Review Komik The Life of Captain Marvel #1 (2018)

Dengan semakin dekatnya jadwal tayang film layar lebar perdana Captain Marvel (6 Maret 2019 jika tidak ada halangan), pihak Marvel meluncurkan sebuah mini seri komik yang mengangkat kisah hidup Captain Marvel (Carol Danvers), terutama tentang masa lalunya. Judulnya “The Life of Captain Marvel”. Dari cuplikan trailer resmi film tersebut, sepertinya memang akan bercerita mengenai latar belakang Carol Danvers hingga ia menjadi salah satu superhero terkuat di jagat Marvel seperti sekarang. Penasaran kan jadinya? Makanya, yuk mulai disimak sinopsis komik The Life Of Captain Marvel #1 berikut ini.

Sinopsis Komik *SPOILER*

084 001

THE DEFINITIVE ORIGIN OF CAPTAIN MARVEL! Carol Danvers was just a girl from the Boston suburbs who loved science and the Red Sox until a chance encounter with a Kree hero gave her incredible super-powers. Now, she’s a leader in the Avengers and the commander of Alpha Flight. But what if there were more to the story? When crippling anxiety attacks put her on the sidelines in the middle of a fight, Carol finds herself reliving memories of a life she thought was far behind her. You can’t outrun where you’re from — and sometimes, you HAVE to go home again. But there are skeletons in Captain Marvel’s closet — and what she discovers will change her entire world. Written by best-selling author Margaret Stohl and drawn by fan-favorite comics veteran Carlos Pacheco, this is the true origin of Captain Marvel.

Story: Margaret Stohl
Art: Carlos Pacheco (Pencils) / Rafael Fonteriz (Inks)
Color: Marcio Menyz
Letter: VC’s Clayton Cowles
Judul Edisi: Part One: Trapped
Tanggal Rilis: 18 Juli 2018

Captain Marvel (Carol Danvers) sedang menggebuki para supervillain bersama Avengers di saat ia tiba-tiba teringat kembali masa kecilnya dulu yang ia lalui di Maine bersama dengan kedua orang tuanya serta dua saudara laki-lakinya, Joe Jr. dan Stevie. Ia tampak akur dengan keduanya, namun sayangnya kehidupan keluarga Danvers tidak sesederhana itu. Ayah Carol, Joseph Danvers, yang suka main tangan terhadap Joe Jr. dan Stevie membuat Carol sangat membencinya.

Tanpa disadari, Captain Marvel menjadi lupa diri dan menghajar supervillain di hadapannya habis-habisan. Untuk Captain America dan rekan-rekannya yang lain bisa mencegahnya berbuat lebih jauh lagi.

Di laboratorium Tony Start. Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi Captain Marvel baik-baiks aja. Tony Stark (Iron Man) menduga bahwa apa yang terjadi barusan berawal dari pikiran Carol sendiri. Carol tidak membantahnya, beralasan bahwa saat itu bertepatan dengan Father’s Day (Hari Ayah), hari yang bukan menjadi favoritnya. Tony mencoba menenangkannya dan bersikap simpati terhadapnya. Sebelum berpisah, ia juga mengingatkan Carol agar tidak bertindak ceroboh seperti yang biasa ia lakukan.

Untuk menenangkan dirinya, Carol memutuskan untuk mudik ke rumahnya. Ada ibunya (Marie Danvers) dan juga Joe di sana. Namun tak lama kebersamaan mereka sudah buyar. Meski seringkali dihajar oleh ayahnya, Joe masih menganggapnya sebagai ayah. Berbeda dengan Carol. Joe pun masih belum melupakan kenapa Carol pergi dari rumah dan tidak datang di saat ayah mereka sakit keras.

Saat Carol sedang melampiaskan kekesalannya di kuburan ayahnya, mobil yang dikendarai Joe mengalami kecelakaan. Carol masih sempat menyelamatkan nyawa Joe, namun kecelakaan itu membuat Joe mengalami kerusakan otak dan berada dalam kondisi koma. Carol pun memilih untuk terus menemaninya dan mengabaikan tugas-tugasnya sebagai Captain Marvel hingga berbulan-bulan lamanya meski ibunya juga sudah memintanya untuk kembali ke New York.

Saat sedang merapikan barang-barangnya di kamar Joe, Carol menemukan sebuah kotak berisikan beraneka barang. Hal yang pertama menarik perhatiannya adalah sebuah surat. Ia pun kaget begitu mengetahui bahwa isi surat tersebut adalah bukti bahwa ayahnya dulu pernah berselingkuh dengan wanita lain.

Belum hilang rasa syoknya, kotak tersebut tiba-tiba terjatuh. Terlihat sebuah perangkat kecil yang membuat Carol penasaran. Ia mencoba untuk membukanya dengan cara memukulnya dengan palu. Tidak terjadi apa-apa. Itu yang dipikirkannya. Padahal, aksinya itu membuat perangkat tersebut mengirimkan sinyal ke angkasa luar dan menginisialisasi sesuatu yang lantas meluncur ke bumi.


Cukup lumayan sih sebagai sebuah cerita pembuka. Saya suka sekali dengan artworknya. Yah, yang ini tidak terlalu mengagetkan. Kualitas artwork komik-komik Marvel memang biasanya di atas rata-rata.

Entah dengan edisi-edisi berikutnya, tapi bagi yang mengharapkan petualangan Carol Danvers a.k.a Captain Marvel sebagai superhero di serial ini sepertinya harus kecewa. Di edisi perdana ini terlihat bahwa tema utama cerita memang kehidupan Carol sebagai manusia biasa / anggota sebuah keluarga. Jadi bukan berfokus pada adegan bak bik buk dengan penjahat.

Ada satu dua lompatan cerita yang agak membingungkan, tapi secara keseluruhan masih nyaman untuk dibaca. Alur ceritanya juga pas, tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat. Semoga saja untuk selanjutnya tidak mengecewakan.

By the way, saudara Carol yang satu lagi, Stevie, ceritanya sudah meninggal ya. Ia tewas saat jadi tentara di Perang Vietnam. Di komik edisi ini sepertinya tidak disinggung sama sekali mengenai hal tersebut. Gak tau juga kalo saya yang kelewatan bacanya, hehehe.

rk thelifeofcaptainmarvel 1

Leave a Reply