Waktu jaman SMP dulu, rambut saya pernah mengalami kerontokan. Bukan karena stress pelajaran. Wong dulu berangkat sekolah juga biasanya cuma bawa buku satu. Itu pun cuma dimasukkan ke saku jaket, gak pakai bawa tas segala, hehehe. Penyebab utamanya adalah ketombe yang saat itu benar-benar berlebih jumlahnya. Setelah ortu menanyakan ke salon langganan, cara mengatasi rambut rontok yang saya alami adalah dengan tidak berganti-ganti merk shampoo. Masa itu memang belum ada shampoo khusus anti ketombe maupun perawatan rambut. Dan meski terdengar sederhana, ternyata langkah tersebut terbukti ampuh. Sampai sekarang fenomena banjir ketombe tidak pernah saya alami lagi.
Lalu apa sebenarnya yang bisa menyebabkan kita mengalami rambut rontok? Berikut beberapa di antaranya.
Stress berlebihan. Seperti saya singgung di paragraf awal, stress memang bisa menyebabkan rambut mengalami kerontokan. Apapun itu bentuknya. Bisa stress karena pekerjaan, karena pikiran, karena musibah / kecelakaan, karena emosi, dan lain sebagainya. Secara medis, kondisi ini disebut dengan telogen effluvium (TE). Jika cukup parah, tidak hanya rambut kepala saja yang rontok, bahkan bisa rambut alis dan juga rambut kemaluan (pubis). Namun seiring dengan menurunnya stress, biasanya TE ini akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu beberapa minggu.
Faktor keturunan. Saya beruntung kedua orang tua saya sampai sejauh ini tidak terlihat memiliki bakat botak. Secara genetika, kerontokan rambut bisa diturunkan melalui ayah atau ibu kita. Namun jika keduanya memiliki gen penyebab rambut rontok, maka resiko kita turut mengalaminya akan semakin besar.
Kelebihan vitamin A. Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Pun begitu dengan asupan nutrisi dalam tubuh. Konsumsi vitamin A yang terlalu banyak dari yang dibutuhkan tubuh setiap harinya — baik dalam bentuk makanan, minuman, maupun suplemen — bisa berujung pada kerontokan rambut.
Kekurangan vitamin B dan protein. Jika terlalu berlebihan tidak baik, sama halnya dengan terlalu kekurangan. Tidak mendapat asupan vitamin B dan protein yang cukup dalam tubuh bisa mengakibatkan rambut kita mengalami kerontokan. Untuk kasus defisiensi vitamin B sebenarnya cukup jarang terjadi. Berbeda dengan kekurangan protein, yang tanpa disadari bisa terjadi saat seseorang menjalankan diet rendah protein.
Kekurangan zat besi atau anemia. Zat besi berfungsi untuk mengirim oksigen ke sel-sel tubuh lewat darah, termasuk di antaranya ke folikel rambut. Anemia atau kekurangan zat besi akan mengakibatkan seseorang menjadi mudah lelah, lemah, pucat, sakit kepala, telapak tangan dingin, dan rambut rentan rontok.
Gangguan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid bertugas untuk memproduksi hormon yang terkait dengan metabolisme, serta pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Rambut rontok dapat timbul apabila kerja kelenjar ini tidak optimal (hipotiroidisme) atau malah berlebihan (hipertiroidisme).
Kulit kepala yang tidak sehat. Segala bentuk kondisi kulit kepala yang tidak sehat bisa menyebabkan peradangan yang menghalangi pertumbuhan rambut. Termasuk di antaranya dermatitis seboroik (kulit kepala berminyak), psoriasis (sel kulit bereproduksi terlalu cepat), dan ketombe (infeksi jamur).
Penanganan untuk mengatasi rontok rambut biasanya disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Sehingga, jika kondisi tersebut sudah berlangsung secara terus menerus dan dalam jumlah yang di atas normal, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Secara umum, berikut ini beberapa cara mengatasi rambut rontok yang bisa kita lakukan.
Hindari stress. Kuncinya sebenarnya sederhana, namun tidak banyak orang yang bisa melakukannya dengan konsisten. Hidup tenang / tidak memikirkan hal yang tidak penting, banyak bersyukur, memahami kondisi tubuh, serta istirahat yang cukup adalah empat di antaranya. Ada kalanya memang kita akan berhadapan dengan suatu masalah yang berpotensi menjadi kita stress. Namun dengan empat tips di atas niscaya stress bisa kita hindari.
Mengatur / mengawasi pola makan. Seperti sudah dijelaskan di atas, ada beberapa penyebab rambut rontok yang bersumber dari kekurangan atau kelebihan nutrisi dalam tubuh. Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan sehingga segala sesuatu yang kita konsumsi masih dalam batas wajar dengan yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Masing-masing orang mungkin akan berbeda kebutuhan pola makannya. Saya pribadi biasanya hanya makan dua kali sehari (pagi/siang dan sore), ditambah dengan mengkonsumsi jus buah minimal 2 hari sekali. Alhamdulillah semenjak menjalankan pola makan tersebut, berat badan saya jadi ideal, tubuh jadi terasa lebih sehat, dan tidak gampang capek.
Menggunakan bahan tradisional untuk menumbuhkan rambut. Banyak bahan-bahan alami dan tradisional di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah rambut rontok, menjaga kesehatan kulit kepala, maupun menumbuhkan rambut. Di antaranya adalah minyak kelapa, minyak jojoba, lidah buaya, minyak zaitun, kemiri, urang aring, minyak peppermint, bawang merah, teh hijau, dan jeruk nipis.
Merawat rambut dengan shampoo dan conditioner. Saat ini sudah cukup banyak pilihan shampoo maupun conditioner yang dikhususkan untuk perawatan rambut, termasuk juga untuk mengatasi kerontokan. Salah satunya adalah TRESemmé Total Salon Repair. Shampoo maupun conditioner jenis ini biasanya sudah diformulasikan khusus untuk mengatasi kondisi rambut serta kulit kepala yang tidak sehat. Jangan lupa setelah itu lakukan keramas dengan rutin, jangan cuma sekedar beli shampoo-nya lalu didiemin di kamar mandi ya, hehehe. Jangan lupa juga untuk tidak sering berganti-ganti merk shampoo maupun conditioner.
Itu tadi adalah penyebab rambut rontok sekaligus cara mengatasinya. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan 🙂
Leave a Reply