Mungkin hampir semua orang suka jogging. Atau setidaknya pernah melakukannya. Dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun, jogging adalah salah satu bentuk olahraga yang praktis sekaligus banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh kita. Tidak hanya sekedar untuk mengeluarkan keringat dan menurunkan berat badan seperti yang jadi alasan kebanyakan orang loh. Penasaran? Simak yuk pembahasannya di bawah ini.
Daftar Isi
Apa Itu Jogging?
Jogging adalah sebuah aktivitas fisik yang melibatkan otot besar tubuh dan dilakukan dalam durasi waktu tertentu. Implementasinya bisa dengan berjalan santai, jalan cepat, atau berlari-lari kecil. Ini adalah salah satu bentuk olahraga kardio dan aerobik yang bisa dilakukan siapa saja tanpa perlu persiapan khusus maupun modal. Tidak ada pula tehnik ribet yang perlu dipelajari. Yang penting adalah paham batas kekuatan tubuh kita sehingga tahu kapan harus berhenti atau beristirahat. Ingat, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, hehehe.
Meski terlihat sederhana, namun jogging memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh. Yang paling populer dan mungkin paling banyak menjadi alasan bagi pelaku olahraga ini adalah untuk menurunkan berat badan yang berlebih atau sebagai penunjang diet. Jika teman-teman termasuk di antaranya, jangan lupa untuk memperhatikan jadwal aktivitas, karena waktu terbaik untuk melakukan jogging demi menurunkan berat tubuh adalah pada sore hari dengan durasi minimal 20 menit.
Apa Saja Manfaat Jogging Untuk Kesehatan?
Seperti halnya aktivitas olahraga lain pada umumnya, jogging memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan kita. Apalagi jika kita bisa melakukannya secara teratur. Setidaknya dua kali dalam seminggu. Khasiatnya bisa dirasakan di seluruh tubuh. Mulai dari jantung, otot, tulang, paru-paru, hingga otak. Keren, kan?
Berikut ini 8 manfaat jogging untuk kesehatan yang telah kami rangkum dari sumber-sumber referensi yang terpercaya.
Menjaga dan meningkatkan kesehatan jantung
Sebagai salah satu bentuk latihan kardio, jogging mampu memperkuat otot-otot jantung sehingga kinerjanya lebih efisien. Proses pemompaan darah ke jantung, bakal berjalan lebih lancar. Selain mencegah resiko penyakit jantung, tekanan darah dan kadar glukosa darah juga akan terkendali.
Menurunkan berat badan dan kadar kolesterol
Selain termasuk dalam latihan kardio, jogging juga merupakan salah satu bentuk latihan aerobik. Latihan jenis ini mampu meningkatkan metabolisme tubuh sehingga lebih cepat dan lebih mudah membakar lemak. Ujung-ujungnya, kadar kolesterol bisa terjaga dan, apabila dikombinasikan dengan pola makan yang tepat, berat badan yang berlebih bisa diturunkan.
Meningkatkan sistem imun tubuh
Kunci dari hidup bebas dari penyakit adalah sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga bisa menghadang segala jenis infeksi yang berpotensi eksis. Dengan melakukan jogging secara rutin, kekuatan fisik dan produksi sel darah putih (salah satu bagian sistem imun tubuh) meningkat, sedang sebaliknya, tingkat stress, depresi, dan kelelahan bisa diturunkan.
Meningkatkan kesehatan mental
Masih ada kaitannya dengan stress. Saat kita melakukan olahraga jogging, tubuh kita akan melepaskan hormon endorfin. Sealin meningkatkan kekebalan tubuh, hormon ini juga memberikan energi positif dalam diri kita. Otomatis perasaan stress akan mereda dan pikiran terasa lebih segar pasca ber-jogging-ria. Segala masalah yang mungkin sebelumnya sulit dicari solusinya kemungkinan juga akan terpecahkan.
Antipenuaan Dini
Masih ada kaitannya dengan poin sebelumnya. Saat tubuh kita terasa segar, sudah pasti hal tersebut juga akan terpancar dari wajah kita. Wajah akan terlihat lebih bercahaya dan tidak membosankan untuk dilihat. Ini didukung pula dengan manfaat jogging lainnya — meningkatkan aliran darah dan oksigen ke pembuluh darah kulit.
Menjaga kesehatan tulang
Pada saat kita melakukan jogging, tulang akan mengalami sejumlah tekanan dan jaringan tulang disiapkan utnuk beban tambahan. Dengan demikian, semakin rutin kita berolahraga, ketebalan tulang sekaligus kekuatannya akan semakin bertambah. Termasuk di bagian tulang belakang dan pinggul. Efeknya, cedera yang berkaitan dengan tulang bisa dicegah. Tidak itu saja, penyakit osteoporosis juga bisa disembuhkan asal aktivitas jogging dilakukan dengan benar dan tidak berlebih. Atau bisa sekalian diganti dengan jalan cepat agar (relatif) lebih aman.
Meningkatkan sistem pernapasan
Jogging dan olahraga yang banyak mengeluarkan keringat pada umumnya dapat membantu meningkatkan sistem pernafasan kita. Kapasitas paru-paru dalam menyerap oksigen dapat meningkat, pun begitu dengan daya tahan otot pernafasan. Jenis olaharga ini cocok diterapkan bagi para penderita penyakit pernafasan. Tapi sekali lagi jangan lupa, harap dilakukan dengan benar dan tidak berlebih.
Saya lupa sumbernya, tapi saya pernah membaca salah satu tips berolahraga bagi yang ingin fokus meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru. Caranya adalah dengan melakukan aktivitas olahraga fisik yang memompa kinerja jantung dan paru-paru hingga tubuh kita merasa sudah mulai tidak kuat. Jika kita sudah merasa di titik itu, hentikan aktivitas olahraga. Ulangi lagi setelah beristirahat atau pada esok harinya. Saya sudah mempraktekkannya dan memang terasa sekali hasilnya.
Mengencangkan otot
Bagi yang ingin punya bentuk tubuh yang bagus dan otot yang kencang, wajib hukumnya untuk memasukkan aktivitas jogging dalam daftar olahraga rutin. Saat melakukan jogging, otot-otot besar tubuh akan bergerak. Termasuk otot paha belakang, otot gluteus, otot betis, dan lain-lain. Dengan demikian, melakukannya secara rutin dapat berimbas pada otot yang lebih kencang dan bentuk tubuh yang baik.
Bagaimana Cara Jogging Yang Baik dan Benar?
Jogging memang bisa dilakukan kapan saja. Tapi bukan berarti kita bisa melakukannya seenaknya. Apalagi jika ingin memaksimalkan efek positifnya. Berikut ini beberapa tips maupun cara melaksanakan olahraga jogging yang baik dan benar.
Menggunakan Perlengkapan Yang Sesuai
Ada dua poin yang perlu diperhatikan. Yaitu sepatu dan pakaian. Untuk sepatu, pilih sepatu lari yang nyaman dan pas dipakai. Sol yang empuk serta leher sepatu yang rendah (di bawah mata kaki) patut dipertimbangkan. Selain membuat aktivitas jogging lebih menyenangkan, pemilihan sepatu yang tepat dapat menghindarkan kita dari kemungkinan cedera yang tidak diinginkan.
Sementara itu, untuk pakaian, pilihlah kaos yang longgar serta menggunakan bahan yang fleksibel dan mudah menyerap keringat (plus mudah kering). Seperti spandex dan poliester misalnya. Pergerakan tubuh akan terasa lebih nyaman dan bisa menghindarkan kita dari masalah kulit akibat keringat.
Membawa Air Minum
Sebagai salah satu aktivitas fisik yang mengeluarkan banyak keringat, sangat disarankan untuk membawa bekal air minum saat kita melakukan jogging. Secukupnya saja. Tidak perlu membawa botol yang berukuran 1.5 liter. Apalagi ditambah dengan kotak makanan atau nasi bungkus. Karena itu niatnya piknik, bukan lagi olahraga, hehehe.
Melakukan Pemanasan
Sebelum mulai jogging, sebaiknya lakukan pemanasan selama beberapa menit terlebih dahulu. Bisa dengan melakukan peregangan otot, berlari-lari kecil di tempat, atau berjalan cepat. Fungsi utamanya adalah untuk mempersiapkan tubuh kita agar siap ditempa dengan aktivitas fisik yang lebih berat. Pemanasan juga dapat mengurangi resiko cedera yang mungkin terjadi.
Menjaga Postur Tubuh
Ada 5 bagian tubuh yang perlu diperhatikan jika ingin melakukan jogging dengan baik dan benar. Yaitu kepala, lengan, tangan, perut, dan kaki.
- Tegakkan kepala dalam posisi sewajarnya. Jangan terlalu menunduk, atau sebaliknya, terlalu mendongak. Ini untuk memperlancar masuknya udara melalui saluran pernafasan agar tidak mudah lelah.
- Tekuk siku lengan 90 derajat dan ayunkan sejajar pinggang sesuai irama kaki. Ini untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tidak mudah oleng.
- Genggam tangan dengan sewajarnya. Jangan terlalu kencang agar otot lengan tidak tegang.
- Tarik otot perut ke dalam dan tahan posisi tersebut selama mungkin saat berjogging. Ini untuk mempercepat perbaikan bentuk tubuh dan pembakaran lemak di area perut.
- Saat menapak tanah, pastikan kaki bagian depan yang mendarat di tanah terlebih dahulu. Ini untuk menjaga performa jogging serta agar tidak cepat lelah.
Tidak Perlu Terburu-Buru
Jogging tidak sama dengan latihan lari. Salah satu tujuan utamanya, seperti sudah dijelaskan di sub-bab di atas, adalah meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk menjaga dan mengatur pernafasan saat sedang melakukan aktivitas jogging. Gunakan kecepatan yang sewajarnya, tidak usah terburu-buru seperti hendak memecahkan rekor olimpiade lari 100 meter. Tidak ada salahnya juga untuk mengimbanginya dengan sesekali berjalan.
Pun begitu dengan durasi maupun jarak tempuhnya. Untuk pemula atau yang baru mulai latihan, tidak perlu malu untuk berjogging dalam durasi yang tidak terlalu lama (antara 30-60 menit) atau dalam jarak tempuh yang lebih pendek (1-2 km). Seiring dengan berjalannya waktu, kita bisa meningkatkan durasi dan jarak tempuh tersebut secara berkala.
Melakukan Pendinginan
Ini sama fungsinya dengan melakukan pemanasan sebelum olahraga. Bedanya, pendinginan dilakukan setelah jogging usai. Tidak perlu terlalu lama, cukup 3-5 menit saja. Hindari juga melakukan gerakan yang terlalu ekstrim seperti melompat.
Lakukan Secara Rutin
Kunci dari jogging yang sukses adalah dilakukan secara teratur. Gampang-gampangannya, lebih besar manfaat yang didapat saat kita melakukan jogging 1 km saja setiap hari ketimbang 2 km setiap 3 hari sekali.
Kapan Waktu Jogging Yang Terbaik?
Tidak jarang kapan waktu dalam melakukan jogging yang paling baik menjadi perdebatan tersendiri di kalangan jogginger (ini istilah asal, tidak usah diprotes, hehehe). Apakah berlari di pagi hari lebib banyak manfaatnya ketimbang di siang hari? Atau malah lebih sip efeknya jika dilakukan di sore atau malam hari? Berikut penjelasannya.
Pagi Hari
Jogging di pagi hari adalah salah satu cara terbaik untuk memulai hari kita. Selain memberi suntikan oksigen sehat, tubuh bakalan terdorong untuk membakar lebih banyak kalori. Kandungan oksigen yang tinggi di pagi hari juga akan membuat kita lebih mudah untuk bernafas. Dengan demikian, secara tidak langsung jogging di kala pagi relatif lebih menyenangkan dan menyegarkan.
Yang perlu diperhatikan, jogging yang dilakukan setelah bangun tidur membuat tubuh dan pikiran belum terlalu siap untuk beraktivitas. Imbangi dengan melakukan pemanasan serta meminum air secukupnya terlebih dahulu.
Siang Hari
Untuk jogging yang intens, terutama yang hendak fokus meningkatkan kecepatan serta kemampuan pernafasan, siang hari adalah waktu yang paling tepat. Tubuh sudah sepenuhnya siap untuk beraktivitas. Apalagi jika sudah dijejali energi dari makan siang terlebih dahulu.
Kekurangannya, dengan cuaca yang relatif lebih panas, adalah tubuh lebih mudah merasa lelah. Keringat juga lebih banyak terkuras. Jangan sampai lupa membawa bekal air minum agar tidak terkena dehidrasi. Hindari pula untuk berjogging tepat setelah makan siang. Yang paling pas adalah dengan memberi jarak sekitar 1.5 sampai 2 jam setelahnya.
Sore Hari
Jogging pada sore hari adalah momen yang paling tepat untuk menghilangkan stress. Cuaca yang sudah tidak terlalu panas, plus kondisi tubuh yang masih bertenaga, membuat kita bisa berolahraga jogging dengan santai dan relaks. Pemanasan tetap perlu, tapi tidak seintens di saat jogging pagi hari.
Untuk sebagian orang, olahraga di waktu yang terlalu larut bisa menyebabkan sulit tidur. Jadi ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu kondisi tubuh kita sebelum sering-sering jogging di sore atau malam hari.
Jogging adalah olahraga kardio dan aerobik yang praktis dan mudah dilakukan. Jika diterapkan dengan baik dan rutin, maka manfaatnya bagi kesehatan tubuh akan sangat terasa. Mulai dari meningkatkan kesehatan jantung, menghilangkan stress, hingga menjaga kesehatan tulang. Jangan sampai malas melakukannya deh kalau memang ada waktu. Kalau gak ada waktu? Ya diada-adakan dong, hehehe. Mau pagi, siang, sore, atau malam sama saja. Yang penting kita nyaman saat melakukannya. Oke, ges?
Leave a Reply