Review Komik Detective Comics #999 (DC Comics, 2019)

Di cerita sebelumnya, pencarian Batman membawanya bertemu dengan Etrigan The Demon / Jason Blood serta Silas Stone. Namun yang disebut belakangan ternyata bukan sosok aslinya. Hanya simulasi komputer saja. Dan saat ini yang berada tepat di hadapan Batman adalah Mr. Bruce. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah memang Mr. Bruce yang menjadi mastermind atas semua kejadian yang menimpa Batman? Simak jawabannya di sinopsis komik Detective Comics #999 berikut ya, man teman.

Sinopsis Komik *SPOILER*

detectivecomics999

The truth behind the gauntlet Batman has been forced to run—a violent odyssey that endangered the lives of everyone who made him who he is—is revealed at last…and the mastermind working to unmake the Batman must be seen to be believed! Is there a goal here beyond destruction? Will Batman emerge stronger…or with a mortal wound at the exact moment that his most dangerous challenge yet is on the horizon in next month’s DETECTIVE COMICS #1000?

Story: Peter J. Tomasi
Art: Christian Alamy, Keith Champagne, Mark Irwin, & Jaime Mendoza (Inker) / Doug Mahnke (Penciller)
Color: David Baron
Letter: Rob Leigh
Judul Edisi: Mythology – The Price You Pay
Tanggal Rilis: 27 Februari 2019

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Batman tidak percaya pada awalnya bahwa Mr. Bruce lah otak di balik semua kejadian yang ia alami. Tapi Mr. Bruce meyakinkan bahwa memang ia pelakunya, beralasan bahwa itu semua adalah untuk membuat Batman dan dirinya menjadi lebih kuat lagi.

Mr. Bruce mulai menghantam Batman. Mengingat sosok yang dihadapannya masih berusia 8 tahun, Batman memilih untuk diam. Namun anehnya, tubuh Mr. Bruce semakin lama semakin dewasa. Hingga akhirnya serupa dengan Batman. Saat itulah Batman mulai merespon aksi Mr. Bruce.

Pertarungan terus berlanjut sampai keduanya terlempar keluar dari jendela. Saat Batman bangkit, sudah ada sosok dirinya saat masih kecil di sampingnya. Bruce kecil mengajak Batman ke sebuah makam yang terbuka. Ada nisan kedua orang tua Bruce Wayne di sampingnya.

Bruce kecil lantas masuk ke dalam makam tersebut dan meminta Batman untuk menguburnya. Sembari meneteskan air mata Batman melakukannya.

BatCave. Batman berada dalam sebuah tabung. Ada Alfred dan Damian Wayne di sana. Semua yang terjadi ternyata hanyalah simulasi pikiran yang diprogram sendiri oleh Batman untuk meningkatkan kekuatannya (secara psikologis). Itu bukan pertama kalinya ia melakukan hal tersebut, melainkan hampir setiap tahun. Tepat di hari ulang tahunnya.

Dan Batman memastikan bahwa ia akan terus melakukannya, hingga tidak ada lagi penduduk kota Gotham yang mati karena tindak kriminal.


Hampa rasanya begitu tahu semua yang terjadi adalah ‘mimpi’ belaka. Jadi merasa dibodohi karena sempat sedih dengan matinya karakter Lesley Thompson. Tentu saja, karena hanya simulasi otak, karakter tersebut masih hidup dan baik-baik saja. Sehat wal’afiat. Masalahnya, dengan segala problema yang akhir-akhir ini dihadapi oleh Batman, dimatikannya karakter Lesley pun masih masuk akal.

Ada yang merasa tertipu juga?

rk detectivecomics999

Leave a Reply