Adu Sereal Instan Nestle

Sejak bulan puasa tahun lalu, santapan sahur saya beralih ke sereal. Terutama yang mengandung oatmeal atau minimal gandum. Dalam sebulan mungkin bisa dihitung dengan jari berapa kali saya sahur dengan nasi plus lauk pauk. Faktanya, semenjak ‘hijrah’ ke jenis makanan instan tersebut, saya jarang sekali merasa lapar hingga waktu berbuka. Berbeda dengan saat masih makan nasi. Baru jam dua siang terkadang perut sudah mulai ngajak berantem.

Untuk melengkapi asupan nutrisi dan kebutuhan energi harian, biasanya saya menambahkan satu lembar roti tawar dan satu dua sendok gula. Dan hingga ramadhan tahun ini, kebiasaan menu sahur yang saya terapkan setidaknya terbukti ampuh bagi diri saya sendiri. Selain tidak merasa lapar, juga tetap merasa kuat beraktivitas dan tidak merasakan kantuk di siang hari.

Lebih detil soal manfaat mengkonsumsi sereal mungkin akan saya bahas di lain waktu.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin membandingan kandungan nutrisi dari 4 sereal instan jenis kemasan cup yang biasa saya konsumsi. Kebetulan semuanya diproduksi oleh Nestle. Yaitu Koko Krunch (dan Koko Krunch Maxx), Honey Stars, dan Milo. Dan kebetulan juga bahan dasar utama pembuatannya sama, yaitu serealia (tepung gandum utuh), tepung gandum, sari malt (barli), dan semolina (jagung), sehingga tidak perlu untuk dibandingkan lagi.

Kemasan cup sengaja saya pilih karena praktis dan tidak butuh waktu lama dalam mempersiapkannya. Tinggal buka mangkok kemasan, keluarkan semua isinya, buka kantong susu bubuk dan tuangkan ke mangkok, lantas tambahkan air dingin. Setelah diaduk hingga larut merata, buka dan tuangkan seluruh kepingan serealnya ke mangkok. Siap disantap.

Dari segi rasa buat saya sih sama saja. Tidak jauh berbeda. Sama-sama lezat untuk dinikmati. Susunya juga sama-sama hambar karena tidak disertai gula. Pengecualian untuk Honey Stars yang sudah terasa sedikit manis karena mengandung madu. Itu sebabnya saya sering menambahkan gula ke dalamnya sebelum diaduk. Terkadang malah saya beri tambahan meses coklat, agar tidak bosan.

Nah, berikut ini adalah tabel perbandingan kandungan nilai gizi dari keempat merk sereal instan yang sudah saya sebutkan di atas. Saya langsung menuliskan besar kandungannya, bukan % AKG (Angka Kebutuhan Gizi)-nya, untuk lebih memudahkan dalam melihat perbedaannya.

Dari tabel di atas terlihat memang ketiga sereal instan pertama memiliki nilai gizi yang nyaris sama. Sedikit pembedanya adalah kandungan Natrium Honey Stars yang rendah, hanya 5 mg saja. Perlu diketahui, kebutuhan asupan natrium per hari adalah 100 ~ 3300 mg. Bagus nih, saya jadi tahu bahwa dengan demikian sebaiknya saya mengurangi konsumsi Honey Stars saat sedang berpuasa karena tidak cukup memberikan supply natrium bagi tubuh.

Natrium sendiri berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh, mengatur fungsi dan kerja otot jantung, mendukung metabolisme tubuh, mengangkut zat gizi melalui membran sel, serta merangsang kerja syaraf.

Dengan harga yang sedikit lebih mahal, wajar jika Koko Krunch Maxx menawarkan nilai gizi yang lebih dari ketiga saudaranya. Mulai dari kandungan energi, karbohidrat, protein, hingga natrium. Bisa dibilang sereal ini cocok bagi yang banyak beraktivitas dan tentu saja, cocok untuk disantap pada saat sahur. Sayangnya, saya pribadi tidak terlalu suka dengan kepingan sereal Koko Krunch Maxx. Tidak selezat keping sereal Koko Krunch biasa.

Bagaimana menurut teman-teman? Sereal instan mana yang jadi favorit? Atau ada rekomendasi sereal instan dengan kemasan cup lain yang perlu saya coba? Saya tunggu masukan dan responnya di kolom komentar, ya.

P.S.: Jika suka dengan artikel perbandingan seperti ini, simak juga Adu Snack Bar yang pernah saya tulis beberapa bulan lalu. Tidak kalah berfaedahnya loh.