Di cerita sebelumnya, dikisahkan tentang Ultra-Humanite yang diam-diam berusaha untuk membangun pasukan bertenaga atom dengan memanfaatkan kekuatan dari Atomic Skull (Albert Michaels). Atomic Skull sendiri tewas saat berusaha untuk memberitahu Batman (Bruce Wayne) perihal rencana jahat Ultra-Humanite tersebut. Dapatkah Batman dan Superman (Clark Kent) mencegahnya? Simak kelanjutannya dalam sinopsis komik Batman/Superman #10 berikut ini.
Sinopsis Komik *SPOILER*
Devastation in Gotham City! Following the events of a massive explosion in midtown, Batman and Superman pick up the pieces to learn who rigged the Atomic Skull like a bomb…and will they do it again? All will be revealed as the horrific plan of the Ultra-Humanite rains terror down on the lives of the Dark Knight and the Man of Steel!
Story: Joshua Williamson
Art: Clayton Henry
Color: Alejandro Sanchez
Letter: John J. Hill
Judul Edisi: Atomic Part Two
Tanggal Rilis: 28 Juli 2020
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Insiden meledaknya Atomic Skull di kota Gotham, yang sekaligus meluluhlantakkan sebagian kota, menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat. Tidak sedikit yang menyalahkan Superman atas kehadiran Atomic Skull di kota tersebut. Terlebih hingga menimbulkan korban jiwa. Sikap Atomic Skull yang belakangan jauh berubah ke arah positif juga tidak luput jadi perbincangan pro dan kontra.
Batman sendiri menemukan adanya kombinasi beberapa teknologi dalam (sisa) tubuh Atomic Skull. Termasuk Waynetech. Ia meyakini ada yang telah menanamkan chip detonator ke dalam tubuh Atomic Skull dan sengaja meledakkannya.
Karena tidak ada lagi petunjuk yang bisa diperoleh, Batman memutuskan untuk menuju ke satu tempat yang bisa dibilang memiliki ‘akses’ ke beberapa teknologi yang dimaksud — Gotham Industrial Clean Waste. Alias pusat pengolahan limbah industri yang paling mutakhir. Kebetulan tempat itu dimiliki oleh Bruce Wayne.
Di sana, Batman mendapati adanya satu kasus hilangnya truk yang memuat perangkat Atomic Sequencer. Truk tersebut berasal dari S.T.A.R Labs yang ada di kota Metropolis. Mendengarnya, Superman langsung teringat dengan aksi pencurian Atomic Sequencer yang dilakukan oleh Ultra-Humanite beberapa waktu lalu.
Tidak butuh waktu lama untuk mengkonfirmasi tebakan Superman. Sekumpulan pekerja tiba-tiba sudah mengelilingi Batman dan Superman. Masalahnya, mereka semua rupanya sudah menjadi bagian dari Atomic Army, dikontrol gerakan dan pikirannya oleh Ultra-Humanite dari jarak jauh. Salah satunya bahkan sudah siap untuk meledakkan diri.
Tanpa basa basi, Superman bergegas meraih pekerja yang hendak meledakkan diri dan membawanya ke angkasa. Sesaat sebelum meledak, Superman melontarkannya jauh-jauh ke atas sehingga ledakannya tidak berpengaruh terhadap kota Gotham.
Pun begitu, saat kembali ke Gotham Industrial Clean Waste, Batman ternyata sudah tidak ada di sana.
—
Di sebuah tempat, Batman terbangun dan mendapati dirinya dalam kondisi terikat. Ada Ultra-Humanite di hadapannya. Ia memberitahu rencananya memanfaatkan Batman untuk menghabisi Superman. Dengan sekuat tenaga, Batman berhasil melepaskan diri dari ikatannya dan hendak mulai menyerang Ultra-Humanite. Sedetik kemudian ia baru sadar bahwa Ultra-Humanite ternyata sudah menanamkan chip pengontrol dan detonatornya ke dalam tubuh Batman di saat ia tadi tidak sadarkan diri.
Untuk saat ini, harus diakui arc Atomic ini lumayan membangkitkan minat saya kembali terhadap serial Batman/Superman yang belakangan terasa membosankan. Apalagi ada sosok supervillain lawas yang dieksiskan kembali sehingga kita tidak diberi suguhan musuh yang itu-itu saja. Seharusnya edisi mendatang bakal menuju penutup arc ini. Semoga endingnya tidak kalah memuaskan.
Leave a Reply