Review Komik Grimm Fairy Tales #61 (Zenescope, 2011)

Di cerita sebelumnya, gabungan kekuatan sihir Sela dengan Orb of Olan milik Gaia berhasil memusnahkan seluruh pasukan Orcus. Tanpa disangka, itu semua adalah bagian dari rencana Orcus.

Dengan Sela dan Gaia yang sudah kehabisan tenaga, Orcus mempersilahkan Gruel untuk menggunakan Shadow Dragon Claw dan berubah menjadi naga raksasa. Naga Gruel kini bersiap untuk membumihanguskan Tallus dan orang-orang yang ada di dalamnya. Termasuk Sela dkk.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Simak yuk kelanjutan kisahnya dalam sinopsis komik Grimm Fairy Tales #61 berikut ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Tentang Grimm Fairy Tales #61

cover grimm fairy tales 61

cover grimm fairy tales 61

Obsessed with revenge, Gruel has transformed himself into something he can never come back from. And this is bad news for everyone in Tallus. As Sela and Druanna make one last stand to save the city, two Grimm Fairy Tale’s characters make decisions that will change their destinies for ever.

Story: James Patrick
Art: Carlos Granda
Color: Studio Cirque
Letter: Bernie Lee
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 20 Juli 2011

Alur Cerita / Sinopsis Komik

Pada jaman dahulu kala, di Myst terjadi perang besar-besaran. Korban berjiwa berjatuhan dari kedua belah pihak, membawa Myst ke masa kegelapan.

Dari kegelapan muncul makhluk paling mengerikan sekaligus paling berbahaya di Myst, Shadow Dragon.

Klan naga ini tidak hanya memusnahkan naga-naga lain. Melainkan juga umat manusia serta orc.

Tak butuh waktu lama hingga kemudian mereka yang berkuasa di Myst.

Sampai pada akhirnya seseorang muncul dan mengalahkan mereka. Walau Shadow Dragon tidak bisa dibunuh, namun kekalahan tersebut membuat mereka galau. Ujung-ujungnya terjadi pertarungan antar Shadow Dragon yang mengakibatkan seluruhnya tewas.

Tubuh-tubuh mereka pun dibakar. Dan sebagai pengingat akan masa kelam tersebut, salah satu cakar naga dipotong dan dijadikan artifak.

Yang tidak diketahui oleh orang-orang pada masa itu, jika suatu saat cakar tersebut menemukan hati yang gelap, maka akan bisa membangkitkan kembali Shadow Dragon.

Saat ini, di Myst. Sebelum Shadow Dragon berbuat banyak kerusakan, keberadaan Sela (dan Gaia) mengalihkan perhatiannya.

Sementara itu, Bolder mengaku punya senjata yang mampu digunakan untuk menghentikan naga Gruel. Masalahnya, senjata tersebut masih tersimpan di istana.

Sebelum pergi ke sana bersama Blake, Bolder berpesan agar raja William mencari cara untuk mengulur waktu. Dengan pasukannya yang sudah kocar kacir, William pun kebingungan.

Gaia mengajak Sela untuk kabur ke terowongan bawah tanah. Sadar tidak mungkin bisa mencapai mulut terowongan tanpa terkejar, Sela berniat untuk menghadapi Shadow Dragon terlebih dahulu. Ia meminta agar Gaia percaya kepadanya. Gaia mengiyakan.

Berhadapan dengan Shadow Dragon, Sela menanyakan apa yang sebenarnya diinginkan oleh naga tersebut. Begitu tahu naga tersebut hendak balas dendam, Sela langsung ngeh hubungannya dengan Morgarzera.

Sela mengaku muak dengan siapa saja yang selama ini mengejarnya dan ingin balas dendam kepadanya. Naga Gruel merespon dengan menyemburkan api dari mulutnya ke arah Sela.

Bolder dan Blake menemukan senjata yang mereka maksud di kastil, busur dan anak panah. Blake, si pemilik senjata, sebenarnya ragu menggunakannya.

Bukan karena tidak percaya akan kemampuannya. Melainkan karena tidak pede dengan dirinya. Ia sudah merasa gagal karena tidak mampu mengalahkan Jabberwocky di Wonderland. Juga karena tidak mampu mencegah hancurnya Dewan Lima Dunia (Council of the Five Realms).

Bolder meyakinkannya untuk tidak menyerah dan terus berjuang, apa pun itu hasilnya.

Sementara itu, raja William mengajak warganya untuk bersama-sama berjuang mempertahankan kota mereka. Ia memastikan akan berada di barisan paling depan.

Sela rupanya masih bisa selamat dari semburan api naga berkat tirai pelindung gelang Morrigan.

Di luar dugaan, energi gelang tersebut tiba-tiba menghilang.

Di saat terdesak, William bersama warga Tallus mulai berdatangan. Sayangnya, dengan sekali hempasan ekor naga saja mereka sudah tidak berdaya.

Shadow Dragon lantas meraih Sela dengan tangannya dan terbang menjauhi Tallus.

Sesaat kemudian Bolder dan Blake tiba. Mereka menghadang di hadapan sang naga.

Blake yang sudah kembali pede melesakkan anak panahnya ke arah mulut Shadow Dragon.

Kesakitan, Shadow Dragon melepaskan genggamannya terhadap Sela. Bolder dan William bergegas menghampirinya.

Tanpa disangka, tubuh naga Gruel terhempas tepat di posisi ketiganya berada.

Simpulan

Rasanya tidak banyak yang perlu dibahas. Sama seperti edisi sebelumnya, saya cukup puas dengan perkembangan cerita di edisi ini. Tim penulis sepertinya sudah tobat, tidak lagi memperlambat alur dan bertele-tele.

Agak heran saja dengan Shadow Dragon yang di cerita latar terlihat kuat, seram, dan sadis ternyata bisa dikalahkan dalam sekali serangan saja oleh Blake…

rk grimm fairy tales 61

Leave a Reply