Dalam penerapan sistem LPB (Listrik Pra Bayar) di Indonesia, PLN menggunakan beberapa jenis atau beberapa merk meteran kWh listrik. Seperti Itron, Hexing, Star, dan sebagainya. Sebelumnya sudah dibahas mengenai meteran Itron, sehingga kali ini giliran meteran Hexing yang ketiban jatah diomongin. Mulai dari sekilas tentang perusahaan pembuatnya, bagan alatnya, serta cara penggunaannya. Siapa tahu kalau salah cara pakainya bisa jadi meledak. Yah rasanya sih nggak mungkin juga, tapi buat berjaga-jaga aja gak ada salahnya, kan 😀
Eniwei, meteran Hexing mengacu pada meter pra bayar HXE12 yang diproduksi oleh Hexing Electrical Co., Ltd yang berasal dari negeri Cina. Didirikan sejak tahun 1992 lalu, perusahaan ini berfokus pada pengembangan teknologi dan produk yang terkait dengan meteran listrik (baik prabayar, pascabayar, dan termasuk juga softwarenya), alat telekomunikasi, sistem perangkat lunak enterprise, cash metering (alat pembayaran), SCADA ( Supervisory Control And Data Acquisition, sistem kendali industri berbasis komputer), dan sebagainya. Dari segi kualitas dan keamanan tidak perlu diragukan lagi, karena hingga saat ini mereka telah mengantongi berbagai sertifikat terkait, termasuk ISO9001, ISO14000, ISO18000, ISO17025, AAA dan 3C.
Beberapa meter prabayar produksi Hexing dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Produk kWh meter Hexing yang digunakan oleh PLN untuk keperluan LPB adalah tipe HXE12 yang setara dengan tipe HXE115-KP. Bagan dan kegunaan tombol serta masing-masing bagian pada alat tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Selain layar LCD yang menunjukkan status pulsa saat ini dan pada saat penambahan pulsa baru, salah satu bagian yang penting adalah status kredit (Credit Status). Bagian ini menunjukkan kepada pelanggan mengenai status sisa pulsa listrik isi ulang yang ada di dalamnya. Tidak perlu dihapal karena cukup mudah mengindikasikannya, sama dengan lampu lalu lintas. Merah untuk pulsa yang hampir habis (merah berkedip apabila SUDAH habis) dan hijau apabila masih berlimpah.
Nah, untuk memasukkan kode pulsa isi ulang tidaklah sulit. Setelah kita mendapatkan voucher berisi 20 digit kode rahasia, begini langkah-langkahnya:
- Pastikan bahwa nomer seri kWh meter yang tertera pada voucher listrik isi ulang sama dengan nomer seri kWh meter yang terpasang.
- Masukkan 20 digit kode listrik isi ulang yang sudah dibeli ke dalam kWh meter dengan menggunakan tombol keypad. Akhiri dengan menekan tombol ENTER.
- Jika melakukan kesalahan pada saat memasukkan kode digit, koreksi / hapus dengan menggunakan tombol backspace.
- Layar LCD akan menampilkan jumlah kWh pulsa yang dimasukkan apabila kode digit isi ulang benar. Jika tidak, akan muncul tulisan REJECT (apabila kode salah atau sudah pernah digunakan), OLD (apabila kode tidak dapat digunakan lagi), EXPIRED (apabila kode sudah kadaluarsa), atau OVER (jika pulsa melebihi batas yang diperbolehkan).
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat, ya. Jangan lupa dicoba juga untuk memasukkan kode-kode rahasianya, untuk memastikan sendiri jika kode itu benar-benar berfungsi 🙂
Hery
Thanks penjelasannya admin, sangat membantu,
Ahmad Amirudin
Saya mau nanya, ini saya bru pasang kwh 450 watt merk hexing (HXE 116-KP) & saya isi token 20 rb di layar lcd tertulis (stlh isi token) 4554.
Saya isi token di sore hari, tp knpa di jam 12 mlm malah mati sndiri kwhnya tnpa pemberitahuan bunyi alarm, stlh di cek, trnyta angka di layar lcd kosong gx da apa2, nth abis token nya, saya jg gx tau, pdhl belum jg ada sehari, yg mnjadi prtnyaan, ini knpa bisa sprti ini ?? …