“Death Breath” adalah judul arc dari edisi ke-114 serial komik Grimm Fairy Tales keluaran Zenescope.
Di cerita sebelumnya, Arcane Acre kedatangan murid baru bernama Lance Du Lac.
Belum apa-apa Skye merasa melihat sosok Lance berubah menjadi Bloody Bones. Hal itu membuatnya khawatir dan memberitahu Ali.
Ali yang masih emosi akan kematian Hailey memastikan bakal membunuh Lance apabila terbukti ia berniat jahat di Arcane Acre.
Lantas apa yang akan terjadi selanjutnya?
Simak sinopsis komik Grimm Fairy Tales #114 beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Sekilas Tentang
Sela dan Shang menemukan calon murid baru? Maria.
Tapi ketika interaksi pertama mereka dengan dia termasuk gerombolan mayat hidup dan pembunuhan ritual, mereka akan dihadapkan pada keputusan yang sulit.
Sementara itu, di Arcane Acre, Skye dan Wiglaf mulai curiga Lance memanipulasi mereka.
Story: Joe Brusha, Ralph Tedesco, Pat Shand
Writer: Pat Shand
Art: David Lorenzo Riveiro
Color: Erick Arciniega
Letter: Ghost Glyph Studios
Editor: Nicole Glade
Judul Edisi: Death Breath
Tanggal Rilis: 30 September 2015
Alur Cerita / Sinopsis Komik Death Breath
Identitas wanita misterius yang ditemukan Belinda terungkap. Namanya adalah Mary Medina dan ia memiliki kemampuan yang berhubungan dengan dunia nujum (necromancy).
Sela dan Shang memutuskan untuk pergi ke tempat Mary terdeteksi untuk menemuinya.
Sebelum berangkat, Wulf dan Lance sempat datang dengan menggotong Wiglaf yang pingsan.
Pun begitu, Adraste mempersilahkan Sela dan Shang untuk pergi karena ia bisa mengurus hal itu.
Di sebuah pemakaman, Mary tengah disekap oleh kekasihnya sendiri, Andre Carsen.
Andre memaksa Mary untuk membangkitkan mayat-mayat di sana karena ia ingin memanfaatkan mereka sebagai pasukannya.
Walau terpaksa Mary melakukan apa yang diminta.
Skye memberitahu Wiglaf bahwa ia juga melihat Bloody Bones.
Ia lantas mengajak Wiglaf untuk diam-diam membuntuti Lance. Ia curiga apa yang dialami Wiglaf sebelumnya ada campur tangan Lance. Wiglaf setuju.
Sela dan Shang tiba di kuburan tepat di saat pasukan mayat hidup Andre telah siap.
Mendeklarasikan dirinya sebagai Voodoo, Andre memerintahkan para zombie tersebut untuk menyerang Sela dan Shang.
Terdesak, Sela spontan mengeluarkan kekuatan dahsyatnya. Membuat hampir seluruh zombie musnah.
Shang mati-matian mengingatkan Sela agar kesadarannya kembali. Ia khawatir Sela kelepasan membunuh Mary. Untungnya kali ini Sela berhasil mengontrol dirinya.
Setelah membebaskan Mary, Sela mempersilahkan Mary untuk menyelesaikan kekacauan yang ada. Mary merespon dengan menginstruksikan zombie-zombie untuk membunuh Voodoo.
Tak lupa ia juga mengembalikan zombie yang tersisa sebagai mayat.
Shang pun lantas mengajak Mary untuk ikut dengan mereka.
Belakangan, Mary bersedia untuk mencoba bersekolah di Arcane Acre.
Di rubanah, Lance rupanya tahu Skye dan Wiglaf membuntutinya.
Untuk membuktikan bahwa ia tidak tahu apa-apa tentang Bloody Bones, Lance menunjukkan rahasianya. Dimana bagian tubuhnya bisa tumbuh kembali apabila terpotong.
Ia bahkan bisa menumbuhkan bunga dari tangannya.
Skye dan Wiglaf cuma bisa terbengong-bengong melihatnya.
Di makam, Bloody Bones terlihat berada di dekat Voodoo.
Ia menyatakan kisah Voodoo belum benar-benar berakhir.
Simpulan
Itu tadi sinopsis dari komik Grimm Fairy Tales #114. Yang masih belum jelas memberi gambaran apa yang sebenarnya hendak dilakukan oleh Bloody Bones.
Yang jelas ia memang berniat untuk membuat kekacauan di sana. Mungkin dengan cara meracuni pikiran murid-murid Arcane Acre.
Versi digital / fisik dari komik “Grimm Fairy Tales #114” ini bisa diperoleh di Amazon.
Leave a Reply