Sejak bulan Februari 2018 lalu, (seluruh?) jaringan game center KidCity (termasuk yang dulunya sempat menggunakan nama Trans Studio Mini) tidak lagi menyediakan penukaran suvenir yang berupa barang elektronik. Eits, tapi jangan protes dulu, karena yang dimaksud di sini, mereka tidak lagi menyediakan stok barang jenis tersebut di gudang mereka. Untuk peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik sepertinya juga termasuk di antaranya.
Nah, sebagai gantinya, konsumen (baca: kita-kita para pemburu tiket) diperbolehkan untuk mengajukan request atau permohonan suvenir apapun yang kita inginkan. Nantinya, pihak KidCity akan melakukan perhitungan jumlah poin yang setara untuk suvenir yang diajukan dan kita tinggal menukarkan tiket sejumlah poin yang telah ditentukan itu.
Detil SOP di masing-masing cabang mungkin akan sedikit berbeda, namun kira-kira urutannya adalah sebagai berikut:
- Konsumen menentukan barang apa yang ingin di-request. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada bagian terkait di KidCity karena masing-masing cabang mungkin saja memiliki ketentuan atau batasan yang berbeda. Sebagai contoh, gerai KidCity cabang Transmart Rungkut Surabaya tidak memperbolehkan pengajuan suvenir berupa handphone.
- Konsumen mengisi form permohonan penukaran suvenir dan menyerahkan pada pihak KidCity.
- Pihak KidCity memproses permohonan dari konsumen. Jika disetujui, konsumen akan mendapat informasi jumlah poin / tiket yang dibutuhkan untuk mendapatkan suvenir yang diajukan.
- Konsumen menyerahkan DP sebesar 50% dari jumlah poin yang ditentukan. Misal, jika jumlah poin barang yang diajukan adalah 200 ribu tiket, berarti DP yang harus diserahkan adalah 100 ribu tiket.
- Pihak KidCity akan mempersiapkan barang yang diminta oleh konsumen. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 1 bulan sejak DP diserahkan. Dalam jangka waktu yang sama, konsumen juga wajib melunasi sisa tiket yang dibutuhkan. Jika hingga batas waktu terlewati konsumen belum menyerahkan sisa tiket, maka DP akan dianggap hangus dan permohonan suvenir dibatalkan.
Sekali lagi perlu diingat bahwa prosedur di atas dapat berubah atau berbeda tergantung kebijakan cabang KidCity yang bersangkutan. Pengalaman saya pribadi, saat melakukan request handphone Samsung J7 Pro di KiCity cabang Lenmarc Surabaya, saya baru mengisi form setelah menyerahkan DP. Untuk jumlah poin yang dibutuhkan bisa langsung saya dapatkan informasinya dengan mengkontak bagian terkait di sana. Lumayan praktis.
Samsung J7 Pro sendiri bakalan jadi suvenir ponsel ke-empat yang saya dapatkan dari Trans Studio Mini / KidCity, setelah sebelumnya berturut-turut iPhone 5S, Samsung J3 Plus, dan Oppo F1S. Saya memang lebih suka menukarkan dengan handphone ketimbang perangkat elektronik lainnya karena selain bisa dipakai sendiri juga bisa dijual kembali. Berbeda dengan apabila menukarkan barang eletronik lain semacam televisi atau kipas angin, yang hanya bisa dipakai sendiri karena agak ribet kalau mau dijual lagi.
Bagaimana dengan perhitungan nilai poin penukaran suvenir yang jadi tema utama tulisan ini?
Nah, sebelum memutuskan untuk me-request Samsung J7 Pro, saya sempat menanyakan dan juga mendapat informasi mengenai jumlah poin beberapa barang lainnya. Berikut di antaranya:
Nama Barang | Jumlah Poin |
---|---|
Samsung J7 Prime | 175000 |
Samsung J7 Pro | 200000 |
Samsung J5 Prime | 150000 |
Canon EOS M10 | 270000 |
Canon 1300D | 300000 |
Canon SX 430 IS | 150000 |
Dari sample jumlah poin di atas, dengan memperhitungkan harga resmi / pasaran rata-rata dari barang yang bersangkutan, kita bisa memperkirakan nilai 1 buah tiket jika ditukarkan dengan cara membagi harga barang dengan jumlah poin. Perhatikan tabel berikut:
Nama Barang | Harga Resmi / Pasaran | Jumlah Poin | Nilai Tiket |
---|---|---|---|
Samsung J7 Prime | Rp 2.700.000,- | 175000 | 15.42 |
Samsung J7 Pro | Rp 3.700.000,- | 200000 | 18.5 |
Samsung J5 Prime | Rp 2.500.000,- | 150000 | 16.66 |
Canon EOS M10 | Rp 4.900.000,- | 270000 | 18.14 |
Canon 1300D | Rp 5.400.000,- | 300000 | 18 |
Canon SX 430 IS | Rp 2.500.000,- | 150000 | 16.66 |
Dari hasil perhitungan di atas, maka nilai 1 buah tiket berkisar antara Rp 15,- hingga Rp 18,-. Atau sepertinya cukup aman untuk mengambil nilai tengahnya, yaitu Rp 17,- per tiket.
Dari temuan angka di atas, kita bisa memperhitungkan jumlah tiket OPTIMAL yang seharusnya kita dapatkan di sebuah mesin permainan agar setidaknya kita tidak rugi dalam mengumpulkan tiket dan nanti menukarkannya ke dalam bentuk suvenir. Caranya?
Ambil contoh mesin Street Basketball yang membutuhkan saldo sebesar Rp 4.900,- untuk satu sesi permainan. Jika dibandingkan dengan mesin sejenis di game center lain, mesin Street Basketball di KidCity memang mengeluarkan jumlah tiket yang lumayan berlimpah. Perhitungannya kurang lebih nilai skor akhir dikurangi 30-40 poin lalu dibagi 3. Lalu berapakah jumlah tiket optimal yang seharusnya kita dapatkan agar tidak rugi modal?
Jawabannya adalah Rp 4.900,- / Rp 17,- = 288 tiket 😀
Mungkinkah? Jelas tidak, hehehe. Sejago-jagonya kita sekalipun, mesin tersebut sudah diatur supaya hanya mengeluarkan tiket maksimal sejumlah 250 tiket saja. Kurang lebih di angka 800 poin lebih sedikit. Rasanya hanya The Flash yang bisa meraih skor setinggi itu dengan jumlah bola normal 😀
Rugi dong? Yah, yang jelas pihak KidCity (dan game center manapun) pastinya sudah memperhitungkan hal-hal tersebut di atas dalam menentukan harga permainan dan jumlah keluaran tiket agar mereka bisa memperoleh keuntungan. Namanya juga bisnis, kan? Tapi jangan khawatir, kita tetap bisa ‘menekan’ kerugian kita seminimal mungkin dengan mengisi / top-up saldo dengan memanfaatkan kartu kredit Bank Mega atau kartu debit Bank Mega Syariah. Dari hasil perhitungan saya, dengan melakukan top-up sebesar Rp 1 juta dan mendapatkan bonus saldo sebesar 50%, maka secara perhitungan keseluruhan biaya yang kita keluarkan dalam mengumpulkan tiket dan nilai barang suvenir yang kita dapatkan tidak akan terlalu jauh berbeda. Anggaplah selisihnya sebagai biaya bersenang-senang dan refreshing 🙂
Eh tapi jangan lupa. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, mainkan dan kuasai mesin-mesin yang memberikan jackpot tiket dalam jumlah besar. Misalnya saja Tower Crane / Trolley, Monster Drop, Slam-A-Winner / Hole-In-One, Crazy Clock, dan lain sebagainya. Anda TIDAK HARUS menguasai semuanya, cukup satu saja asal hasilnya bisa konsisten. Meski paham trik jackpot dari mesin Galaxy, Cannon, dan Monster Drop misalnya, saya sendiri hanya fokus bermain di mesin Tower Crane saja. Yah lumayanlah, winning rate untuk saat ini sudah mulai mendekati angka 80%… asalkan tidak sedang bad mood aja, hehehe.
Oh ya, kembali ke soal perhitungan di atas. Sebagai penutup, kita juga bisa menggunakan patokan Rp 17,- di atas untuk mengira-ngira jumlah tiket yang kita butuhkan pada saat mengincar sebuah barang. Hasilnya tentu saja tidak 100% akurat, tapi saya yakin tidak terlalu jauh berbeda. Sebuah Nintendo Switch misalnya, barang incaran saya berikutnya, yang di pasaran harganya Rp 6.800.000,- (non-bundle), dapat diperkirakan jumlah tiket yang dibutuhkan adalah 400000 tiket. Seapes-apesnya mungkin 450000 tiket. Semoga aja sih nanti di bawah itu, hehehe.
Leave a Reply