Pertama-tama, saya putuskan untuk tidak melanjutkan review komik “Vindication“. Meski ceritanya bagus, tapi masalah ilustrasi a.k.a artwork yang membingungkan semakin lama bukannya makin membaik malah sebaliknya, jadi makin parah. Di edisi #3 yang rilis minggu ini bahkan saya tidak tahu lagi harus bagaimana membuat sinopsisnya. Saking mbuletnya. Kalau teman-teman memang suka, silahkan baca sendiri saja ya kelanjutan ceritanya.
Sebagai gantinya ada seri komik “Amber Blake” terbitan IDW. Edisi perdananya menyajikan premis yang menarik. Tentang perlawanan terhadap tindak kriminal yang melibatkan sexual abuse, human trafficking, dan sejenisnya. Kebetulan saya anti banget dengan hal-hal semacam itu. Berhubung tidak bisa langsung turun tangan mengatasinya, yah setidaknya saya bantu dengan me-review komik-komik yang berkaitan dengan aksi tersebut, hehehe.
Jadwal lain yang saya putuskan untuk lewati minggu ini adalah menonton (dan me-review) film horor lokal “Lukisan Ratu Kidul”. Penyebabnya adalah hanya ada 3 bioskop di Surabaya yang menayangkannya, yaitu Royal XXI, PTC XXI, dan Tunjungan 5 XXI. Dua yang disebut belakangan jaraknya jauh dari tempat tinggal saya, sedang yang disebut pertama harganya tiketnya di atas rata-rata. Kayaknya gak worthed untuk dibela-belain mengingat dari trailernya sendiri sudah tidak bikin antusias.
Waktu yang kosong kemudian saya alihkan untuk meluncur ke Trans Studio Mini Sidoarjo. Ada satu mesin permainan yang trik jackpotnya hendak saya coba. Magic Ticket namanya. Lumayan berhasil sih. Pun begitu, untuk keperluan berburu tiket rasanya tidak cukup layak. Selain harus mempertimbangkan ongkos PP Surabaya – Sidoarjo yang dengan menggunakan ojek online bisa lebih dari 50 ribu rupiah (tanpa kode promo), juga persentase keberhasilannya yang sulit untuk berada di atas angka 50% (ada faktor X yang tidak bisa kita kontrol).
Berhubung masih butuh mencari sekitar 10 ribu tiket untuk bisa menebus LED TV 32-inch yang sudah saya pesan sebelumnya di Trans Studio Mini, kemarin saya sempatkan pula untuk main ke TSM Ngagel. Sedikit kecewa karena All About Timing 2, salah satu mesin yang menyenangkan untuk dimainkan, pengaturan jackpotnya diubah dan diturunkan drastis menjadi 150 tiket saja (sebelumnya 700 tiket). Dengan mesin Frog Around yang sebelumnya juga sudah jadi korban pengaturan ulang (kecepatan putaran ditambah), akhirnya kembali lagi ke mesin andalan, Trolley a.k.a Tower Crane. Lumayan lah jadi sisa kurang 2000-an tiket aja, bisa sekalian dikumpulkan sembari menukarkan tiket.
Saya pribadi belum tahu apakah barang pesanan saya itu sudah tersedia dan bisa langsung dibawa pulang atau masih butuh waktu untuk diproses lagi. Semoga saja memang sudah ready, biar bisa sekalian berbagi cerita pengalamannya di sana. Selama ini kan kebetulan belum pernah menulis khusus tentang hal tersebut meski sudah sering menukarkan tiket dengan barang elektronik (termasuk HP) di berbagai jaringan game center. Siapa tahu ada yang tertarik untuk membacanya, hehehe.
Leave a Reply