Review Komik Night of The Living Dead: Aftermath Volume 1 (Avatar Press, 2012)

“Night of The Living Dead: Aftermath” bakal jadi judul terakhir dari jajaran komik di jagat Night of The Living Dead yang dibicarakan di situs ini.

Karena ceritanya cukup panjang, terdiri dari 12 edisi alias 2 volume, maka saya membagi pembahasannya menjadi dua. Sesuai dengan pembagian volumenya.

Yaitu edisi #1 hingga #6 (volume 1) dan #7 hingga #12 (volume 2).

Seperti apa ceritanya? Yuk kita simak bersama-sama sinopsis dan juga review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Tentang Night of The Living Dead: Aftermath

cover aftermath

cover aftermath

The original zombie phenomenon returns with horror writer DAVID HINE directing the re-emergence of the undead in America. Set in the excesses of the late 1970s we follow the world as it has evolved with the zombie threat. The nation believes the epidemic contained, but when a virulent outbreak turns Las Vegas into a shambling graveyard, the government is forced to lock it down under quarantine. A group of unlikely survivors finds out the hard way that even with the undead, what happens in Vegas stays in Vegas. This trade collects issues #1-6 of the ongoing Night of the Living Dead: Aftermath series.

Story: David Hine
Art: German Erramouspe
Color: Digikore Studios
Judul Edisi: Terror (Aftermath #1-#6)
Tanggal Rilis: 1 Oktober 2012 – Maret 2013

Alur Cerita / Sinopsis Komik

Tahun 1977, di Los Angeles.

Anne Dante adalah vokalis dari sebuah grup band ternama yang acap berpenampilan layaknya zombie di atas panggung.

Memang, dalam beberapa tahun terakhir, penampakan para zombie sudah jauh berkurang. Hal ini membuat orang-orang mengira keadaan sudah aman.

Perkiraan mereka salah.

Saat sedang perform, sekelompok zombie datang dan menyerang penonton sekaligus rekan-rekan band Anne.

Pun begitu, Anne dan Billy, gitaris band sekaligus kekasihnya, berhasil melarikan diri. Tujuan mereka adalah Las Vegas, tempat ayah Anne berada.

Tahu bahwa Billy sempat tergigit, di tengah jalan mau tidak mau Anne membunuhnya.

Beberapa waktu kemudian, Anne tiba di Las Vegas. Tepatnya di Silver Bullet Hotel and Casino milik ayahnya. Ayahnya sendiri, Paxman, adalah senator di Nevada.

Paxman menyambut gembira kedatangan Anne dengan selamat di hotelnya. Berbeda dengan Anne, yang merasa ayahnya hanya berpura-pura saja.

Paxman tidak mempermasalahkan hal tersebut dan mempersilahkan Anne untuk sampai kapan pun tinggal bersamanya. Ia pun memastikan Las Vegas aman dari para zombie.

Michael Woodford a.k.a Mike adalah salah seorang tamu di Silver Bullet. Dengan dalih urusan bisnis, ia sebenarnya asyik bersenang-senang dengan selingkuhannya.

Di saat mabuk, tanpa sepengetahuan selingkuhannya, Mike menelpon ke rumah dan meninggalkan pesan ke istrinya, Jackie, bahwa ia berniat untuk menceraikannya.

Meski terkejut mendengarnya, selingkuhan Mike yang memang benar-benar mencintainya itu menerimanya.

Di suatu tempat di Las Vegas, beberapa zombie terlihat mulai berkeliaran.

Esok harinya, Jackie tiba di bandara. Ada pula Sam dan Myra, dua orang paruh baya yang duduk di sampingnya selama di pesawat.

Tanpa membuang waktu ia langsung menuju Silver Bullet dimana kebetulan saat itu Paxman tengah diwawancarai oleh para wartawan.

Begitu mendapati Mike di kolam renang bersama kekasihnya, Jackie mengeluarkan pistol dan berniat untuk membunuh mereka.

Melihat hal itu, Anne yang juga sedang berada di area kolam renang bersama Millie, asisten ayahnya, merespon dengan mengeluarkan pistolnya dan meminta Jackie untuk menghentikan aksinya.

Tak butuh waktu lama untuk membuat kejadian tersebut terdengar oleh Paxman dan para wartawan.

Khawatir dengan keselamatan putrinya, Paxman merebut pistol dari tangan bodyguard-nya dan menembak Jackie hingga tewas seketika.

Anne kesal karena ia merasa saat itu Jackie sebenarnya sudah mau menurunkan pistolnya. Terlebih, pistol yang dibawa Anne sama sekali kosong alias tidak terisi peluru.

Di saat bersamaan, segerombolan zombie perlahan memasuki area hotel.

Untungnya, pihak kepolisian, militer, dan petugas keamanan hotel bisa bahu membahu mengatasi mereka. Tidak sedikit korban jiwa berjatuhan.

Bahkan belakangan hotel Silver Bullet secara resmi ditunjuk sebagai zona aman bagi penyintas.

Sam dan Myra tiba di hotel Silver Bullet. Myra tampak cuek dengan situasi yang ada. Ia tidak ingin semua itu merusak mood-nya untuk bersenang-senang di Las Vegas.

Sementara itu, di luar dugaan, seorang zombie tiba-tiba muncul di ruang ganti artis pemeran Elvis Presley. Sudah bisa ditebak, beberapa artis di sana langsung menjadi korbannya.

Anehnya, seorang pria di antara mereka masih tetap sadar walau tubuhnya sudah berubah menjadi zombie. Setelah membunuh seorang zombie yang tengah asyik menggerogotinya, ia langsung menutupi ususnya yang terburai dengan jaketnya.

Muncul berita mengenai zona penampungan di Kingman, Arizona, yang mendadak diserang zombie. Hal itu membuat pihak militer mau tidak mau menghabisi semua orang yang berada di sana.

Melihat hal itu, Paxman berencana untuk meninggalkan Las Vegas dengan pesawat jet pribadinya. Tentu saja Anne dan orang-orang kepercayaannya turut ia bawa serta.

Apes, rencana tersebut tidak disetujui oleh Gedung Putih.

Tahu mereka terkurung di hotel, Anne mengajak ayahnya untuk nonton pertunjukan Elvis Presley. Ayahnya menolak dan meminta Millie untuk menemani Anne.

Tak lama, satu demi satu tamu hotel mendatangi ruang pertunjukan.

Tepat di saat pembawa acara membuka pertunjukan, artis-artis yang sudah berubah menjadi zombie bermunculan dari balik layar.

Anne gercep merebut pistol Millie dan menembaki zombie-zombie tersebut sementara orang-orang berusaha kabur.

Sementara itu, di depan hotel, Mike menghampiri kobaran api dari zombie-zombie yang sudah dibunuh dan dibakar. Ia merasa menyesal karena sudah membuat Jackie meninggal karena ulahnya.

Sesaat kemudian datang pria yang kebal dari virus zombie. Ia mencoba untuk menguji ketahanan tubuhnya dengan masuk ke dalam kobaran api tersebut.

Walau kulitnya terbakar dan meleleh, ia ternyata masih hidup. Hingga seorang tentara yang berjaga melihatnya dan mengira ia adalah zombie. Sebuah tembakan tepat mengenai kening pria tersebut.

Mike sebenarnya sempat melihat mata pria tersebut, yang tidak tampak seperti seorang zombie. Kendati demikian ia tidak dapat berbuat apa-apa.

Salah satu tamu hotel Silver Bullet adalah Vic Fargo a.k.a Snake Eyes. Ia terlilit hutang dan kini mencoba untuk melunasinya dengan cara berjudi di kasino.

Pihak keamanan kasino sendiri pede serangan zombie yang terjadi di area hotel tidak bakal sampai ke area kasino.

Sementara itu, Mike kini bergabung dengan dua orang tentara militer. Bertiga mereka mencoba menghabisi zombie-zombie yang masih ada di dalam.

Pada prosesnya mereka bertemu dengan Anne dan Wayne, yang baru saja dikenal Anne, di ruang pertunjukan. Keduanya ternyata sudah berhasil membunuh zombie-zombie yang ada di sana.

Di tempat lain, Myra yang melarikan diri bersama Sam teralihkan perhatiannya ketika melihat uang-uang berhamburan di area permainan slots. Ia meminta suaminya untuk pergi ke kamar dan mengambil koper-koper mereka agar bisa membawa uang-uang tersebut.

Tak lama, bersamaan dengan matinya listrik, zombie mulai berdatangan ke ruang kasino. Termasuk ke ruangan tempat Vic berjudi.

Melihat mereka, tanpa takut Vic mengeluarkan senjatanya dan bersiap untuk menghadapi para zombie. Ia rupanya cukup jago dalam urusan tersebut.

Setelah menghabisi semua zombie yang ada di sana, Vic memasukkan chip-chip kasino ke dalam sebuah kantong dan berniat untuk bersembunyi di salah satu kamar Penthouse hingga serangan zombie reda.

Dalam perjalanan, ia bertemu dengan Myra. Sam ternyata baru saja tewas di tangan zombie. Setelah menenangkan Myra dan membunuh zombie-zombie di ruang permainan slots, Vic mengajak Myra untuk ikut bersamanya.

Beberapa saat kemudian keduanya bergabung dengan orang-orang yang masih selamat.

Pemerintah memberi instruksi agar mereka menuju ke sebuah tempat aman di perbatasan, di pinggir sungai Mississippi, yang jaraknya 1500 mil dari hotel.

Salah seorang tentara mengabarkan bahwa beberapa kendaraan sudah dipersiapkan di depan hotel.

Sebelum pergi, Vic sempat hendak menukarkan chip yang ia miliki dengan uang kas. Kendati demikian, ia membatalkan niatnya karena lebih mementingkan keselamatan dirinya.

Ia lantas masuk ke salah satu mobil. Sudah ada Paxman, Anne, Millie, Myra, dan seorang tentara di dalam.

Perjalanan menuju perbatasan pun dimulai.

Dari beberapa mobil, ada dua yang berhasil meninggalkan Las Vegas lebih dulu. Selain mobil Paxman, juga ada mobil lain yang ditumpangi oleh Mike serta Wayne dan keluarganya.

Di tengah jalan mereka berhenti untuk mengamati keadaan sekaligus menunggu mobil-mobil penyintas yang tertinggal.

Si tentara dan Paxman yang melihat situasi di belakang dengan menggunakan teropong langsung panik. Pasalnya, sudah tidak ada lagi mobil para penyintas.

Sebagai gantinya, rombongan zombie yang jumlahnya masif kini mulai bergerak menuju ke arah mereka.

Simpulan

I love this. Walau ada adegan buka-bukaannya, namun porsi dan penempatannya terbilang pas. Tidak ada penggambaran yang asal pamer bodi.

Saya juga dengan disertakannya back story bagi para karakter utamanya. Walau ada yang terus terang memakan terlalu banyak halaman.

Yang sedikit mengherankan adalah betapa mudahnya warga sipil membawa senjata mereka ke dalam area hotel dan kasino. Setahu saya, kedua tempat tersebut cukup ketat penjagaannya. Atau mungkin di era 70-an memang seperti itu?

Jangan lupa ikuti juga sinopsis volume 2 dari “Night of The Living Dead: Aftermath” ini dua hari lagi, ya.

rk aftermath

Leave a Reply