Sesuai tradisi, setelah melakukan survey game center di suatu kota, saatnya untuk membuat artikel ‘summary’ yang membahas tentang jaringan pusat hiburan apa saja yang terdapat di kota tersebut. Dan untuk kesempatan kali ini, kota Yogyakarta yang mendapat giliran untuk dibahas. Penasaran dimana aja kita bisa seru-seruan di mesin arcade atau menghabiskan waktu di claw machine selama liburan di Jogja? Simak yuk ulasannya di bawah ini. Cekidot!
Daftar Isi
Sekilas Tentang Kota Yogyakarta
Yogyakarta (ada yang menyebutnya Jogjakarta / Jogja / Jogya) adalah ibukota dari provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdiri sejak tanggal 7 Oktober 1756 (berumur 262 tahun saat artikel ini ditulis), kota ini dihuni oleh 422 ribu jiwa penduduk (data tahun 2017) yang mayoritas beragama Islam. Wilayahnya yang seluas 46 km² terbagi dalam 14 kecamatan, yaitu kecamatan Mantrijeron, Kraton, Mergangsan, Umbulharjo, Kotagede, Gondokusuman, Danurejan, Pakualaman, Gondomanan, Ngampilan, Wirobrajan, Gedongtengen, Jetis, dan kecamatan Tegalrejo.
Nama Yogyakarta sendiri berasal dari kata dalam bahasa Jawa, yaitu “ayogya” / “ayodhya” dan “karta”. Ayogya berarti tanpa perang atau kondisi damai, sedang karta berarti baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Yogyakarta adalah kota yang tenang, damai, dan tentram. Dan bukan sekedar cocoklogi karena pada kenyataannya banyak orang yang senang untuk berlibur ke kota gudheg tersebut karena merasa bisa bersantai dan sejenak melupakan segala kesibukan.
Sebagai salah satu kota yang menjadi tujuan wisata turis domestik, ada berbagai moda transportasi umum yang bisa dipilih. Mulai dari bus, kereta, hingga pesawat terbang. Tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan dan isi dompet. Khusus untuk yang disebut terakhir, saat artikel ini ditulis, penerbangan domestik maupun internasional dilayani oleh Bandara Internasional Adisutjipto. Berbagai penerbangan direct dari kota-kota besar di Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Surabaya), Sumatra (Batam), Bali, Kalimantan (Pontianak, Banjarmasin, dan Balikpapan), dan Sulawesi (Makassar) bisa kita gunakan. Turis manca negara pun tidak perlu bersedih, karena bandara yang sama juga menangani penerbangan langsung dari dan ke Singapura serta Kuala Lumpur.
Saya bahkan pernah mendapat promo tiket murah AirAsia dari Yogya – KL dengan bandrol Rp 100.000,- saja untuk sekali jalan. Mantap, ya?
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Yogyakarta
Penginapan di Yogyakarta
Tidak sulit untuk mencari tempat menginap di kota Yogyakarta. Kecuali di masa high season tentunya. Banyak bertebaran losmen, penginapan, dan hotel di berbagai sudut kota. Dari yang memberi kenyamanan hingga yang memberi pengalaman berkesan. Saya pernah menginap di kamar hotel yang letaknya di tengah-tengah rumah warga. Atau di kamar dengan konsep tematik yang kamar mandinya bernuansa hutan sehingga malah bikin merinding. Atau di kamar yang saking murahnya sampai digigitin bed bug.
Untuk kamar single room, bandrol termurah yang pernah saya dapatkan adalah Rp 60.000,- / kamar. Berjarak hanya 20 meter dari jalan Malioboro, tidak jauh dari pasar Beringharjo. Dapat sarapan gratis pula. Tapi tentu saja, harga berbanding lurus dengan kenyamanan. Jika tidak ingin kualitas tidur berkurang, saya pribadi menyarankan untuk menyediakan budget setidaknya 100 ribu rupiah per malam untuk penginapan.
Jika tidak berniat sering-sering kongkow di Malioboro, sebaiknya pilih lokasi penginapan di area lain. Di jalan Prawirotaman misalnya. Akses keluar masuknya jauh lebih mudah karena tidak sepadat area Malioboro dan sekitarnya.
Tempat Wisata di Yogyakarta
Sama halnya dengan pulau Bali, Yogyakarta dan sekitarnya kaya akan obyek wisata. Baik yang bertema sejarah, budaya, hingga alam. Yang malas beraktivitas berat pun bisa memilih untuk berwisata kuliner atau berbelanja sampai tongpes.
Untuk area dalam kota, kita bisa mengunjungi Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Kebun Binatang Gembira Loka, Pasar Beringharjo, museum Fort Vredeburg, Taman Pintar, Tugu Jogja, museum De Mata Trick Eye, Alun-Alun Kidul, museum Sonobudoyo, museum Batik, dan yang tidak boleh terlewat, jalan-jalan di jalan Malioboro. Luar kota? Ada candi Borobudur, candi Prambanan, pantai Parangtritis, pantai Parangkusumo, goa Pindul, goa Jomblang, air terjun Sri Gethuk, hutan pinus Mangunan Dlingo, bukit Panguk Kediwung, hutan pinus Pengger, Kebun Buah Mangunan, dan masih banyak lagi. Tinggal ditentukan sesuai hati nurani mana yang hendak dimasukkan ke dalam itinerari.
Untuk obyek-obyek wisata yang sudah punya nama, hampir semuanya memiliki akses jalan yang baik untuk kendaraan bermotor roda dua dan roda empat. Sayangnya belum semua bisa dijangkau oleh angkutan umum, sehingga mau tidak mau, opsi terbaik adalah menyewa mobil atau sepeda motor. Untungnya, biayanya cukup terjangkau. Sekitar 60 ribu hingga 80 ribu untuk sepeda motor. Beberapa driver ojek online juga bisa disewa harian dengan nominal yang tidak jauh berbeda dengan biaya rental harian. Cocok bagi yang malas mengemudi sendiri.
Game Center Di Yogyakarta
Saat ini, yang saya ketahui, terdapat 5 jaringan game center di kota Yogyakarta. Yaitu Trans Studio Mini, Timezone, FunWorld, King’s Fun, dan Kids Fun. Lokasinya kebanyakan berada di pusat kota serta Jogja bagian timur dan utara. Sesuai dengan peta eksistensi mall / pusat perbelanjaan yang lebih banyak berkembang di wilayah-wilayah tersebut.
King’s Fun
Terdapat 1 gerai King’s Fun di kota Yogyakarta. Tepatnya di dalam pusat perbelanjaan Hartono Mall. Di TKP tidak terlalu ramai. Bisa jadi faktor brand yang belum melekat untuk urusan arcade. Sama seperti cabang mereka di kota Sidoarjo, bandrol harga mesin yang disematkan punya deretan angka yang tidak lazim. Bikin susah untuk mengira-ngira berapa kali bisa bermain apabila hendak mengisi saldo dengan jumlah tertentu.
Mayoritas permainan yang tersedia adalah yang berjenis simulasi dan gift redemption, termasuk mesin capit boneka. Bagi yang hobi mengejar jackpot dan mengumpulkan tiket sangat tidak disarankan untuk melipir ke sini. Selain variasi mesin permainan yang terbatas, pengaturan bonus jackpotnya pun terlalu sadis. Sama sekali tidak bersahabat.
Timezone
Terdapat 2 gerai Timezone di kota Yogyakarta, yaitu di mall Ambarukmo Plaza (Amplaz) dan Lippo Plaza. Yang disebut pertama punya pasukan mesin permainan yang lebih modern ketimbang yang disebut belakangan. Tapi gerai Lippo Plaza juga tidak zonk-zonk amat. Selain relatif lebih banyak cewek-cewek cakep yang bermain di sana, kita jadi bisa bernostalgia dengan beberapa permainan yang sudah langka ditemui di cabang Timezone lainnya. Sebut saja Frogger dan Doodle Jump. Tinggal disesuaikan dengan suasana hati. Ingin seru-seruan dengan mesin terkini atau mengenang masa lalu di mesin jadul.
Untuk rata-rata biaya permainannya sendiri hampir sama di antara kedua cabang tersebut. Ini karena memang di jaringan Timezone bisa dibilang sudah ada standarisasi biaya permainan. Kalau pun ada yang berbeda mungkin hanya di beberapa mesin saja.
FunWorld
Terdapat 3 gerai FunWorld di kota Yogyakarta. Yaitu di Hartono Mall, Malioboro Mall, dan J-Walk. Selain yang disebut terakhir, saya sudah pernah mendatangi kedua cabang lainnya. Keduanya sama-sama punya area yang cukup luas. Yang membedakan, gerai FunWorld di Hartono Mall punya banyak wahana untuk anak-anak. Jadi sangat cocok untuk jadi jujugan tempat bermain bocah-bocah seusia balita dan SD. Berbeda dengan gerai Malioboro Mall yang lebih didominasi oleh mesin capit boneka dan mesin tiket.
Biaya bermain di kedua cabang yang pernah saya datangi tersebut hampir sama. Yaitu berkisar antara Rp 2.900,- hingga Rp 3.900,- untuk mesin tiket dan antara Rp 3.900,- hingga Rp 5.900,- untuk mesin gift redemption.
Pengalaman saya bermain di FunWorld cabang Mal Malioboro bisa dibaca di https://curcol.co/pengalaman-bermain-di-funworld-malioboro-mall-yogyakarta-16330.
Kids Fun
Siapa sangka, jaringan game center lokal inilah yang menguasai pasar arcade di kota Yogyakarta. Sayangnya saya baru belakangan mengetahuinya, hingga hanya sempat mendatangi salah satunya. Yaitu yang berada di Mal Galeria, tempat saya dulu biasa kongkow saat libur lebaran, hehehe.
Entah dengan gerai mereka lainnya, namun Kids Fun di pusat perbelanjaan ini punya konsep tematik yang solid. Tidak separuh-separuh seperti kompetitor mereka. Kebetulan yang diusung di sana adalah konsep Wild Wild West. Siap-siap saja untuk selfie bareng patung koboi dan indian.
Selain desain interior yang penuh totalitas, arcade center ini juga menawarkan beberapa promo yang unik dan berbeda dengan jaringan game center lain. Seperti sistem pengumpulan stamp, diskon tambahan apabila menginstall aplikasi mereka di ponsel, hingga penukaran tiket dengan minuman yang ada di cafe mereka. Keren!
Pengalaman saya mengunjungi Kids Fun cabang Mal Galeria bisa dibaca di https://curcol.co/kids-fun-game-center-alternatif-dengan-konsep-menarik-di-yogyakarta-16344.
Trans Studio Mini
Hanya ada satu cabang Trans Studio Mini di kota Yogyakarta, yaitu di Transmart Maguwoharjo yang terletak tidak jauh dari Ambarukmo Plaza. Mengingat konsep one-stop shopping + dining + entertainment yang diusung Transmart, tempat ini sangat cocok untuk dikunjungi apabila kita tidak hanya sekedar ingin bermain game. Kita bisa sekaligus berbelanja, nonton film, maupun makan bareng keluarga dan teman-teman.
Pengalaman saya (beberapa tahun lalu) mengunjungi Trans Studio Mini cabang Maguwoharjo bisa dibaca di https://curcol.co/pengalaman-bermain-di-trans-studio-mini-maguwoharjo-yogyakarta-11688.
Itu tadi ulasan mengenai jaringan game center yang eksis di kota Yogyakarta. Dapat disimpulkan bahwa, meski sudah punya seabrek obyek wisata, kita tetap tidak akan kekurangan opsi untuk beraktivitas di dalam ruangan. Salah satunya ya bermain arcade di salah satu jaringan game center yang sudah disebutkan di atas.
Yang mana arcade center favorit teman-teman?
Leave a Reply