Sebagai pecinta permainan arcade berjenis ticket redemption, alias yang mengeluarkan tiket, adalah kebanggaan tersendiri apabila berhasil mendapatkan tiket sebanyak-banyaknya dari sebuah mesin permainan. Apalagi yang memiliki nilai jackpot dalam jumlah besar. Tidak jarang saya menghabiskan banyak waktu (dan modal) untuk menemukan celah atau trik memenangkan jackpot di suatu mesin. Ada yang berhasil. Ada pula yang hasilnya zonk.
Dari sudut pandang bisnis game center, mesin-mesin permainan memang layaknya sebuah investasi jangka panjang. Harganya yang tidak murah, rata-rata di angka 10-20 juta per mesin, membuat pemilik usaha harus memutar otak agar bisa secepatnya melewati titik BEP (break event point) / balik modal. Belum lagi biaya operasionalnya, mengingat konsumsi listrik yang digunakan juga cukup lumayan.
Seyogyanya, strategi yang dipilih harus bisa menyeimbangkan antara keuntungan yang diperoleh dengan kepuasan bermain pelanggan. Namun tidak demikian kenyataannya. Sebagian besar lebih mementingkan meraih penghasilan sebanyak-banyaknya ketimbang memikirkan apakah pelanggan bakalan balik lagi atau tidak. Caranya adalah dengan memberikan kompensasi tiket yang di bawah standar atau dengan mempersulit setting permainan. Terutama tingkat kesulitan memenangkan jackpot.
Yang mengherankan bagi saya pribadi, meski sudah banyak bukti nyata game center yang berhenti beroperasi karena tidak mempertimbangkan kepuasan pelanggan, tetap saja sikap egois untuk memperoleh untung maksimal lebih dinomersatukan. Buntut-buntutnya, akan ada mesin permainan yang mangkrak atau diabaikan oleh kebanyakan orang sehingga merugi akibat pemasukan yang tidak sebanding dengan biaya operasional.
Hampir semua mesin game arcade dilengkapi dengan pengaturan yang mempengaruhi jalannya permainan. Mulai dari biaya permainan, jumlah tiket yang bisa diperoleh, level kesulitan, sampai kemungkinan mendapatkan jackpot. Walaupun kita bukan pemilik / pegawai / teknisi game center, kita juga bisa loh mengetahui jeroan dari sebuah mesin arcade. Termasuk perangkat hardware yang digunakan serta parameter-parameter apa saja yang bisa diatur.
Caranya adalah dengan mencari panduan servis atau service manual dari mesin yang bersangkutan di internet. Tidak sulit kok. Cukup manfaatkan saja mbah Gugel yang tercinta.
Sebagai contoh, untuk mencari manual dari mesin “Spin N Win”, kita lakukan pencarian dengan kata kunci “spin n win service manual“. Kalau memang tersedia, tinggal kita unduh atau baca langsung dari browser. Format yang umum digunakan adalah PDF.
Kecil kemungkinan kita akan mendapatkan trik khusus dengan membaca buku manual tersebut, namun setidaknya kita bisa menerka-nerka tingkat kesulitan mendapatkan jackpot dari permainan yang bersangkutan. Informasi ini biasanya dapat kita temui di bagian Setting. Amati saja apakah ada pengaturan yang berkaitan dengan tingkat kesulitan atau probabilitas memperoleh jackpot.
Saya ambil contoh mesin “Spin N Win” yang ada di hampir semua game center yang pernah saya datangi. Dalam PDF manual yang saya peroleh, di halaman 17, terdapat penjelasan mengenai opsi Jackpot Window Times sebagai berikut:
Opsi tersebut menentukan durasi lampu jackpot menyala dalam satuan milisecond. Semakin besar nilainya, berarti semakin lama lampu di titik jackpot menyala. Otomatis semakin besar pula kemungkinan pemain menghentikan lampu di titik jackpot. Demikian pula sebaliknya.
Contoh berikutnya adalah “Cyclone”. Mesin permainan ini sebenarnya sudah terhitung uzur, namun masih eksis di beberapa game center, terutama yang ada di daerah atau di luar pulau Jawa. Untuk memenangkan jackpot, kita harus menghentikan lampu yang menyala bergantian searah jarum jam tepat di titik jackpot.
Mari kita lihat panduannya. Di halaman 7 mengenai “Game Set Up / Testing” terdapat penjelasan mengenai pengaturan tingkat kesulitan jackpot sebagai berikut:
Opsi “Jackpot Difficulty” menentukan durasi lampu jackpot menyala dalam satuan milisecond. Yang mengerikan adalah nilai defaultnya, yang hanya 3 milisecond saja. Wajar jika kemudian ini termasuk kategori mesin yang sulit dimenangkan jackpotnya.
Pada opsi “Jackpot Winability”, pemilik game juga bisa mengatur minimal jumlah sesi permainan yang harus dijalani sebelum pemain memiliki kesempatan untuk memenangkan jackpot. Ini lebih sadis lagi.
Satu contoh lagi adalah pada mesin permainan “Bop 2 Win”. Untuk memenangkan jackpot di game ini, kita harus menekan tombol untuk menonjok badut yang ada. Apalagi tonjokan kita tepat pada saat lampu jackpot menyala, maka kita berhasil mendapatkan jackpot tersebut. Meski tampak seperti permainan yang menggunakan skill, coba kita simak di servis manual mesin ybs, tepatnya pada bagian 11 mengenai “GAME MENU and OPTION ADJUSTMENT”.
Ternyata, di mesin ini pemilik bisa menentukan rasio keberhasilan pemain memperoleh jackpot. Nilai defaultnya adalah 1 : 12, yang berarti setiap minimal 12 sesi permainan baru ada kemungkinan kita bisa memenangkan jackpot tersebut.
Yang perlu diketahui juga, ada mesin-mesin yang pada dasarnya sudah didesain agar sulit untuk dimenangkan jackpotnya. Di sini kita tidak akan menemukan petunjuk apapun dari buku manual yang tersedia karena memang tidak ada pengaturannya. Contohnya? “Magician’s Wheel”. Manualnya terlihat innoncent, tidak ada tanda-tanda pengaturan yang ‘licik’. Tapi coba dimainkan, pasti langsung paham tingkat kesulitannya seperti apa, hehehe.
Contoh lain adalah “Blackhole”. Ini adalah mesin permainan yang level kesulitannya tingkat dewa. Jarang sekali ada yang bisa memenangkan jackpotnya. Idem dengan “Magician’s Wheel”, manualnya terlihat normal. Nyatanya, bocoran dari salah satu pegawai game center, sebenarnya ada aliran udara dari titik tengah lingkaran yang membuat laju bola menjadi tidak stabil. Nah loh.
Apakah ini berarti kita harus tinggalkan mesin-mesin arcade yang jackpotnya bisa diakali? Yah, semua kembali kepada diri kita masing-masing. Saya pribadi lebih memilih untuk bermain di mesin yang jackpotnya murni ditentukan berdasarkan skill atau keahlian kita. Yang selain itu, entah bagaimana, rasanya kok seperti dibegoin…
Leave a Reply