Batman yang mengetahui Matt McGinnis melancong ke Metropolis segera bergegas menyusulnya. Di sana, Tim Drake berhasil menemukan Matt yang sedang dibully oleh Splicers tepat di depan bangunan watchtower yang sudah ambruk. Sementara Drake berkutat dengan para Splicers, Matt masuk ke dalam watchtower dan menemukan tubuh para anggota Justice League Beyond yang berada dalam kondisi stasis di dalam tabung-tabung kaca. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana nasib Matt dan juga Drake di Metropolis? Dengan munculnya pentolan Splicers, Dr. Culiver, yang menyatakan ketertarikannya pada Matt dan Drake, apa sebenarnya yang ia inginkan? Bagaimana juga dengan kondisi kota New Gotham yang terus mendapat rongrongan dari para pengungsi di sana? Simak kelanjutan kisahnya di Batman Beyond #10 berikut ini.
Sinopsis Komik *SPOILER*
Captured by the Splicers, Batman is set to become the latest guinea pig in their DNA experiments! His only hope may be the very thing that got him into this mess, as Matt’s investigations into history’s greatest heroes—long thought dead in the war with Brother Eye—finally bears fruit: enter the Justice League Beyond!
Story: Dan Jurgens
Art: Bernard Chang
Color: Marcelo Maiolo
Judul Edisi: City of Yesterday Part Three
Tanggal Rilis: 2 Maret 2016
Sementara Drake menghadapi gempuran dari pasukan Splicers, Dr. Culiver menyatakan ketertarikannya pada kostum Batman Beyond yang digunakan Drake pada sesosok karakter yang ada di sebelahnya. Dari kedua dialog yang berlangsung (antara Batman dan Splicers serta antara Culiver dan sosok di sebelahnya), diketahui bahwa mereka (Splicers) mau ditranformasi oleh Culiver secara sukarela karena kemampuan fisik yang mereka dapatkan pasca dioperasi memberikan harapan baru bagi mereka ditengah-tengah ancaman invasi Brother Eye. Pada akhirnya, sosok di sebelah Culiver membuka mantel penutup mukanya dan ternyata ia adalah Prince Tuftan (karakter dari seri Batman Brave and The Bold).
Di dalam watchtower, cincin Green Lantern masuk ke dalam tabung yang di dalamnya terdapat tubuh Kai-Ro dan menyadarkannya kembali. Dengan kemampuannya, ia lalu membebaskan Barda, Warhawk, dan juga Aquagirl. Tiba-tiba datang menerobos manusia gajah (sepertinya pasukan splicers juga, tapi entah siapa namanya) yang *sepertinya* menghipnotis para Justice League Beyond.
Di kota New Gotham, kematian seorang anak yang disebabkan kurangnya obat-obatan bagi pengungsi yang stand by di gerbang kota memicu pemberontakan. Mereka pun menghancurkan gerbang kota dan menyerbu masuk ke dalam.
Kembali ke Metropolis, di luar watchtower, Drake yang masih belum juga selesai bertarung, mendapat kejutan tambahan dengan Barda yang langsung menyerangnya. Tidak hanya Barda, melainkan juga Kairo, Mareena, dan Warhawk. Anggaplah benar mereka telah dihipnotis oleh si gajah, maka hasil hipnotis tersebut membuat mereka melihat Batman sebagai cyborg anak buah Brother Eye. Culiver sendiri menyebutkan bahwa Eye memang sengaja menyimpan tubuh mereka dalam kondisi stasis untuk ‘keperluan di masa mendatang’. Sedangkan cerita yang dialami oleh Micron adalah ingatan palsu yang sengaja ditanamkan kepadanya.
Saat keadaan menjadi genting dan Barda bersiap untuk membunuh Batman, Matt meneriakkan sebuah kata kepadanya dan tubuh Batman pun meledak.
Banyak sekali yang terjadi di edisi #10 ini. Mulai dari kebangkitan kembali Justice League Beyond (minus Superman yang seingat saya juga ada di ruangan tersebut tapi tidak ikut dibebaskan oleh Kairo) hingga pemberontakan yang terjadi di kota New Gotham. Yang mengejutkan, meski sudah tiada, sisa-sisa aktivitas rezim Brother Eye pun masih memberikan masalah bagi Batman Beyond. Selain itu ada pertanyaan baru yang muncul, dari ucapan Barda yang terpotong, mengenai Micron yang sepertinya dianggap tidak membantu atau menolong mereka. Tambah seru sih ini sepertinya.
Batman Beyond #10 (2016)
- Story
- Art (Pencil, Ink, Colors)
- Element of Surprise
- Recommended Reading
Review Komik
Selama tim yang sama masih bertugas di dapur desain, untuk urusan art sepertinya akan terus diacungi jempol dan poinnya solid di angka minimal 4. Meski jika dilihat dari segi pergerakan waktu di edisi ini tidak terlalu jauh bergeser, tapi alur cerita bergulir lumayan cepat dengan muncul berbagai kejutan, konflik dan juga pertanyaan baru. Tidak mengecewakan dan jika teman-teman memang mengikuti serial ini dari awal, sekarang BUKANLAH saatnya untuk berhenti membacanya 🙂
Leave a Reply