Di edisi sebelumnya, Brother Eye ternyata berhasil menghack kostum Batman Beyond saat ia tertangkap di The Lodge. Lokasi Neo-Gotham yang selama ini sukses disembunyikan dari radar Brother Eye pun ketahuan dan rombongan cyborg Brother Eye yang dipimpin oleh cyborg Justice League mulai menyerbu kota Gotham. Belum ditambah dengan begundal-begundal The Jokerz yang memihak mereka karena ingin dikonvert menjadi cyborg. Dengan bantuan Metron, Barbara Gordon, dan pihak kepolisian, Tim Drake berusaha mati-matian untuk melindungi Neo-Gotham. Namun dengan jumlah musuh yang terlalu masif, ditambah dengan kostum Batman Beyond yang terpaksa harus ia matikan agar Brother Eye tidak bisa melacak keberadaannya, usahanya menemui jalan buntu. Barbara pun punya ide, untuk menggunakan kostum Batman versi lama sebagai pengganti kostum Batman Beyond. Dan kostum yang dimaksud ternyata adalah kostum Batman Gordon…
Bagaimana kelanjutan ceritanya? Dapatkah kolaborasi Tim Drake dengan kostum robobat mengalahkan pasukan cyborg, khususnya robot Justice League? Cekidot kelanjutan kisahnya di sinopsis komik Batman Beyond #5 berikut ini. Seperti biasa, spoiler ahead ya 🙂
Sinopsis Komik
It’s all-out war for Neo-Gotham and humanity as Brother Eye and his army pour over the city, with the cyborg Justice League in the lead! But this isn’t a city that will go down without a fight; it’s a city with history—and with defenders. Be on the lookout for some fan favorite characters coming out of the woodwork to stand in humanity’s last defense and to join Batman Beyond in the DCU!
Judul Edisi: Brave New World Part Five
Story: Dan Jurgens
Art / Color: Bernard Chang / Marcelo Maiolo
Tanggal Rilis: 7 Oktober 2015
Penduduk Neo-Gotham makin terdesak oleh pasukan Brother Eye, apalagi setelah cyborg Justice League ikut hadir di area pertempuran. Sementara itu, di batcave, tanpa terburu-buru (???), Tim Drake mulai menggunakan kostum robobat, sembari Barbara mempersiapkan kostum tersebut agar sync dengan tubuh Tim. Bagi yang tidak membaca komik-komik dunia Batman secara utuh, jangan lewatkan dialog-dialog yang ada antara Tim dengan Barbara karena, selain ada curcol tentang perasaan Tim sebagai anggota tim Batman, juga ada obrolan seputar hubungan Barbara dengan Dick Grayson.
Lawan pertama Tim adalah cyborg Green Lantern (John Stewart) yang sedang berancang-ancang untuk membunuh Nora dan Matt. Dengan satu kali tembakan roket (lebih tepatnya: nembaknya satu kali, tapi roket yang ditembakin ada banyak), tamatlah riwayat cyborg Green Lantern yang cincin ijonya terlihat bermatakan Brother Eye (which is cool bingits).
Musuh berikutnya adalah cyborg Superman dan cyborg Wonder Woman. Parahnya, mereka menyerang Tim dari belakang di saat ia lengah, sehingga posisinya terjepit dan ia merasa gak pede untuk mengalahkan keduanya sekaligus. Untung Metron hadir, mengecilkan tubuhnya, melipir masuk ke dalam tubuh Diana, untuk kemudian membesarkan kembali tubuhnya sehingga sukses meledakkan cyborg Wonder Woman (coooolll!). Tim kemudian keluar dari kostumnya (di Detective Comics #45 ketahuan bahwa kostum robobat bisa dipakai dan dilepas dengan mudah seperti kostum Iron Man), menghajar Supes dengan batu akik bertatahkan kryptonite, dan membiarkan Metron raksasa menghantam si cyborg Superman hingga remuk menjadi butiran debu.
Di penghujung halaman, Tim dan Barbara menuju ke sebuah bangunan milik Bruce Wayne dimana di dalamnya terdapat ruang rahasia yang diprediksi berisikan sesuatu yang dapat mengalahkan Brother Eye.
First of all, sebagai anggota-kaum-pembenci-kostum-robotbat, saya hepi karena pertarungan pasca Tim Drake mengenakan kostum tersebut tidak melulu berfokus pada (kemampuan) kostumnya. Untuk melawan Superman saja Tim memilih melepaskan kostum tersebut agar bisa menjejalkan batu kripton ke mulut Superman (which is another cool moment in this edition). Sedangkan untuk perang pamungkas melawan Brother Eye, ada senjata rahasia yang tersimpan di sebuah rumah milik Wayne’s Estate, yang belum ketahuan bentuknya, tapi dari petunjuk yang ada kemungkinan besar berhubungan dengan event Court of The Owls.
Satu lagi yang tidak boleh dilewatkan di Batman Beyond #5 ini adalah alasan utama kenapa Brother Eye begitu membenci Tim Drake. Meski tidak dijelaskan secara detil, kehadiran Tim Drake di masa depan ternyata mengubah kondisi masa depan menjadi tidak seenak yang diharapkan Brother Eye. Itu sebabnya Brother Eye sampai bela-belain membuat ‘tubuh fisik’ (jangan lupa, Brother Eye yang asli adalah sebuah sistem komputer), supaya ia bisa membalas dendam pada Tim dengan cara menyeret tubuhnya di sepanjang jalan Neo-Gotham! Gak nyangka ternyata komputer bisa galau juga, ya? Mungkin ini yang namanya “komputer juga manusia” 😀
Batman Beyond #5 (2015)
- Story
- Art (Pencil, Ink, Colors)
- Element of Surprise
- Recommended Reading
Review Komik
Dari kelima edisi Batman Beyond yang sudah terbit, edisi #5 ini jelas yang terbaik. Semua terasa sempurna, baik dari segi cerita, efek kejutan, hingga grafisnya. Semoga tidak antiklimaks di edisi mendatang, yang bakal jadi penutup arc pertama Batman Beyond, sekaligus menyajikan cerita akhir dari perjalanan panjang seri Future’s End.
Leave a Reply