Di cerita sebelumnya, terungkap bahwa benda yang dibawa oleh Toto adalah gagang dari tongkat Veridian, senjata terdahsyat di jagat Oz.
Dan secara tidak sengaja, Dorothy mengaktifkan kekuatan senjata tersebut untuk membunuh Zinna.
Dengan Lynessa, saudari kembar Zinna, kini terobsesi untuk balas dendam pada Dorothy, ia mendapat bantuan dari Glinda dan Thorne untuk mengumpulkan dua bagian lain dari tongkat tersebut demi menghadapi Lynessa nantinya.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Simak sinopsis komik Oz #3 beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Sekilas Tentang
Perjalanan Dorothy melalui tanah Oz untuk mencari Tongkat Veridian membawanya berhadapan dengan bahaya satu demi satu.
Untungnya bersama dengan bahaya dengan dia juga menemukan sekutu baru di Singa, Manusia Timah dan Orang-orangan Sawah … tapi tidak diketahui Dorothy dan Glinda salah satu teman baru ini mungkin bukan teman mulia mereka berpura-pura.
Story: Joe Brusha
Art: Glauber Matos, Rolando di Sessa
Color: Ulises Grostiesta
Letter: Jim Campbell
Judul Edisi: Part 3 – Witches, Woodsmen, and Wasps
Tanggal Rilis: 9 Oktober 2013
Alur Cerita / Sinopsis Komik Oz #3
Dorothy dkk bahu membawa menghadapi serbuan monster banteng.
Selain Scarecow, yang lebih memilih ngumpet di balik batu.
Walau sebenarnya masih bisa mengimbangi, namun jumlah musuh yang terlalu masif membuat Dorothy dan rekan-rekannya mulai terdesak.
Tiba-tiba muncul satu sosok robot logam (metal) membantu mereka. Belakangan diketahui bernama Woodsman.
Kekuatan Woodsman rupanya cukup besar. Berkat bantuannya, pasukan banteng akhirnya bisa ditaklukkan.
Terungkap bahwa Woodsman dulunya adalah manusia biasa bernama Nicholas Chopper. Adalah Lynessa yang telah menghukum Woodsman dan mengubahnya menjadi robot.
Lynessa mendatangi Thora, anak buahnya, dengan marah marah.
Monster banteng yang sebelumnya menyerang Dorothy rupanya adalah hasil ciptaan Thora.
Dengan santai Thora menyatakan bahwa monster banteng tersebut hanya ujian awal.
Ia memastikan ciptaannya yang berikut bakal membuat Dorothy dkk menemui ajal.
Mengikuti panduan Scarecrow, Dorothy dan teman-temannya tiba di istana Zinna.
Thorne terang-terangan mengaku masih belum sepenuhnya percaya kepadanya.
Pun begitu, Glinda mengingatkan tidak ada salahnya untuk memberi kesempatan pada Scarecrow untuk membuktikan dirinya.
Perjalanan mereka pun berlanjut hingga sampai ke area penjara bawah tanah.
Ucapan Scarecrow terbukti benar. Grafft ada di salah satu sel dalam kondisi lemah.
Tak disangka, Grafft ternyata langsung mengenali Dorothy sebagai falseblood yang mampu menggunakan tongkat Veridian.
Grafft menceritakan bahwa segala sesuatunya sebenarnya sudah tertulis dalam ramalan yang selama ini disembunyikan.
Termasuk mengenai kemunculan falseblood yang dapat menguasai tongkat Veridian dan menjadi harapan terakhir bagi Oz dalam mengalahkan kejahatan.
Sayangnya, ramalan tersebut tidak menyebutkan apakah sang falseblood akan sukses menjalankan misinya atau tidak.
Di sisi lain, ramalan juga menyebutkan bahwa tongkat Veridian pada waktunya nanti akan bersatu kembali.
Dan salah satu dari putri Zamora, alias Lynessa, akan mencoba menggunakannya untuk menghancurkan Oz.
Grafft menutup ceritanya dengan memberitahu lokasi bagian dari tongkat Veridian yang kedua. Yaitu di Temple of Despair (Kuil Keputusasaan) yang ada di pelosok hutan angker.
Walau Scarecrow telah mempertemukan yang lain dengan Grafft sesuai janjinya, Thorne tetap tidak mempercayainya.
Malam harinya, di saat semua terlelap, Thora menemui Woodsman.
Ia mengajak Woodsman untuk kembali berpihak pada Lynessa. Thora berjanji Lynessa nanti akan mewujudkan seluruh impian Woodsman.
Woodsman mengatakan bakal mempertimbangkan tawaran tersebut.
Pagi harinya, Grafft didapati sudah tidak bernyawa.
Thorne lagi-lagi menuduh Scarecrow walau secara tidak langsung. Pun begitu, Glinda menyatakan dengan kondisi Grafft yang sedemikian rupa, sudah sewajarnya jika Grafft meninggal dunia.
Tanpa membuang waktu lagi, mereka melanjutkan perjalanan menuju Temple of Despair.
Setibanya di sana, Glinda sendirian melangkahkan kaki ke tengah-tengah kuil untuk mengambil bagian dari tongkat Veridian menggunakan sihirnya.
Sesaat kemudian, Thora yang rupanya diam-diam membuntuti mereka, membangkitkan pasukan monster lebah untuk menyerang Glinda.
Melihatnya, yang lain langsung berusaha untuk melindungi Glinda.
Pada akhirnya, Glinda berhasil mendapatkan apa yang dicari.
Namun di luar dugaan, di saat bersamaan, salah satu monster lebah menusuk punggungnya dengan telak.
Simpulan
Itu tadi sinopsis dari komik Oz #3. Yang semakin lama semakin seru.
Jujur, mungkin ini miniseri terbaik dari Zenescope dalam semesta Grimm Fairy Tales. Bahkan mengalahkan judul-judul dalam jagat Wonderland yang kualitas ceritanya tidak main-main.
Kecuali trilogi Down The Rabbit Hole, Through The Looking Glass, dan Asylum yang terlalu bertele-tele dan cenderung membosankan.
Semoga saja kualitas cerita dari miniseri ini bisa terjaga hingga akhir. Dan menular ke judul-judul lain dalam jagat Oz.
Versi digital / fisik dari komik “Grimm Fairy Tales Presents Oz #3” ini bisa diperoleh di Amazon.
Leave a Reply