Review Manga Zombie No Afureta Sekai Ore Dake Ga Osowarenai (2013) | Umbar Birahi Berkat Kebal Virus Zombie

“Zombie No Afureta Sekai Ore Dake Ga Osowarenai” (ゾンビのあふれた世界で俺だけが襲われない, Only I Am Not Attacked In A World Overflowing With Zombies) atau dikenal juga dengan judul singkat “I Walk Among Zombies” adalah komik yang mengusung kisah seorang pria yang kebal terhadap virus zombie.

Saya biasanya tidak menyukai manga, manhwa, atau apapun itu yang berbentuk web comic / web novel. Namun yang satu ini sukses bikin jatuh cinta pada chapter pertama.

Terlebih dengan karakter utama yang bukanlah sosok lugu atau polos seperti di kebanyakan manga bertema sejenis.

Nah, seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk dibaca?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari manga Zombie No Afureta Sekai Ore Dake Ga Osowarenai berikut ini untuk tahu jawabannya.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sekilas Tentang

cover manga Zombie No Afureta Sekai Ore Dake Ga Osowarenai

cover manga Zombie No Afureta Sekai Ore Dake Ga Osowarenai

Dalam masyarakat saat ini, yang dihancurkan oleh zombie, hanya ada satu orang yang tidak diserang oleh zombie, dan kisah ini mengikuti gaya hidup egois seorang pria.

Penulis: Uraji Roroku
Artis: Masuda Chihiro
Publikasi: 2013 – sekarang
Penerbit: Frontier Works
Genre: Gore, Violence, Action, Adventure, Drama, Psychological
Status: Ongoing (11 chapter)

Sinopsis Singkat / Alur Cerita

Pasca digigit zombie dan mengalami demam selama 3 hari, Takemura Yuusuke terbangun dalam keadaan sehat walafiat.

Ia kemudian menyadari bahwa telah terjadi pandemi virus zombie dan ia kebal terhadapnya.

Tidak hanya itu, para zombie seolah tidak mempedulikan keberadaannya.

Setelah menyetubuhi tetangga sebelah apartemen, Kurose, yang sudah terinfeksi demi memastikan virus tidak menular melalui hubungan seksual, Takemura mulai berkeliling melihat kondisi kota.

Di sebuah supermarket, tanpa sengaja ia menemukan 3 orang penyintas. Seorang wanita dan 2 orang adik laki-lakinya yang masih kecil.

Mereka adalah Fujino Mitsuki, Masaru, dan Takashi.

Mitsuki memohon agar Takemura mau membantu mereka bertahan hidup.

Takemura setuju asal Mitsuki mau ‘melayaninya’. Dengan berat hati Mitsuki mengiyakan.


Tidak tahan menghadapi Takemura, Mitsuki diam-diam mengajak Masaru dan Takashi untuk kabur.

Ia mengira selama ini Takemura hanya berpura-pura saat mengatakan kondisi di luar supermarket penuh bahaya.

Begitu pintu ruangan dibuka, Mitsuki langsung menyadari kesalahannya.

Untunglah Takemura mengetahui hal itu.

Ia mendorong Mitsuki, Masaru, dan Takashi kembali ke area belakang supermarket dan menutup pintunya.

Setelah menyingkirkan zombie-zombie yang sebelumnya menyerang Mitsuki, Takemura datang menemuinya.

Mitsuki, Takashi, dan Masaru kaget mengetahui Takemura baik-baik saja.

Kepada Mitsuki, Takemura kemudian mengaku ia menggunakan pistol yang ia temukan di kantor polisi untuk menghabisi para zombie.

Ia juga menunjukkan kondisi di luar supermarket yang penuh dengan zombie berkeliaran.

Mitsuki akhirnya pasrah dan mulai bisa menerima kenyataan.


Mitsuki mendadak mengalami demam. Takemura jadi khawatir. Ia mengira Mitsuki tertular virus zombie darinya setelah mereka berhubungan intim.

Sementara Mitsuki beristirahat, Takemura menggantikannya mengurus Takashi dan Masaru. Termasuk menyiapkan makanan bagi mereka.

Untunglah kemudian Mitsuki sembuh tanpa ada gejala susulan.


Suatu hari, Takemura dan Mitsuki mendengar panggilan pertolongan dari seorang wanita melalui radio.

Curiga itu jebakan dari orang-orang tidak bertanggungjawab, Takemura meminta agar Mitsuki mengabaikannya.

Malamnya, Mitsuki melihat ada api menyala tidak jauh dari lokasi supermarket.

Takemura segera meminta Mitsuki bersiap untuk meninggalkan tempat tersebut, sementara ia menuju TKP untuk mengecek situasi terlebih dahulu.

Di sana, Takemura bertemu dengan sosok zombie dengan topeng tengkorak. Anehnya, zombie tersebut seolah bisa berpikir dan bertindak layaknya manusia normal.

Saat berusaha mencari jejaknya, Takemura mendapat informasi bahwa zombie tersebut dulunya adalah seorang polisi.

Yang mengejutkan, kemungkinan besar, semakin banyak manusia yang disantap oleh zombie, maka pikiran dan perilaku mereka akan semakin mendekati manusia.


Seorang penyintas menyusup masuk ke dalam supermarket dan menyerang Mitsuki beserta kedua adiknya.

Walau kemudian Takemura datang dan menyelamatkannya, Masaru tanpa sengaja terkena tembakan peluru nyasar dan terluka parah.

Kondisi Takashi pun tidak lebih baik darinya.

Tiba-tiba terdengar pengumuman darurat yang meminta agar semua penyintas datang ke balai kota. Dalam 3 hari ke depan, akan ada helikopter penyelamat yang datang.

Mendengarnya, Takemura bertekad untuk membawa Mitsuki, Takashi, dan Masaru ke sana.

Namun sebelum itu, ia membunuh si penyintas yang tadi menyerang Mitsuki.


Takemura dkk tiba di balai kota tanpa kendala.

Untunglah di sana ada dokter Makiura yang bisa memberikan pertolongan pertama pada Takashi.

Berbeda dengan Masaru yang nyawanya sudah tidak bisa diselamatkan lagi.

Keesokan harinya, muncul Akkun yang mengaku sebagai kekasih Mitsuki.

Ia menyatakan akan menjaga Mitsuki dan Takashi sehingga Takemura tidak perlu lagi mengurusi mereka.

Takemura sama sekali tidak keberatan.

Takemura juga sempat bertemu dengan ngobrol dengan Makiura. Makiura rupanya adalah wakil pemimpin di tempat tersebut.


Takemura berpamitan dengan Mitsuki. Mitsuki sebenarnya tampak heran ketika Akkun disebut sebagai kekasihnya. Namun Takemura tidak terlalu memperhatikannya.

Ia lantas menuju ke apartemennya kembali untuk mengemas berbagai perlengkapan.

Tak lupa ia membebaskan Kurose yang masih terkurung di kamar apartemen sebelah.

Dengan bersemangat Takemura pun pergi meninggalkan kota untuk berpetualang.

Review Singkat

Selain punya artwork dan cerita yang menarik, salah satu alasan saya menyukai manga “Zombie No Afureta Sekai Ore Dake Ga Osowarenai” ini adalah karena karakter utamanya bukanlah orang yang munafik.

Apa yang ia lakukan memang tidak bermoral. Namun justru terasa apa adanya dengan kondisi dunia yang sedemikian rupa.

Tidak seperti kebanyakan komik bertema zombie dan survival. Dimana karakter utamanya (sok) naif. Atau (sok) berpegang teguh pada etika. Ujung-ujungnya malah bikin dirinya atau orang lain di sekitarnya sengsara.

Twist mengenai zombie yang semakin lama bisa semakin pintar cukup menarik. “Crossed” memang pernah melakukannya. Namun di sini diperjelas alasannya. Yaitu dengan membunuh dan menyantap daging manusia normal.

Alur cerita utamanya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kebanyakan. Lagi-lagi ulah Takemura yang tetap mementingkan dirinya sendiri yang menjadi bumbu pembeda.

Penutup

Jika tidak keberatan dengan adegan-adegan dewasa yang diselipi kekerasan di beberapa chapter awal, “I Walk Among Zombies” adalah sebuah bacaan yang cukup saya rekomendasikan. Terlebih bagi pecinta tema zombie.

Dari perkembangan cerita sejauh ini, rasanya manga ini masih belum dekat dengan halaman akhir. Jadi tidak sabar menantikan kejutan dan twist apalagi yang akan dihadirkan di chapter-chapter mendatang.

Eniwei, saya tidak bisa menemukan situs yang menyediakan pembelian manga “Zombie No Afureta Sekai Ore Dake Ga Osowarenai” ini secara legal. Sebagai gantinya, ada versi game dewasa yang bisa diunduh / dibeli di sini.

review manga i walk among zombies

Leave a Reply