5 edisi miniseri “Grimm Fairy Tales presents Code Red” ganti menjadikan Britney Waters (Red Riding Hood) a.k.a agen Red sebagai pusat perhatian dalam rangkaian event Age of Darkness.
Dark Queen kembali melanjutkan usahanya untuk menghancurkan bumi dan membangkitkan perasaan takut di benak orang-orang.
Seperti biasa, jadi tugas Britney, Sela Mathers, Liesel Van Helsing, dan anggota Realm Knights yang lain untuk menggagalkan rencana sang Ratu Kegelapan.
Lantas seperti apakah cerita selengkapnya? Layakkah untuk dibaca?
Simak sinopsis komik Code Red beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Sekilas Tentang
Direkrut oleh pemerintah AS untuk bergabung dengan tim rahasia Realm Knights, Brittany Waters, alias Agen Merah, segera menghadapi Dark Horde secara teratur.
Tapi Ratu Kegelapan, bersama dengan Horde, bersiap-siap untuk melancarkan serangan ke Amerika Serikat yang tidak curiga dan Brittany mendapati dirinya berada tepat di tengah pertarungan.
Story: Pat Shand
Art: Vincenzo Riccardi, Ricardo Osnaya, Joel Ojeda
Color: Roland Pilcz, Hedwin Jimenez Zaldivar
Letter: Jim Campbell
Judul Edisi: Grimm Fairy Tales Presents Code Red Issue 1-5
Tanggal Rilis: 28 Mei 2014
Alur Cerita / Sinopsis Komik Code Red
1.5 tahun lalu. Di China.
Pasukan HiboCorp merebut sebuah permata berwarna merah dari tangan salah satu anak buah Dark One.
Saat ini. Di salah satu fasilitas pelatihan HiboCorp yang ada di New York.
Ilmuwan Zoe Powers memberitahu Derrick Sobers bahwa ia masih belum bisa mempelajari kekuatan dari permata merah tersebut.
Ia berharap agen Red alias Britney Waters, yang kini ditugaskan untuk membantu pelatihan di sana, bisa sekalian membantu memecahkan misteri permata itu.
Beberapa waktu kemudian, Britney tiba dengan didampingi oleh agen Antwone Ficaro.
Begitu melihat batu permata tersebut, Britney langsung mengenalinya sebagai Mata Cyclops (Cyclops Eye).
Di saat Britney menguji area pelatihan, Borlock dan sejumlah anak buahnya datang menyerbu.
Salah satunya adalah Chip, yang memiliki kemampuan menjadi parasit.
Dengan mudahnya, Chip lantas menguasai pikiran agen Ficaro serta Zoe secara bergantian untuk memuluskan langkah Borlock dkk ke dalam fasilitas HiboCorp.
Tahu tujuan kedatangan mereka adalah untuk mengambil Cyclops Eye, Derrick buru-buru membawanya kabur dan mengunci diri di dalam ruangan khusus.
Apes, tanpa kesulitan agen Zoe yang mengetahui kode ruangan tersebut membukanya.
Borlock lalu memerintahkan Chip untuk berpindah ke tubuh Derrick.
Di saat Borlock hendak membunuh Zoe, Britney tiba di TKP.
Ia langsung dihadang oleh anak buah Borlock. Borlock sendiri juga ikut mengalihkan fokusnya pada Britney.
Walau kalah jumlah, Britney mampu mengalahkan mereka.
Tidak itu saja, Cyclops Eye berhasil pula ia rebut.
Menyadari Chip ada di tubuh Derrick, Britney bergegas mengejarnya.
Setelah melumpuhkan Derrick dan menyembunyikannya di atas pohon, Britney lanjut menghadapi anak buah Borlock.
Tak lama Robyn Hood (Robyn Locksley) datang membantunya.
Pun begitu, jumlah anak buah Borlock yang tidak kunjung habis membuat keduanya kewalahan.
Untunglah kali ini giliran pasukan HiboCorp yang sampai di TKP.
Borlock pun langsung memerintahkan anak buahnya untuk mundur.
Britney menemui Chip — yang masih berada dalam tubuh Derrick — di penjara HiboCorp.
Dengan tenang Chip mengingatkan agar Britney jangan keburu senang. Karena akan ada ancaman lain yang lebih dahsyat dalam waktu dekat.
Agen Michael Wisnowski menyiapkan sejumlah orang untuk mendampingi Britney menyerbu markas Borlock yang diketahui berada di kota Centralia, PennSylvania.
Bukannya senang, Britney malah memilih untuk mencuri helikopter HiboCorp dan pergi ke tempat tersebut sendirian.
Alicia, sang Limbo Queen, mengingatkan Borlock agar tidak gagal untuk kedua kalinya.
Terlebih kali ini ada Ivory yang kini mendampinginya.
Berniat menyusup ke markas Borlock, Britney malah tertangkap.
Ivory, yang ternyata adalah seorang manusia panther, berniat untuk menghabisi Britney sendiri.
Di luar perkiraannya, Britney bisa melepaskan diri dari ikatannya. Bahkan melukainya.
Di saat bersamaan, agen Wisnowski datang bersama pasukan HiboCorp.
Bertemu dengan mereka di luar markas, Britney yang lengah terkena tembakan telak dari Borlock di dadanya.
Mau tidak mau agen Wisnowski memerintahkan anak buahnya untuk mundur dan fokus menyelamatkan nyawa Britney.
Di markas militer HiboCorp, petugas medis berhasil mengeluarkan peluru yang ada di dalam tubuh Britney.
Berkat kemampuan penyembuhan tubuhnya yang cepat, dalam beberapa jam Britney sudah kembali pulih.
Agen Wisnowski datang dan menunjukkan peluru yang sempat bersarang di tubuh Britney.
Melihatnya, Britney langsung menghancurkannya.
Ternyata itu bukanlah peluru biasa. Melainkan sebuah alat pelacak.
Belum sempat Wisnowski mengingatkan anak buahnya untuk memperketat keamanan, markas tersebut sudah diserang oleh pasukan Borlock.
Bahayanya lagi, Wisnowski sudah kadung memindahkan Chip ke tahanan markas militer tersebut karena hendak memudahkan proses interogasi.
Tidak ada pilihan lain, Wisnowski bergegas mengumumkan panggilan darurat pada seluruh agen Realm Knights. Mereka diminta untuk secepat mungkin menuju markas militer.
Kendati demikian, misi utamanya adalah meninggalkan tempat tersebut dengan membawa Cyclops Eye.
Yakin permata tersebut lebih aman berada di tangannya, Britney merebutnya dari tangan Wisnowski.
Sesaat kemudian, Chip yang sudah berhasil keluar dari tahanan muncul bersama dua orc.
Sementara Wisnowski menghadapi kedua orc tersebut, Britney melawan Chip.
Chip rupanya berniat untuk masuk ke dalam tubuh Britney.
Di saat ia keluar dari tubuh Derrick, dengan cepat Britney menggunakan Cyclops Eye untuk menyerap Chip ke dalamnya.
Tuntas urusan dengan Chip, Britney menuju ke luar bangunan.
Tak diduga, Borlock, Ivory, dan anak buah mereka sudah sepenuhnya menguasai markas.
Wisnowski juga sudah tertangkap.
Dengan adanya Wisnowski dan yang lain sebagai tawanan, Britney sama sekali tidak bisa melawan.
Saat Borlock hendak membunuh Britney, Ivory ternyata lebih dulu membunuhnya.
Ia ingin mendapat apresiasi dan diterima menjadi bagian dari Dark Horde dengan cara membunuh Britney.
Britney pun kembali bertarung melawan Ivory.
Sayangnya, ia gagal mempertahankan Cyclops Eye.
Bahkan meski serigala Britney datang bersama rekan-rekannya, Britney tidak berhasil mencegah Ivory dan anak buahnya kabur dengan membawa Cyclops Eye tersebut.
Alicia menyerahkan Cyclops Eye pada Lucinda (Dark Queen).
Ada Dark One di sampingnya.
Simpulan
Itu tadi sinopsis dari komik Code Red. Yang, yah, terbilang standard sih ceritanya.
Temanya mengenai Cyclops Eye memang oke. Tidak menyangka juga ada callback ke parasit Chip — yang seingat saya sudah pernah dituliskan ceritanya namun kok tidak ketemu — dan aksi pertempuran di Tembok China.
Tapi ya begitulah. Eksekusinya secara keseluruhan tidak benar-benar menarik dan sedikit bertele-tele.
Yang benar-benar semakin terasa adalah usaha Zenescope untuk tidak lagi mengidentikkan cerita-cerita Grimm Fairy Tales dengan karakter Sela Mathers yang selama ini menjadi tokoh sentral.
Mungkin kalau miniseri ini hadir di awal-awal semesta Grimm Fairy Tales, Sela pasti bakalan muncul secara tiba-tiba dan menjadi juru selamat.
Patut diapresiasi.
Versi digital / fisik dari komik “Grimm Fairy Tales Presents Code Red” ini bisa diperoleh di Amazon.
Leave a Reply