aja deh di bawah ini.
Penuh rasa penasaran, Devin menyentuh benda tersebut. Tanpa diduga, ia tiba-tiba merasa kesakitan. Di tempat lain, The Creeper (yang lengan kirinya sudah kembali sempurna) merasakan ada seseorang yang sedang mencarinya.
Oke, dari sinopsis edisi perdana di atas, terlihat bahwa serial komik “Jeepers Creepers” ini mengambil sudut pandang cerita yang berbeda dengan versi layar lebarnya. Fokus cerita sepertinya berkaitan dengan asal usul The Creeper. Yah, semoga saja begitu, karena di filmnya sendiri tidak pernah dijelaskan secara detil mengenai sejarah The Creeper selain momen kehadirannya setiap 23 tahun sekali. Sayangnya tidak ada kejelasan dalam berapa seri komik ini bakalan hadir.
By the way, jujur awalnya saya agak pesimis dengan komik ini. Covernya jelek banget 😀 Untunglah grafis ceritanya jauh lebih keren dari covernya. Ada beberapa bagian sih yang terlihat agak kurang penggambarannya, tapi sejauh ini sama sekali tidak mengganggu jalannya cerita.
Leave a Reply