“Salem’s Daughter: The Haunting” adalah sekuel dari miniseri komik “Salem’s Daughter” yang dirilis pada tahun 2009. Berselang 2 tahun, ceritanya tentu saja melanjutkan petualangan Anna Williams dan Braden Cole.
Saya sendiri bukanlah penggemar aksi keduanya. Terasa tidak spesial dan membosankan.
Tapi yah, siapa tahu miniseri ini bisa mengubah pendapat saya.
Nah, seperti apa cerita selengkapnya? Yuk simak sinopsis alias alur cerita selengkapnya dari “Salem’s Daughter: The Haunting” di bawah ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Tentang Salem’s Daughter: The Haunting
The series that the Philadelphia Daily News called ‘one of the year’s best’ of 2009 returns!! What at first seemed like a simple haunting has quickly turned into a nightmare. A spirit has been unleashed and its power has been growing stronger ever since. Now Anna’s visions will lead her and Braden to Philadelphia to investigate the nightmarish occurrences and a possessed boy might prove to be just the beginning of the horror that awaits the duo. The Old West meets the X-Files in this supernatural thriller only from Zenescope!
Story: Ralph Tedesco
Art: Allan Otero
Color: Roland Pilcz
Letter: Jim Campbell
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 31 Agustus 2011 – 7 Maret 2012
Alur Cerita / Sinopsis Komik
Di Doylestown, Philadelphia. Seorang anak laki-laki bernama Luke tiba-tiba berusaha untuk membunuh ibunya, Betty. Untunglah ada Mark Mason yang melihat dan berhasil mencegahnya.
Sebelumnya, binatang-binatang ternak milik Betty dan Eric Hunter, suaminya, mendadak mati tanpa sebab.
Meyakini Luke telah dirasuki iblis, pendeta setempat, Nelson, berinisiatif memanggil pendeta Thomas dari Philadelphia.
Di tempat lain, Anna Williams mendapat penampakan mengenai kejadian yang dialami keluarga Hunter. Ia pun mengajak Braden Cole untuk bergegas menuju ke sana.
Setibanya di rumah Eric, Betty menawarkan keduanya untuk melihat kondisi Luke terlebih dahulu. Pendeta Thomas sendiri baru akan datang esok harinya.
Sesuai dugaan, Luke memang dirasuki oleh iblis. Dan sepertinya cukup kuat. Melihatnya, Braden mengajak Anna untuk menunggu hingga pendeta Thomas tiba saja.
—
Anna bertemu dengan seorang wanita bernama Lettia. Ia memberi nasehat agar Anna mengecek basement rumah Hunter.
—
Pendeta Thomas tiba bersama pendeta Nelson. Secara singkat Eric memperkenalkannya dengan orang-orang yang ada di sana. Termasuk Robert dan Karen Bickle, tetangga sekaligus sahabatnya; Mark, Anna, dan Braden.
Bersama-sama mereka memasuki kamar Luke. Luke menyeringai menyambut kedatangan mereka. Tubuhnya berubah. Terdapat tanduk-tanduk kecil di sekujur badannya.
Pendeta Thomas mulai melakukan ritual pengusiran setan seperti yang biasa ia lakukan.
Usahanya berhasil. Iblis keluar dari tubuh Luke.
Namun timbul masalah baru. Bukannya kembali ke alamnya, iblis tersebut justru ganti merasuki tubuh pendeta Thomas.
Setelah mendatangkan serombongan belalang ke dalam rumah, pendeta Thomas menyatakan bahwa pembalasan akan segera datang untuk mereka semua.
Ia lantas bunuh diri dengan meloncat dari jendela dan terjatuh tepat di atas pagar.
—
Seseorang berjubah masuk ke dalam rumah kecil di tengah hutan. Ia lalu melanjutkan membuat boneka kayu yang sudah ia siapkan untuk melenyapkan kekuatan sihir Anna.
—
Anna dan Braden menghadiri upacara pemakaman pendeta Thomas di gereja. Braden sempat terlibat ketegangan dengan Robert, yang mempertanyakan kenapa keduanya masih saja berada di kota.
Saat pendeta Nelson memberikan pidato, Anna merasa bahwa sesuatu yang berbahaya bakalan terjadi.
Sesaat kemudian, ribuan belalang tiba-tiba keluar dari mulut pendeta Nelson. Panik, tanpa sengaja pendeta Nelson menjatuhkan lilin di altar dan membuat dirinya terbakar.
Dengan api yang mulai menjalar, Anna mencoba memandu yang lain untuk segera meninggalkan gereja.
Anehnya, pintu gereja terkunci rapat.
Tidak ada pilihan lain, mau tidak mau Anna menggunakan kekuatan sihirnya setelah terlebih dahulu meminta agar Braden mengalihkan perhatian orang-orang yang ada.
Selain pendeta Nelson, pada akhirnya semua orang berhasil keluar dari gereja dengan selamat.
Sebelum Eric dan yang lain kembali ke rumah, Anna mengajak Braden untuk mengecek basement.
Tanpa disangka, Anna mendapat informasi bahwa pernah diadakan ritual vodoo di basement.
Tanpa membuang waktu, Anna mengajak Braden untuk mencari keberadaan Lettia.
Belakangan diketahui dari Lettia bahwa yang melakukan ritual vodoo adalah William Ray Jones, penghuni rumah sebelumnya.
Belum selesai cerita Lettia, timbul keributan yang disebabkan oleh Robert. Ia kerasukan dan menembak seorang warga hingga tewas.
Sama seperti aksi Anna sebelumnya, Braden juga tidak punya pilihan lain selain menembak Robert sebelum ia membunuh warga-warga lain.
Tanpa sebab, Anna tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri.
Lettia merespon dengan meminta Braden untuk mengikutinya dengan membawa tubuh Anna.
Yang dituju adalah rumah Lettia. Ia meyakini ada seseorang yang baru saja mengutuk Anna.
Persiapan ritual pun segera dilakukan. Lettia yang memimpin.
Sayangnya, kekuatan kutukan tersebut rupanya cukup besar. Ritual Lettia hanya mampu menunda efek dari kutukan tersebut saja. Mereka harus mencari pelakunya untuk bisa sepenuhnya menghilangkan kutukan Anna.
Sebelum itu, Lettia memberitahu apa yang terjadi pada William.
Aksinya mempelajari ilmu hitam dan vodoo berujung pada dibakarnya dirinya dan juga istrinya hidup hidup oleh warga. Di tengah kobaran api, William mengutuk para warga dan memastikan suatu saat ia akan hidup kembali untuk membalaskan dendamnya.
Di luar dugaan, Lettia adalah putri dari wanita yang mengajarkan vodoo pada William.
Dari cerita Lettia, Braden curiga pelakunya adalah anak laki-laki William.
Tak lama ibu Lettia muncul dan memberitahu kondisi Anna. Seperti yang dialami Luke, mulai bermunculan tanduk tanduk kecil di tubuh Anna.
—
Mencari keberadaan putra William di kota, Lettia dan Braden malah disambut oleh warga kota yang semuanya sudah kerasukan.
Braden lantas berusaha mengalihkan perhatian mereka agar Lettia bisa menuju rumah Eric.
Setibanya di basement, Lettia mendapati Eric dan keluarganya dalam kondisi terikat. Saat hendak melepaskan ikatan mereka, seseorang memukul kepalanya dari belakang.
Sementara itu, jiwa Anna bertemu dengan William di akhirat. William ternyata berniat untuk masuk dan menguasai tubuh Anna.
Semua itu akan terjadi jika putra William berhasil menyelesaikan ritual di basement. Yaitu dengan meneteskan darah Lettia.
Kembali ke basement, terungkap bahwa putra William sebenarnya adalah Mark.
Tanpa kesulitan, Mark menggores lengan Lettia dan membuat darahnya menetes ke lingkaran ritual di basement.
Sesuai rencana, William kini menguasai tubuh Anna. Ia lantas mendatangi Mark.
Melihat kedatangan ayahnya, Mark melanjutkan ritualnya. Ia mengirimkan roh Lettia ke akhirat dan membuat tubuh Lettia dikuasai oleh istri William.
Tak lama Braden datang. Sebelum bisa berbuat banyak, istri William terlebih dahulu menembaknya.
—
Di akhirat. Sesosok roh menghampiri Lettia dan Anna. Ia mengaku bisa membantu keduanya kembali ke dunia dan menyelamatkan Braden.
Sebagai syarat, roh tersebut ingin menyatu dengan tubuh Anna selama-lamanya. Ia juga akan membantu Anna mengeluarkan kekuatan yang selama ini masih ia pendam. Di sisi lain, Anna tidak akan ingat dengan perjanjian tersebut.
Lettia mengingatkan Anna untuk tidak menerima persyaratan tersebut.
Kendati demikian, pada akhirnya Anna menerimanya.
Roh tersebut, yang sepertinya adalah penguasa neraka, menepati janjinya.
Tidak hanya membawa keduanya kembali ke dunia, ia juga menarik kembali roh William dan istrinya ke akhirat.
Anna lantas menghibur Mark yang sedih karena gagal berkumpul dengan keluarganya. Saat Anna memeluk Mark, tanpa disangka sebuah kekuatan sihir menghancurkan tubuh Mark begitu saja.
Braden dan Lettia terkejut melihatnya.
Simpulan
Dari segi cerita sih sebenarnya tidak ada yang salah dengan “Salem’s Daughter: The Haunting” ini. Kemunculan Darius juga menjadi sebuah benang merah tersendiri dengan prekuelnya, “The Awakening“.
Roh jahat yang kini menyatu dengan Anna memang merupakan twist yang tidak terduga.
Tapi jujurly saya tidak merasa excited dengan hal itu.
Apa mungkin karena sudah terlalu biasa plotnya?
Versi digital dari komik ini bisa diperoleh di Comixology.
Leave a Reply