Perasaan baru kemarin komik Spidey #4 terbit, lah kok ternyata kemarin ngecek sudah sampai edisi #7 😮 Jadilah, kita rekap langsung aja spoiler dan sinopsisnya di sini. Lagipula, setelah diperhatikan, sebagian (yah 30% lah) isi cerita komik ini hanya mengulang cerita yang itu itu saja. Tentang asal usul kekuatan Peter Parker, kegalauannya dengan kondisi di sekolah, hubungannya dengan Gwen Stacy, dan tentang tantenya Aunt May. Daripada di review satu-satu tapi gitu-gitu aja mending dijadiin satu dan langsung ke poin cerita. Setuju, gaes?
Sinopsis Komik *SPOILER*
It’s pumpkin bombs and razor bats galore, as Spidey squares off with his arch-nemesis.. THE GREEN GOBLIN!
Writers: Robbie Thompson
Artist: André Lima Araújo
Colorist: Jim Campbell, Java Tartaglia
Letters: VC’S Travis Lanham
Judul Edisi: Dead Ends
Tanggal Rilis: 27 April 2016
Spider-Man sedang berpatroli ketika ia melihat ada dua orang perampok bank ber-bengong-ria di depan pintu bank. Dengan mudah ia melumpuhkan mereka, yang ternyata hanyalah umpan untuk memancing Spider-Man datang. Si pemancing? Green Goblin. Pertarungan pun dimulai, sembari Peter merekam aksi keduanya di kamera agar bisa dijual kembali ke media. Namun beberapa saat kemudian Green Goblin melarikan diri ke area yang banyak penghuninya dan berbuat rusuh di sana dengan tujuan agar persediaan sarang laba-laba Spider-Man habis.
Usahanya berhasil, dan hantamannya berhasil pula membuat Peter terjatuh dari ketinggian. Untungnya, ia terjatuh tepat di lobang selokan. Ia pun memanfaatkan air selokan untuk menyerang Green Goblin. Akibatnya, sarung tangan listrik yang digunakan Green Goblin korslet dan ia pun terjatuh dan tangannya terluka. Spider-Man sendiri kakinya pun terluka sehingga tidak sempat menahan Green Goblin untuk kabur.
Keesokan harinya, Peter tidak sengaja bertemu dengan Norman Osborn, ayah Harry yang kebetulan sedang menjemputnya di sekolah. Peter mengamati bahwa Norman tangan kirinya terluka, sebaliknya Norman memperhatikan kaki Peter yang pincang. Meski sempat curiga, pada akhirnya Peter lebih yakin bahwa Norman bukanlah Green Goblin. Demikian pula Norman yang meyakini bahwa Peter tidak mungkin adalah Spider-Man.
Writers: Robbie Thompson
Artist: André Lima Araújo
Colors: Jim Campbell
Letters: VC’s Travis Lanham
Judul Edisi: Making The Grade
Tanggal Rilis: 18 Mei 2016
Peter sedang bersama Gwen Stacy dan memikirkan cara untuk mengajaknya datang bersama ke acara dansa sekolah, Winter Formal, ketika mendadak spider-sense-nya berbunyi. Ia pun bergegas berganti kostum Spider-Man dan menuju sumber spider-sense yang ternyata adalah kantor milik Tony Stark. Ada Vulture di sana, sedang membawa sebuah koper hasil jarahan di TKP.
Pertarungan singkat terjadi, yang dimenangkan oleh Vulture. Sesaat setelah ia melarikan diri, muncul Iron Man yang mengira Spider-Man lah yang sedang berusaha membobol kantornya. Spider-Man berusaha meyakinkannya bahwa bukan dia pencuri yang dimaksud. Iron Man sendiri, berbekal informasi dari Friday, sudah mengetahui bahwa kemungkinan memang bukan Spider-Man penjahatnya. Namun ia penasaran dengan topeng Spider-Man yang tidak bisa ia tembus dengan mata X-Ray-nya, sehingga ia memperbolehkan Spider-Man pergi dengan selamat asalkan ia mau membuka topengnya.
Peter mengabaikannya dan bergegas meninggalkan tempat tersebut untuk mengejar Vulture. Iron Man dengan sigap mengejarnya. Di tengah aksi kejar-kejaran mereka, muncul Vulture yang secara tidak langsung mengaku bahwa ialah yang sudah membobol kantor Tony Stark. Iron Man pun mengajak Spider-Man bekerja sama untuk menangkap Vulture. Kolaborasi mereka berhasil dan Vulture pun diserahkan ke pihak berwajib.
Peter yang mengira Iron Man adalah anak buah Tony Stark meminta tips darinya, bagaimana cara mengajak seseorang untuk kencan. Iron Man memintanya untuk tidak usah terlalu banyak berpikir dan langsung bertindak sebelum terlambat. Peter pun mengikuti nasehat Iron Man, yang sayangnya, meski pada akhirnya ia berani mengajak Gwen datang ke pesta dansa, ternyata Gwen sudah terlebih dahulu berjanji untuk datang bersama dengan Flash.
Saat sedang galau sendirian di atap gedung, Spider-Man didatangi oleh Iron Man, yang mengajaknya kembali bekerjasama untuk mengalahkan seekor NAGA yang sedang menyerang Brooklyn.
Spidey comes face to face with the voluminous villain Klaw! Guest-starring THE BLACK PANTHER!!!
Writers: Robbie Thompson
Artist: André Lima Araújo
Colors: Jim Campbell
Letters: VC’s Travis Lanham
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 15 Juni 2016
Gwen meminta bantuan pada Peter untuk menjadi tutor bagi Flash, orang yang sering mem-bully Peter di sekolah, sekaligus saingannya dalam mendapatkan hati Gwen. Ia ragu untuk menerimanya walau agak pula tidak kuasa menolaknya (secara yang meminta adalah Gwen). Malam harinya, saat sedang berpatroli sembari meratapi nasib, spider-sense Peter membawanya ke aksi mencurigakan sekelompok orang di sebuah gudang. Penyelidikan selanjutnya mengantarkan Spider-Man ke sebuah ruangan rahasia bawah tanah dimana ia bertemu dengan T’Challa a.k.a Black Panther.
Ternyata komplotan yang sedang bekerja di bawah tanah itu telah mencuri sejumlah vibranium dari Wakanda, tanah kelahiran Black Panther, dan kini si panther hitam ini sedang berusaha untuk menangkap mereka. Mereka pun berkolaborasi menaklukkan para penjahat, hingga akhirnya bos penjahat muncul, The Klaw. Kolaborasi babak kedua berlanjut dan dengan kecerdikan Spider-Man, The Klaw berhasil ditaklukkan.
Beberapa hari kemudian, setelah hampir setiap hari dirayu oleh Gwen, Peter menyetujui untuk membantu Flash.
Saya sebenarnya cukup suka dengan serial komik ini. Sense of humor yang menjadi andalan karakter Spider-Man benar-benar terasa. Apalagi artworknya yang tidak serius-serius amat cukup mendukung nuansa ‘komedi’ yang ada, seperti di edisi #6 dimana Iron Man lebih mirip orang yang pake baju tidur dan celana kolor ketimbang baju pelindung super canggih. Yang agak menjengkelkan adalah banyak halaman yang terasa terbuang percuma dengan pembahasan yang itu-itu saja. Ini memang (katanya) seri perkenalan terhadap karakter Spider-Man bagi pembaca baru, tapi bukan berarti harus bolak-balik dibahas tentang hal yang sama di tiap bukunya, kan?
Spidey #5 #6 #7 (2016)
- Story
- Art (Pencil, Ink, Colors)
- Element of Surprise
- Recommended Reading
Review Komik
Summary review sudah terwakili di paragraf terakhir artikel di atas. Intinya sih, not bad but kinda boring. Plus, sekedar menjelaskan bahwa poin penilaian adalah rata-rata dari tiga edisi yang diulas.
Leave a Reply