Review Komik Batman/Superman #11 (DC Comics, 2020)

Di cerita sebelumnya, Batman berhasil ditangkap oleh Ultra-Humanite. Tidak itu saja, di saat Batman tak sadarkan diri, Ultra-Humanite menanamkan chip pengontrol dan detonator ke dalam tubuhnya. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Simak jawabannya dalam sinopsis komik Batman/Superman #11 setelah pesan-pesan berikut ini.

Sinopsis Komik *SPOILER*

batmansuperman11

It’s Superman versus Batman as the deadly machinations of the Ultra-Humanite crash to their end! The Dark Knight has been transformed into a human atomic bomb, all in the name of wiping Superman from the face of the Earth! As Batman struggles against the urge to kill his friend, Superman must undo the damage done and help the other victims of the Ultra-Humanite’s experiments. It’s the thrilling conclusion to “Atomic” that will reverberate across the DC Universe for months to come!

Story: Joshua Williamson
Art: Clayton Henry
Color: Alejandro Sanchez
Letter: John J. Hill
Judul Edisi: Atomic Part Three
Tanggal Rilis: 25 Agustus 2020

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Sebelum melawan Superman, Ultra-Humanite mengetes chip pengontrol pikiran yang dipasangkan di tubuh Batman. Hasilnya? Untuk saat ini ia belum bisa sepenuhnya 100% mengontrol pikiran Batman.

Tanpa disangka, Superman tiba-tiba muncul di markas persembunyian Ultra-Humanite. Ia berhasil melacak lokasi Ultra-Humanite dengan mengamati sisa-sisa radiasi yang ditinggalkan oleh drone-drone Ultra-Humanite saat sebelumnya menculik Batman.

Sayangnya, belum sempat Superman berbuat banyak, atas perintah Ultra-Humanite, Batman sudah lebih dulu menyerangnya dengan energi radiasi. Serangan itu membuat Superman terlempar ke tanah. Pun begitu, Batman menolak untuk menghabisi Superman. Hal itu membuat Ultra-Humanite marah dan mengaktifkan detonator di tubuh Batman.

Tahu bahwa dirinya akan meledak dan menghadirkan ledakan dahsyat, Batman minta agar Superman membawanya menjauh dari kota Gotham. Alih-alih, Superman memancarkan heat vision-nya tepat ke dada Batman.

Mengira Batman sudah tewas, Ultra-Humanite tertawa puas. Ia merasa sudah memenangkan pertarungan tersebut. Superman yang terlihat sedih membalas dengan pukulan. Ultra-Humanite menghadapinya sembari menceritakan bahwa ia sebenarnya menyelamtkan Atomic Skull.

Ada seseorang yang mengurung Atomic Skull di penjara karena dianggap sebagai orang jahat. Tidak itu saja, orang tersebut lantas menghapus memori Atomic Skull dan kemudian membuangnya di padang kutub. Ultra-Humanite belakangan menemuinya dan menawarkan membantu Atomic Skull mengetahui takdirnya yang sesungguhnya. Atomis Skull setuju.

Pada prosesnya, Atomic Skull membelot setelah tahu Ultra-Humanite berencana untuk membunuh Superman. Mau tidak mau Ultra-Humanite terpaksa meledakkannya.

Hal itu membuat Superman makin emosi karena ia tahu persis Atomic Skull tengah berusaha untuk bertaubat dan menjadi orang yang lebih baik. Ultra-Humanite tidak menghiraukannya.

Tanpa disangka, Batman tiba-tiba bangkit dan menyerang Ultra-Humanite dari belakang. Superman rupanya tidak benar-benar membunuh Batman, melainkan hanya menghancurkan detonator yang tertanam di tubuh Batman. Batman kemudian memotong salah satu kabel yang berdampak tersungkurnya Ultra-Humanite.

Yang selama ini dihadapi oleh Batman dan Superman ternyata hanyalah drone belaka. Dan yang mengendalikan adalah otak Ultra-Humanite yang tersimpan di dalam sebuah tabung.

Pasca kejadian tersebut, Superman mengembalikan tubuh-tubuh yang rencananya hendak digunakan Ultra-Humanite sebagai pasukan radiasi ke ‘pemiliknya’. Sebagian besar tubuh-tubuh tersebut ternyata adalah jasad orang-orang yang telah meninggal. Otak Ultra-Humanite sendiri kini berada di S.T.A.R. Labs untuk diteliti lebih jauh. Sementara Atomic Skull dimakamkan dengan layak di Stryker’s Island sebagai seorang pahlawan.

Batman, yang sedang dalam masa pemulihan, kepikiran dengan siapa sebenarnya yang sudah memenjarakan Atomic Skull di luar sepengetahuannya.

Cahaya ungu keluar dari makam Atomic Skull. Tak lama, tanah terbuka dan Atomic Skull keluar dari makamnya. Dalam kondisi hidup dan baik-baik saja.


Mungkin ini adalah edisi terakhir dari seri “Batman/Superman” yang saya tulis sinopsisnya. Ceritanya semakin membosankan, sama seperti kebanyakan seri DC Comics saat ini, yang makin lama makin garing. Bahkan Death Metal yang sempat ditunggu-tunggu ternyata tidak begitu sesuai dengan harapan saya pribadi. Hanya seri-seri alternatif (misal: DCeased) dan Black Label saja yang masih menggoda untuk dibaca.

rk batmansuperman11

Leave a Reply