Di cerita sebelumnya, sebuah kisah tragis dialami Tendra dalam “The Robber Bridegroom”. Niat hati menjadi permaisuri raja di sebuah istana, sampai tega membunuh saudarinya sendiri, ujung-ujungnya malah jadi santapan makhluk-makhluk kanibal. Nah, bagaimanakah dengan dongeng “Snow White” yang menjadi tema utama Grimm Fairy Tales #7 berikut? Insiden tragis apalagi yang bakalan terjadi? Simak sinopsis lengkapnya berikut, ges.
Sinopsis Komik *SPOILER*
“SNOW WHITE” Skye is transported to a gypsy camp in Oregon to help 7 gypsies who could be in grave danger but she senses a potential trap in the making and must decide who she can really trust before it’s too late!
Story: Joe Brusha
Art: Julius Abrera, Dheeraj Verma
Color: Jorge Cortes
Letter: –
Judul Edisi: Snow White
Tanggal Rilis: Juni 2006
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
3 bulan berlalu sejak Stephanie menderita penyakit yang membuatnya lemah dan sulit untuk beraktivitas kembali seperti biasa. Adalah Terry, ibu tirinya, yang selama ini merawatnya. Sampai-sampai Steph menganggap Terry bagai ibu kandungnya sendiri.
Tanpa Steph ketahui, Terry sebenarnya yang berada di balik penyakitnya. Diam-diam ia selalu memasukkan racun dalam dosis kecil ke dalam masakannya sehingga lamban laun bagian dalam tubuh Steph mengalami kerusakan. Tidak terkecuali saat ia mempersiapkan hidangan makan siang untuk Steph kali ini.
Tiba-tiba bel rumah berbunyi. Yang adalah Sela, mengaku sebagai guru bahasa Inggris Steph di sekolah. Untuk keperluan tugas, Sela sengaja membawakan buku yang berisi dongeng-dongeng klasik. Ia berpesan agar Steph membaca kisah “Snow White And The Seven Dwarves”. Sela juga menyarankan agar Terry membacanya karena ceritanya berbeda dengan yang mungkin pernah didengar Terry.
Sepeninggal Sela, Terry pun mulai membaca dongeng yang dimaksud.
—
Queen Talia sangat percaya diri dengan kecantikannya. Setiap hari ia berkaca di depan cermin ajaib sembari menanyakan siapa orang tercantik di seantero negeri. Dan setiap hari pula cermin tersebut akan menjawab bahwa Queen Talia-lah orangnya. Namun hal itu berubah setelah 15 tahun berlalu. Putri tirinya, Snow White, yang telah tumbuh dewasa kini memiliki kecantikan wajah yang jauh melebihi dirinya.
Tidak terima, Queen Talia lantas membayar seorang pria untuk membunuh Snow White. Ia akan meminta Snow White untuk pergi menemui kerabat mereka di suatu tempat dengan diantar oleh pria tersebut. Di tengah jalan, kebaikan Snow White membuat pria tersebut mengurungkan niatnya. Alih-alih membunuhnya, ia meninggalkan Snow White di tengah pegunungan sementara, sebagai bukti bahwa tugasnya sudah terlaksana, ia memberikan jantung seekor beruang pada Queen Talia.
Berjalan di tengah pegunungan bersalju membuat Snow White kelelahan dan tak sadarkan diri. Beberapa saat kemudian, datang beberapa orang kurcaci yang lantas membawa Snow White ke rumah mereka. Mereka mempersilahkan Snow White untuk tinggal di sana meski sudah diberitahu Snow White bahwa Queen Talia berusaha untuk membunuhnya. Mereka bahkan berjanji bahwa Snow White bakal aman di rumah mereka.
Queen Talia sendiri akhirnya tahu bahwa Snow White masih hidup. Setelah diberitahu oleh cermin ajaib dimana tempat tinggal Snow White sekarang, ia lalu menyamar menjadi seorang nenek dan mendatangi rumah para kurcaci di saat mereka semua pergi bekerja. Bertemu dengan Snow White, Queen Talia memberikan sebuah apel beracun kepadanya. Tanpa curiga, Snow White menyantap apel tersebut hingga ia pun tewas.
Ketujuh kurcaci yang mendapati Snow White dalam keadaan sudah tidak lagi bernyawa menjadi emosi. Mereka merasa sudah gagal menepati janji mereka kepadanya. Diam-diam mereka menyusup masuk ke istana kemudian membunuh Queen Talia dengan sadis.
—
Membaca dongeng barusan sama sekali tidak membuat Terry berubah pikiran. Ia tetap hendak melanjutkan rencananya membunuh Steph. Mendadak terdengar suara-suara dari dalam basement. Saat dihampiri, muncullah tujuh orang kurcaci yang langsung menyerang Terry.
—
Beberapa bulan berlalu. Terry dirawat di rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan mental. Saat dulu diketemukan, ia diketahui baru saja menggores nadi tangannya sendiri dengan kaca. Sementara itu, kondisi Steph kini semakin hari semakin membaik.
Ini menarik. Jika di enam edisi sebelumnya orang yang membaca atau mendengarkan dongeng dari Sela biasanya jadi mengurungkan niat mereka untuk berbuat jahat atau jadi mendapat pencerahan atas apa yang sebaiknya ia lakukan, kali ini Terry tetap tidak bergeming. Hasilnya twist ganda. Tidak hanya dari sisi dongeng klasiknya, melainkan juga dari kehadiran tujuh kurcaci di dunia ‘nyata’. Seru. Sayang artworknya benar-benar parah. Banyak ekspresi wajah yang ganjil dan tidak sesuai dengan cerita.
Leave a Reply