“Grimm Fairy Tales Presents Ascension” melanjutkan kisah Being dan generasi baru Penjaga (Keeper) ciptaannya.
Silahkan baca kembali Unleashed jika sudah lupa.
Walau tidak secara resmi, miniseri yang terdiri dari 5 edisi ini juga sekaligus memulai bahasan major event Age of Darkness yang akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.
Lantas seperti apakah cerita Ascension selengkapnya? Layakkah untuk dibaca?
Simak sinopsis komik Grimm Fairy Tales Presents Ascension beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Sekilas Tentang
Bagaimana jika Tuhan tinggal di antara kita?
Sang Wujud telah menang. Sekarang dengan kekuatan besar Penjaga mengalir melalui nadinya, dia turun ke Bumi untuk memulai pemerintahan barunya.
Meskipun niatnya adalah untuk membersihkan dunia dari kejahatan, kekuatan absolut benar-benar korup, dan Sela dan Van Helsing harus menghentikannya.
Tapi apa yang akan mereka lakukan ketika mereka melihat bahwa banyak dari mereka sendiri telah dirayu ke sisi Makhluk itu.
Kejatuhan Samantha ke dalam kegelapan dimulai!
Story: Pat Shand
Art: Butch Mapa
Color: 3MartStudio, Michele Nucera
Letter: Jim Campbell
Judul Edisi: Grimm Fairy Tales Presents Ascension Issue 1-5
Tanggal Rilis: 5 Februari – 18 Juni 2014
Alur Cerita / Sinopsis Komik Ascension
Jackie (Jacqueline Hyde) datang ke sebuah pesta kostum.
Diganggu oleh teman-temannya, tanpa sengaja kekuatan Shadowlands dalam tubuhnya keluar dan mengakibatkan seluruh orang yang ada di pesta tewas.
The Being tiba-tiba muncul di hadapan Jackie.
Berjanji akan membantu Jackie mengontrol kekuatannya, The Being mengajaknya untuk ikut dengannya.
Jackie yang pada dasarnya penakut menurut begitu saja.
The Being dan Jackie tiba di makam The Maker.
Sudah ada Samantha Darren, Innocence, dan Zagreus (Julian Smith) di sana.
Secara singkat The Being memberitahukan visi dan misinya untuk menjadi tuhan yang baru di dunia. Menggantikan para Penjaga.
Walau masih kebingungan, Jackie tetap ikut dengan mereka.
The Being dan anak buahnya tiba di tempat suci The Keeper.
Ada Venus a.k.a Hate, Corruption, Alice Liddle a.k.a Love di sana.
Tanpa banyak basa basi, The Being memerintahkan Samantha, Innocence, dan Zagreus untuk membunuh mereka.
Tak butuh waktu lama, Venus dan Corruption tewas di tangan Zagreus dan Jackie.
Sementara itu, Samantha sengaja memojokkan Alice dan memintanya untuk menyerah.
Di luar dugaan, Samantha sebenarnya hanya berpura-pura berada di pihak The Being.
Ia ingin agar The Being percaya kepadanya sehingga nantinya Samantha bisa mengalahkannya.
Ia pun meminta agar Alice mau menyerahkan energinya dan pergi bersembunyi. Alice setuju.
Usai Samantha melapor, The Being langsung menghancurkan tempat suci The Keeper.
Beberapa saat kemudian, mereka berlima turun menemui penduduk bumi dan menyatakan sebagai penyelamat mereka semua.
Para Penjaga generasi baru mulai menjalankan tugas mereka sebagai pelindung penduduk bumi.
Siapa saja yang berniat berbuat jahat langsung dihukum tanpa ampun.
Sebaliknya, mereka juga menyelamatkan orang-orang yang hampir celaka.
Di markas Realms Knights, Sela Mathers, Liesel Van Helsing, Shang, dan Jessica Ciampo mengawasi aksi-aksi The Being dan anak buahnya.
Melihat keberadaan Samantha di pihak The Being membuat Sela terkejut.
Sementara itu, The Being tampak cukup puas dengan apa yang sudah ia lakukan bersama yang lain.
Ia merasa bisa melakukan sesuatu yang selama ini tidak mampu dilakukan oleh The Maker.
Di Myst.
Zeus mendapat Zeus melalui mimpi mengenai apa yang sudah dilakukan Zagreus di bumi bersama The Being.
Khawatir putranya bakal terpengaruh oleh The Being, Zeus memutuskan untuk kembali ke bumi.
Di Antartika.
The Being mendatangi istana Samira.
Di luar dugaan, ia membunuh Leviathan dan juga Ravenous. The Being menganggap keduanya tidak akan pernah bisa menerima perdamaian seperti yang ia damba-dambakan.
Samira sendiri ia rubah menjadi manusia biasa, bukan lagi vampir.
The Being menyatakan bahwa jika Samira tetap menjadi vampir ia terpaksa harus membunuhnya. Namun karena selama ini Samira sudah menunjukkan kesetiaannya, The Being ‘berbaik hati’ dengan hanya mengubah Samira menjadi manusia.
Ia juga memindahkan Samira ke London dan meninggalkannya begitu saja di sana.
Menganggap penjara berisi orang-orang jahat, The Being menghancurkan penjara tersebut.
Ia lupa bahwa tidak semua narapidana benar-benar bersalah. Ada yang terpaksa berada di sana karena tidak punya kekuatan untuk memperjuangkan keadilan.
Usai menghancurkannya, suara hati dari para narapidana terdengar di kepala The Being.
Kendati demikian, ia tetap yakin apa yang ia lakukan sudah benar.
Ulah The Being semakin barbar.
Terakhir bahkan ia menghancurkan seluruh kota.
Hal itu sempat memicu pertanyaan dari Jackie.
Pasukan tentara Amerika Serikat bersama dengan sejumlah highborn yang merupakan bagian dari Realm Knights datang menemui para Penjaga.
Perwakilan mereka, agen Adam Akiwowo, meminta The Being dan yang lain untuk ikut dengan mereka.
Sayangnya, negosiasi tidak berjalan mulus.
Tahu bakal terjadi pertempuran, The Being langsung memindahkan pasukan tentara ke tempat aman.
Sesaat kemudian, para highborn bersama-sama menyerang The Being.
Dalam satu jurus The Being memusnahkan mereka semua.
Sepeninggal The Being, Jackie yang menyaksikan kejadian tersebut merasa terpukul.
Ia akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah dan berkumpul kembali dengan keluarganya.
Sela dan Liesel mempersiapkan sebuah rencana rahasia untuk mengalahkan The Being.
Shang menemui Sela dan mengakui bahwa sedari awal sebenarnya The Being sudah memberitahukan rencananya kepadanya.
Dan hingga sekarang Shang percaya apa yang dilakukan The Being untuk menciptakan perdamaian di bumi, walau dengan cara kekerasan, mungkin ada benarnya.
Berbeda pendapat dengan Shang, Sela memastikan akan tetap melanjutkan rencananya bersama Liesel.
Ia balik menanyakan apakah Shang bakal membantunya atau tidak.
Tak disangka, Shang memilih untuk tidak ikut campur.
Kedua orangtua Jackie dan Caleb, adiknya, menyambut gembira kedatangan Jackie.
Kegembiraan itu sayangnya tak berlangsung lama.
Secara mengejutkan, kekuatan Jackie tiba-tiba meluap dan meledakkan rumah. Otomatis keluarga Jackie tewas seketika.
Zagreus kemudian tiba di TKP.
Di luar dugaan, ia lalu membunuh Jackie tanpa banyak basa basi.
Energi Shadowlands lantas masuk dan diserap olehnya.
Giliran Samantha yang kemudian muncul. Keduanya ternyata sudah bekerja sama.
Dengan tambahan kekuatan Shadowlands, Samantha yakin kini mereka bisa membunuh The Being.
Sebelum meninggalkan TKP, Zagreus mengungkapkan sebenarnya ia merasa bersalah karena terpaksa harus membunuh Jackie.
Di sisi lain, Zagreus khawatir ayahnya, Zeus, tidak menepati janjinya untuk datang kembali ke bumi dan membantunya menghadapi The Being.
Tanpa diketahui oleh keduanya, dari kejauhan Innocence dengan geram menyaksikan langsung pengkhianatan Zagreus dan Samantha.
Innocence menemui The Being dan melaporkan aksi Zagreus dan Samantha. The Being ternyata sudah mengetahuinya.
Karena Zagreus telah membunuh nyawa orang yang ia anggap tidak berdosa (Jackie), The Being tidak ragu untuk menghadapinya nanti.
Innocence sendiri diutus untuk mencari Samantha.
Zagreus meminta waktu sejenak untuk menyelesaikan urusan pribadi.
Sepeninggal Zagreus, Innocence muncul di hadapan Samantha.
Alih-alih menyerangnya, Innocence mengingatkan bahwa jika The Being terbunuh, maka The Dark One bisa kembali mengancam bumi.
Mendengarnya, Samantha mulai ragu.
Sela, Liesel, dan Jessica terbang menggunakan helikopter untuk menuju Gedung Putih, tempat The Being berada.
Liesel rupanya hendak meledakkan The Being dengan menggunakan bola kristal yang ia miliki.
Kendati demikian, hanya ada sedikit jeda untuk meninggalkan TKP. Resikonya untuk meloloskan diri sangatlah kecil.
Ia yakin Sela pun bakal melakukan hal yang sama. Sela terdiam.
Shang pergi ke ruangan bawah tanah tempatnya dulu ditahan oleh The Being selama setahun.
Belum lama berada di sana, Alice muncul.
Ia memberitahukan tentang Samantha, yang hanya berpura-pura ada di pihak The Being.
Samantha pun meminta Shang untuk mempertimbangkan lagi keputusannya untuk tidak ikut campur urusan The Being.
Tujuan Zagreus ternyata adalah puing-puing Mount Olympus.
Ia meluapkan kekesalannya karena Zeus tidak datang dan menepati janjinya.
Puas melampiaskan amarahnya, Zagreus bergegas menuju Gedung Putih dan menemui The Being.
Seolah sudah memperkirakan kehadirannya, The Being dengan tenang menyambut Zagreus.
Sesaat kemudian, giliran helikopter Hibocorp yang sampai di TKP.
Di luar rencana, Sela justru melompat lebih dulu. Ia memutuskan untuk tidak membiarkan Liesel melakukan misi bunuh diri.
Melihatnya, mau tidak mau Liesel pun ikut melompat menyusulnya.
Sebelum pertarungan dimulai, Samantha dan Innocence tiba.
Samantha sudah menetapkan hati untuk berada di pihak The Being. Ia ingin membuktikan dirinya bisa menjadi penyelamat bumi.
Pertarungan pun benar-benar dimulai. Sela, Liesel, dan Zagreus versus Samantha, The Being, dan Innocence.
Saat The Being sibuk melawan Zagreus, Liesel menyelinap ke belakangnya dan menyiapkan bola kristalnya.
Di momen yang sama, Shang dan Alice tiba di TKP. Shang langsung membantu Sela menghadapi Samantha.
Walau sembari menghadapi Zagreus, The Being ternyata bisa dengan mudahnya menghancurkan bola kristal Liesel.
Ia pun woles saja menerima serangan sekuat tenaga dari Zagreus.
Sementara itu, alih-alih mendengarkan kata-kata Shang untuk bertobat, Samantha justru mencuri kesempatan untuk membunuh Sela.
Tak disangka, Alice menghampirinya dari belakang dan menyerap kembali energinya. Samantha pun jatuh pingsan.
Dengan kekuatannya yang sudah pulih, Alice langsung menantang Innocence bertarung.
Sesuai perkiraan, Innocence yang sudah tidak lagi polos karena berpihak pada The Being bisa dengan mudah ia kalahkan.
Zagreus sendiri, yang masih adu jurus dengan The Being, mulai kewalahan.
Di saat terdesak, Zaus muncul dan mengatakan akan mengambil alih. Perjuangan Zagreus sudah lebih dari cukup.
Sela kemudian memberitahu The Being bahwa apa yang sudah ia lakukan selama ini sama sekali tidak ada bedanya. Sama-sama membuat kehancuran di muka bumi.
Mendengar hal itu, The Being akhirnya menyadari kesalahannya.
Ia tidak lagi melawan dan membiarkan serangan dari Zeus telak mengenai tubuhnya.
Zeus sendiri kehabisan tenaga dan terjatuh. Tubuhnya tertimpa reruntuhan bangunan.
Belakangan Zagreus mencoba mencari tubuh ayahnya namun tidak diketemukan.
Berbeda dengan tubuh Innocence, yang didapati Samantha dalam kondisi separuh tertimpa reruntuhan.
Alih-alih menyelamatkannya, Samantha memilih untuk membunuhnya.
Mengetahui kedatangan Shang, Sela, dan Liesel, tanpa berkata apa-apa Samantha pergi meninggalkan TKP.
Yakin jika tiba waktunya nanti Samantha bakal kembali, Shang membiarkan saja hal itu.
Sementara Alice menuju Wonderland, The Being tertatih-tatih berjalan di tengah kegelapan malam.
Melihat ada seorang perampok di jalanan, The Being berusaha untuk menghentikannya.
Tanpa ia sangka, sabetan pisau dari si perampok ternyata bisa melukainya.
Syok mengetahui hal itu, The Being melanjutkan langkahnya hingga tiba di sebuah gurun pasir.
Sembari berlutut, ia meminta petunjuk pada The Maker.
Sesaat kemudian, bayangan The Maker muncul di hadapannya dan memintanya untuk tetap hidup.
Simpulan
Itu tadi sinopsis dari komik Ascension. Yang jujur, saya tidak menyangka bakal seseru ini.
Di luar edisi pertama yang bisa dibilang hanya merupakan rangkuman dari Unleashed, edisi kedua hingga kelima benar-benar dikebut intensitasnya. Terasa menegangkan dan tidak bertele-tele.
Mungkin yang agak sedikit mengejutkan sekaligus mengecewakan adalah bagaimana karakter Leviathan, Ravenous, dan Jackie dilenyapkan begitu saja.
Seolah aksi-aksi mereka sebelumnya tidak ada artinya.
Yang menarik, untuk kesekian kalinya Sela sepertinya sengaja tidak diberi porsi untuk unjuk gigi.
Karakter pendamping seperti Liesel, Zagreus, dan Samantha justru lebih bersinar. Alice yang hanya tampil di beberapa halaman saja bahkan lebih terasa kehadirannya ketimbang Sela.
Versi digital / fisik dari komik “Grimm Fairy Tales Presents Ascension” ini bisa diperoleh di Amazon.
Leave a Reply