Review Komik Texas Chainsaw Massacre: Fearbook (Avatar Press, 2006) | Rencana Piknik di Hari Kasih Sayang Malah Bikin Nyawa Melayang

“Texas Chainsaw Massacre: Fearbook” melanjutkan pembahasan kita mengenai komik-komik dalam semesta Texas Chainsaw Massacre yang diterbitkan oleh Avatar Press.

Seperti diketahui, kemarin yang di-review adalah “The Grind” karya Brian Pulido.

Meski yang bersangkutan sudah tidak lagi menulis ceritanya, namun masih ada nama Andrew Dalhouse sebagai penanggung jawab di urusan grafis.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk dibaca?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari komik Texas Chainsaw Massacre: Fearbook di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Sekilas Tentang

cover komik texas chainsaw massacre fearbook

cover komik texas chainsaw massacre fearbook

Sebuah kisah teror yang sama sekali baru! Romantis di udara sebagai Hari Valentine datang ke Fuller, dan dengan itu empat hippie mencari tempat untuk piknik dan mendapatkan tinggi. Tapi Sheriff Hoyt tidak punya banyak waktu untuk mencintai, terutama saat orang luar membalasnya. Satu kata yang salah terlalu banyak melontarkan kaum hippie ke dalam dunia kesakitan, dan segera bukan romansa yang memenuhi udara, tetapi bau manis ketakutan yang bercampur dengan gas gergaji!

Story: Antony Johnston
Art: Daniel HDR (pencils) / Bob Koja, J. Weingartner Jr., Newton Barbosa (inks)
Color: Daniel HDR
Letter: Daniel HDR
Judul Edisi: Fearbook
Tanggal Rilis: 1 Juni 2006

Alur Cerita / Sinopsis Komik Fearbook

Berniat untuk merayakan hari Valentine, 4 orang hippies — Sahara, Lucy, Jed, dan Charlie — pergi menuju Fuller, Texas, dengan mengendarai mobil.

Karena kehabisan bensin, mereka melipir ke pom bensin milik keluarga Hewitt.

Lucy dan Jed lalu masuk ke dalam toko kelontong untuk membeli perbekalan. Ada Luda May dan sherif Hoyt di sana.

Heran kedua temannya tidak kunjung kembali, Charlie menyusul masuk.

Sherif Hoyt rupanya tengah bersitegang dan menuduh Jed membawa narkoba.

Tidak terima dengan perlakuan sherif Hoyt yang kasar, Charlie mengkonfrontasinya.

Hal itu berujung pada dirinya yang dihajar oleh sherif Hoyt.

Sherif Hoyt lantas memasukkan Charlie ke dalam mobil polisi dan membawanya pergi. Bergegas yang lain menyusulnya.

Sudah bisa ditebak, sang sherif ternyata membawa Charlie ke rumah keluarga Hewitt. Ada paman Monty yang menyambutnya.

Setibanya di tempat tersebut, bukannya langsung berupaya membebaskan Charlie, Lucy dan Sahara malah keluyuran ke lantai 2.

Sherif Hoyt lalu memanggil Leatherface yang kemudian tanpa basa basi membunuh Charlie serta memenggal kedua kaki Jed dengan gergaji mesinnya.

Lucy berhasil lolos namun gagal menemukan jalan keluar dari rumah. Belakangan ia tertangkap oleh Leatherface.

Sahara sendiri terjatuh dari lantai 2 dan tak sadarkan diri.


Lucy terbangun dalam kondisi terikat. Ia berada di rubanah bersama dengan Leatherface.

Ada Sahara tak jauh di depannya. Sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan wajah dikuliti.

Tak disangka, Leatherface lalu memasangkan kulit wajah Sahara ke wajah Lucy dan memakunya.

Walau tidak terlalu jelas, Lucy tampaknya tewas setelah itu.

Simpulan

Alur cerita klise dari franchise Texas Chainsaw Massacre sepertinya merupakan jalan pintas bagi pengarang atau penulis naskah dalam menghasilkan sebuah karya.

Cukup hadirkan karakter yang berbeda dengan yang pernah ada agar tidak kentara kalau menjiplak.

Dan jadilah “Fearbook”, one-shot yang tidak lebih berkualitas ketimbang “Texas Chainsaw Massacre: Special“.

Jauh-jauh deh dengan judul yang satu ini.

Versi digital / fisik dari komik “Texas Chainsaw Massacre: Fearbook” ini bisa diperoleh di Amazon.

review komik texas chainsaw massacre fearbook

Leave a Reply