Setelah menyimak komik “Night of The Living Dead“, sekarang kita bergeser ke judul lain yang masih berada dalam jagat yang sama. Tajuknya adalah “Night of The Living Dead: New York”. Kreatif, ya?
Tidak ada info apakah ini adalah prekuel atau sekuel dari komik yang disebut di awal. Sepertinya hanya cerita lepas saja.
Nah, lalu bagaimanakah kisahnya? Layakkah untuk dibaca? Temukan jawabannya dalam sinopsis dan review singkatnya di bawah, ges.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Tentang Night of The Living Dead: New York
In 1968, the film NIGHT OF THE LIVING DEAD redefined modern horror. Now, writer John Russo unleashes the next chapter in the zombie epic: NIGHT OF THE LIVING DEAD: NEW YORK! This special, self-contained, double-sized tale of unrelenting terror details the attack of flesh-eating ghouls on the unsuspecting populace of America’s largest city, as the island of Manhattan becomes an inescapable death-trap. Mistakenly thought to be contained in remote, rural areas, the army of the undead has crept through the night, converging of the largest concentration of fresh meat on the East Coast, and with nowhere to run and no hope for escape, all those in the path of the zombie horde face certain, gut-ripping death as undead, cannibalistic murderers stalk the streets of the city that never sleeps!
Story: John Russo, Mike Wolfer
Art: Fabio Jansen
Color: Digikore Studios
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: November 2009
Alur Cerita / Sinopsis Komik
Dalam waktu yang hampir bersamaan, serangan zombie terjadi di berbagai kota besar di wilayah Chicago, Philadelphia, dan New York City.
Sepasang turis, Eric dan Lisa, yang kebetulan berada di Manhattan, New York, kini mengurung diri di sebuah restoran bersama beberapa orang lainnya. Termasuk tiga anggota geng yang membawa senjata api.
Di luar dugaan, zombie berhasil menghancurkan kaca restoran dan mulai mencoba masuk ke dalam.
Salah seorang pengunjung restoran langsung menitipkan bayinya pada Lisa. Ia khawatir tidak mungkin bisa keluar dari tempat tersebut hidup-hidup.
Kekhawatirannya terbukti. Ketika hendak menyelinap keluar bersama Lisa dan Eric, salah seorang anggota geng menembaknya hingga tewas seketika.
Tidak fokus terhadap serangan zombie membuat kelompok zombie makin merangsek ke dalam. Eric yang membawa bayi terpisah dari Lisa. Pun begitu dengan ketiga anggota geng.
Dikepung oleh zombie, Eric terpaksa meninggalkan bayi tersebut begitu saja di tanah dan bergegas kabur dari kejaran zombie. Apes, ia justru tertabrak mobil dan tewas.
Sementara itu, Lisa ternyata berusaha untuk menyelamatkan diri ke atas gedung bertingkat. Bukannya selamat, ia dan puluhan orang lain malah terperangkap di rooftop.
Tak lama, para zombie berhasil menerobos pintu dan mulai menghabisi orang-orang yang ada di sana.
Lisa sempat diselamatkan oleh helikopter polisi. Namun nasibnya tak jauh berbeda dengan kekasihnya.
Sejumlah zombie ikut naik ke tangga helikopter, mengakibatkan heli tersebut kehilangan keseimbangan dan menabrak gedung hingga meledak.
Di tempat lain, ketiga anggota geng menaiki feri yang menuju Liberty Island. Suasana di atas kapal pun sama kacaunya.
Walau dua di antaranya berhasil tiba di pulau dengan selamat, pulau tersebut ternyata juga sudah dikuasai oleh para zombie.
Simpulan
Sebagai sebuah cerita lepas, sulit memang berharap terlalu banyak pada “Night of The Living Dead: New York”. Ceritanya terbilang singkat dan, yah, biasa saja.
Beberapa halaman di awal pun terbilang tidak berfaedah. Hanya sebagai fan service bagi yang setia menanti-nanti adanya adegan-adegan vulgar di komik terbitan Avatar Press.
Yang membingungkan, Lisa bisa-bisanya mengetahui saran Eric yang terucap sebelum meninggal. Padahal keduanya tidak sedang berada di tempat yang sama.
Panel terakhir yang menunjukkan beberapa zombie membawa penggalan kepala manusia juga agak aneh karena sebelum-sebelumnya mereka tidak melakukan hal itu. Malah kentara meniru “Crossed”.
Tapi sepertinya harus lanjut menyimak judul berikutnya di jagat ini untuk lebih memastikan. Ditunggu ya.
Oh by the way, untuk artworknya saya suka sekali. Model artwork favorit saya pribadi. Sayang Fabio Jansen tidak ikut menggarap proyek “Night of The Living Dead” lainnya.
Leave a Reply