Di cerita sebelumnya, yang sekaligus menutup Grimm Fairy Tales Volume 8, Sela Mathers, Shang, dan Nissa pergi menuju Myst untuk melakukan persiapan menghadapi The Dark One dan pasukan Dark Horde-nya. Untuk menggantikan posisi Sela menjaga bumi, Samantha Darren yang dipilih oleh Shang. Strategi apa yang kira-kira bakal mereka rencanakan? Temukan jawabannya dalam sinopsis komik Grimm Fairy Tales #49 berikut.
Sinopsis Komik *SPOILER*
For centuries Sela has helped put her human charges on the right path. Using her book as a gateway to the fairy tale realm to harness its powers and magical creatures to teach her lessons. Now she finds herself pulled into that same fairy tale world where war is imminent and not everyone is going to live happily ever after. Don’t miss this prelude to the incredible 50th milestone issue of Grimm Fairy Tales.
Story: Joe Brusha
Art: Claudio Sepulveda
Color: Jeff Balke
Letter: Bernie Lee
Judul Edisi: Myst
Tanggal Rilis: 21 Juli 2010
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Sela, Shang, dan Nissa tiba di Myst untuk menemui Council of the Five Realms (Dewan Lima Jagat, selanjutnya disingkat dewan). Sementara Shang terlebih dahulu menghadap mereka, Nissa memberi sedikit penjelasan pada Sela mengenai tempat tersebut. Sela ternyata sempat mampir ke Myst walau hanya sebentar.
Nissa melanjutkan bahwa kekuatan buku dongeng yang dimiliki Sela berasal dari dunia tersebut. Dahulu kala, ketika lima jagat diciptakan, masing-masing memiliki beberapa portal untuk menuju bumi, yang merupakan titik tengah atau jembatan perantara antar jagat. Sejak invasi The Dark One ke bumi, dewan memutuskan untuk menghancurkan portal-portal tersebut kecuali beberapa yang lokasinya benar-benar disembunyikan. Sebelumnya, makhluk-makhluk baik seperti peri, bidadari, dan kurcaci yang sempat berada di bumi diungsikan kembali ke Myst. Sehingga keberadaan mereka bagaikan mitos dan legenda belaka bagi penduduk bumi.
Sejak itu, kemampuan untuk berpindah antar jagat diturunkan ke orang-orang tertentu saja. Yang memang dipercaya bisa menjaga amanah mereka. Salah duanya adalah Nissa (atau lebih tepatnya kaum peri) dan Sela. Kaum peri sendiri diciptakan dengan menggunakan energi yang sama dengan energi yang digunakan untuk membangun kelima jagat.
Tak lama muncul pangeran Erik, cinta sejati Sela. Sela menyambutnya dengan bahagia karena mereka sudah lama tidak bertemu.
Sepeninggal Nissa, Erik menceritakan bahwa Nissa adalah satu dari sedikit kaum peri yang tersisa. Kebanyakan sudah dibunuh oleh The Dark One karena menolak untuk membantunya. Ia menambahkan bahwa terdapat Casket of Provenance, sebuah kotak yang menyimpan energi Myst yang tersisa. Kotak tersebut dijaga ketat karena bisa dimanfaatkan untuk berpindah antar jagat.
Buku dongeng Sela sendiri termasuk salah satu dari sedikit artifak yang bisa membuat pemiliknya berpindah antar jagat. Itu sebabnya Belinda mengincar buku tersebut.
Di sini terungkap bahwa momen dimana dulu Sela terlihat tertidur di hutan dengan memeluk buku dongeng miliknya (entah di Grimm Fairy Tales edisi keberapa, yang jelas tidak hanya sekali dua kali ditampilkan) adalah momen yang terjadi setelah ia pertama kalinya memperoleh buku tersebut (dari Alexxa). Bukan tanpa alasan, momen itu adalah proses penyatuan jiwa Sela dengan buku dongeng sehingga Sela menjadi satu-satunya orang yang bisa menggunakan kekuatan buku tersebut.
Sela dan Erik lantas mendatangi ruang pertemuan dewan. Selain Shang, sudah ada Thane (raja dari jagat Oz), Blake (ksatria dari jagat Wonderland), dan Hakan (kepala suku dari jagat Neverland). Shang menyebutkan bahwa keberadaan Sela di sana adalah sebagai perwakilan dari jagat bumi.
Pembahasan berlanjut ke soal unicorn. Kematian kuda tersebut membuat dewan meyakini serangan The Dark One terhadap semakin dekat. Shang tidak begitu khawatir karena The Dark One sampai sekarang belum memiliki akses untuk berpindah antar jagat. Kendati demikian, Blake mengusulkan agar mereka menghancurkan Casket of Provenance dan meminimalisir kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Hal tersebut membuat para anggota dewan beradu argumen.
Sela lantas diminta untuk memberikan pendapatnya. Sela yang sejak awal merasa tidak pantas berada di sana meminta waktu semalam untuk berpikir. Yang lain mengabulkan.
—
Sela menghabiskan malam bersama Erik. Terungkap bahwa keberadaan Erik dilenyapkan dari ingatan Sela oleh Belinda. Yaitu pada saat dulu Belinda menawarkan untuk membantu Sela menghilangkan semua kegelisahan dan kegundahan hatinya (lupa di Grimm Fairy Tales edisi keberapa). Erik kemudian ditangkap oleh Dark Horde dan Sela mengira Erik telah mati dibunuh oleh mereka.
Alih-alih melanjutkan ceritanya, Erik meminta Sela agar beristiraharat. Sela mengiyakan.
Dalam tidurnya, Sela bermimpi ia tengah hamil. Tak lama ia terbangun dan ingat bahwa Erik dulu pernah menghamilinya. Di saat bersamaan, alarm darurat mulai meraung. Shang muncul dan memberitahu bahwa Dark Horde telah tiba.
Sela dan Shang bergegas menuju tempat Casket of Provenance disimpan. Setibanya di sana, kedua penjaga terlihat terlempar oleh sebuah kekuatan. Dan sumber kekuatan tersebut tanpa disangka adalah Erik.
Volume ke-9 dari Grimm Fairy Tales dibuka dengan cliffhanger yang mengejutkan. Erik yang selama ini menjadi cinta abadi Sela ternyata telah berada di pihak The Dark One. Ingatan Sela bahwa ia memiliki seorang anak juga sudah kembali. Sayangnya, twist keren tersebut tidak diimbangi dengan artwork yang sepadan. Asli bikin nangis panel demi panelnya. Tidak ada konsistensi dan seolah dibuat terburu-buru. Mengecewakan.
Oh ya, beruntung juga sebelum menulis review ini sudah menyelesaikan spin-off “Neverland” terlebih dahulu. Sudah ada sedikit bocoran mengenai peri yang memiliki kekuatan berpindah antar jagat serta keberadaan portal tersembunyi plus artefak-artefak khusus. Sepertinya akan lebih afdol jika saya sekalian menuntaskan spin-off “Return to Wonderland” dan “Beyond Wonderland”. Tapi masih malas sih kalau sekarang, hehehe.
Leave a Reply