Review Komik DCeased #2 (DC Comics, 2019)

Di cerita sebelumnya, kecurigaan orang-orang terhadap premis miniseri DCeased yang bakalan serupa dengan Marvel Zombies auto terbantahkan. Meski sama-sama membuat umat manusia bertingkah layaknya zombie, namun penyebabnya adalah virus hybrid yang bersumber dari mutasi Anti-Life Equation. Virus ini mampu menyebar secara biologis (melalui pertukaran cairan tubuh) maupun digital (melalui sinyal elektronik). Satu demi satu supervillain dan superhero menjadi korban. Diawali dengan Darkseid beserta segala isi Apokolips, Nightwing (Dick Grayson), hingga Robin (Tim Drake). Ada pula Cyborg (Victor Stone) yang belum diketahui nasibnya. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana pula nasib Batman yang tergigit oleh Nightwing? Temukan jawabannya dalam sinopsis komik DCeased #2 berikut ini ya.

Sinopsis Komik *SPOILER*

dceased2

Millions are dying every minute. Heroes and villains alike are falling. Can the Justice League unite to find a way to stop the spread of death? Can they save humanity from extinction? Can they even save themselves? The key to survival may hinge on the last moments of one of the World’s Finest Heroes…

Story: Tom Taylor
Art: Trevor Hairsine (Pencils) / Stevano Gaudiano (Inks)
Color: Rain Beredo
Letter: Saida Temofonte
Judul Edisi: The Monster Inside Of Us All
Tanggal Rilis: 5 Juni 2019

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Aquaman menyambangi sebuah kapal yang karam di tengah laut. Tepatnya di bagian utara samudera Atlantik. Saat pintu dibuka, tanpa disangka seluruh awak kabin di sana sudah terinfeksi virus dan berubah menjadi zombie. Dengan cepat sebagian di antara mereka menerjang Aquaman yang lantas terjatuh ke laut bersama mereka.

Kota Metropolis. Superboy (Jonathan Kent) menenangkan Robin (Damian Wayne) dengan menyatakan bahwa Batman pasti baik-baik saja. Robin terlihat tenang menanggapinya. Setelah memastikan kedua orang tuanya selamat, Lois Lane menyarankan Superman untuk membawa mereka ke Daily Planet, yang ia rasa bakal aman dari serangan virus.

Kota Gotham. Harley Quinn dan Poison Ivy berdiri di sebuah lorong. Harley sempat ragu dengan apa yang hendak ia lakukan, namun Poison Ivy menyemangatinya.

Tak lama Harley melangkah masuk ke ruangan yang berada di ujung lorong tersebut. Ada seseorang yang berada di baliik monitor. Orang itu adalah Joker… yang sudah terinfeksi virus.

Di luar kota Metropolis. Green Arrow (Oliver Queen), Black Canary (Dinah Arrow), dan Green Lantern (Hal Jordan) sedang camping. Oliver menyindir Hal yang terlihat ogah-ogahan melakukannya. Tau bahwa dirinya membuat suasana jadi tidak mengenakkan, Hal memilih untuk menjauh dari keduanya.

Beberapa saat kemudian, saat Oliver dan Dinah sedang asyik bernyanyi, Green Lantern tiba-tiba muncul dalam kondisi sudah terinfeksi virus. Tanpa basa-basi ia menyerang keduanya. Melihat nyawa Green Arrow terancam, Black Canary mengeluarkan jurus pamungkasnya, yang langsung membuat Green Lantern menghembuskan nafas terakhir.

Superman, Superboy, Robin, dan Lois Lane tiba di rooftop Daily Planet. Lois bergegas hendak masuk ke dalam, namun buru-buru dicegah oleh Superman. Instingnya tepat, karena setelah diperiksa dengan menggunarkan sinar X-ray, kondisi di dalam Daily Planet ternyata tidak kalah kacaunya dengan di jalanan.

Sebelum bertindak lebih jauh, Superman meminta mereka menunggu sejenak karena ia mendengar sesuatu di kejauhan.

Green Arrow dan Black Canary masih syok mendapati tubuh Green Lantern yang terbujur kaku. Belum pulih rasa kaget mereka, cincin Green Lantern yang dikenakan Hal Jordan menyatakan bahwa ia sudah menemukan penggantinya. Dan itu tak lain adalah Black Canary.

Berbarengan dengan ucapan selamat bergabung dengan Green Lantern Corps, Black Canary pun berubah menjadi Green Lantern. Dinah yang tidak ingin menginginkannya hendak melepaskan cincin tersebut, namun Superman tiba-tiba muncul dan mencegahnya. Ia memastikan bahwa mereka akan membutuhkan hal itu.

Tak lama kemudian, ketiganya sudah bergabung kembali dengan Lois dkk di rooftop Daily Planet. Saat itu Robin baru saja berhasil menghubungi Batman, yang tanpa membuang waktu menjelaskan dengan singkat dan padat apa yang sebenarnya telah terjadi. Kondisi Batman sendiri sudah kritis, dimana ia menggunakan kostum milik Mr. Freeze untuk memperlambat peredaran virus dalam tubuhnya. Sudah ada Alfred di seberangnya, bersiap dengan senapan miliknya.

Setelah memberitahu Robin bahwa ada sesuatu darinya yang sudah ia persiapkan, tubuh Batman sepenuhnya dikuasai oleh virus. Tanpa ragu ia berlari ke arah Alfred, yang dengan tenang menembakkan senapannya ke arah Batman.


Horeee. Akhirnya ada kisah seru di jagat DC Comics dimana BUKAN Batman yang jadi tokoh sentralnya. Bosen loh kalau terus-terusan harus Batman yang menyelesaikan masalah. Di titik ini saja saya sudah yakin banget kalau keseluruhan ceritanya bakal berbeda dan menarik untuk diikuti.

Selain Batman, korban yang sudah pasti di edisi #2 ini adalah Green Lantern dan Joker. Nasib Aquaman tidak jelas, tapi sepertinya juga sudah bisa dicoret dari daftar absensi Justice League. Jujur saya sih berharapnya ada lebih banyak lagi korban berjatuhan, baik dari kalangan superhero maupun supervillain. Toh ceritanya juga bukan cannon. Terlalu sedikit ini yang mati untuk miniseri 6 edisi saja, hehehe.

Di luar itu, sejauh ini ceritanya masih solid dan menyenangkan untuk dibaca. Artworknya tidak spesial, namun kualitasnya masih memenuhi standard.

rk dceased2

Leave a Reply