Tidak banyak yang terjadi di edisi Mighty Morphin Power Rangers sebelumnya, kecuali di penghujung halaman dimana Tommy tiba-tiba ‘dikunjungi’ oleh Scorpina, tepat di dalam kamarnya sendiri. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa tujuan utama Scorpina menyerang Tommy? Dan bagaimana dengan Dragonzord milik Tommy yang tiba-tiba tidak berfungsi dan nyaris mengakibatkan hadirnya korban jiwa? Simak kelanjutan kisah para rangers favorit kita di sinopsis berspoiler komik Mighty Morphin Power Rangers #2 berikut ini. Go go power rangers!
Sinopsis Komik *SPOILER*
Scorpina goes for Tommy where it hurts the most. Rita won’t give up on her Green Ranger that easily. With his life hanging in the balance, the Rangers must get together to save their friend, or risk losing him forever.
Story: Kyle Higgins, Steve Orlando
Art: Hendry Prasetya, Corin Howell
Colors: Matt Herms, Jeremy Lawson
Letters: Ed Dukeshire, Jim Campbell
Tanggal Rilis: 6 April 2016
Di dalam Dragonzord, Billy ditemani oleh Trinity meneliti jeroannya untuk mencari tahu penyebab malfunction beberapa waktu lalu. Selain menggunakan kesempatan tersebut untuk mempelajari cara kerja Dragonzord, Billy juga menyatakan ketidakpercayaannya pada teknologi yang ada di balik layar Dragonzord, mengingat itu adalah robot buatan Rita. Namun Trinity meyakinkan bahwa kecurigaannya tersebut tidak beralasan dan ikatan antara Tommy dengan para ranger lebih kuat dibandingkan antara dirinya dan Rita.
Sementara itu, Tommy yang diserbu oleh Scorpina, memutuskan untuk berteleport dengannya ke suatu tempat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap ibu dan keluarganya. Setelah berubah menjadi Green Ranger, pertarungan sengit pun dimulai. Scorpina sendiri memancing kemarahan Tommy dengan mengatakan ia berniat untuk mengambil power coin milik Green Ranger. Walau pada kenyataannya, tujuan Rita yang sebenarnya adalah untuk mengumpulkan green chaos energy milik Tommy untuk meningkatkan kekuatan kristal.
Di suatu tempat, Kim menjemput Scott yang sedang berlatih karate. Atau lebih tepatnya sedang mengajar karate. Guru Scott memintanya untuk suatu saat mengajak Tommy ikut mengajar dengannya, sesuatu yang membuat Scott tampak ragu. Tiba-tiba terdengar panggilan dari Zordon yang meminta mereka untuk membantu Tommy.
Kehadiran ranger merah, pink, dan hitam membuat Tommy berhasil lolos dari desakan Scorpina. Sementara yang lain menghadapi anak buah Scorpina, Green Ranger berusaha mengejarnya. Namun usahanya gagal karena ia keburu menghilang dari TKP. Tommy yang merasa depresi karena takut dianggap tidak punya kemampuan untuk menjadi ranger terus menerus diprovokasi oleh bayangan Rita yang hadir di benaknya. Hal ini membawanya menjadi sensitif dan bersikap defensif terhadap ranger yang lain, meski mereka tidak bermaksud apa-apa.
Di markas, Zordon menyatakan bahwa Rita kemungkinan besar tidak akan berhenti mengejar Tommy hingga ia mendapatkan power coin miliknya. Selain itu, hasil analisa dari Billy dan Trinity terhadap Dragonzord mencapai titik simpulan bahwa tidak ada yang salah dengan robot tersebut. Hanya entah kenapa, ia tidak mau lagi mendengarkan perintah Tommy. Mendengar hal tersebut, emosi Tommy memuncak namun sebelum sempat bersikap mendadak ia jatuh pingsan.
Alur cerita masih berjalan lambat, tapi much better lah dibanding edisi #2 lalu. Memang ada beberapa poin perkembangan cerita, tapi terus terang berharap bisa lebih cepat lagi perkembangan alurnya. Apalagi mengingat beberapa halaman terpotong untuk side story yang gak jelas.
Mighty Morphin Power Rangers #2 (2016)
- Story
- Art (Pencil, Ink, Colors)
- Element of Surprise
- Recommended Reading
Review Komik
Tidak ada pertarungan robot di edisi ini, tapi aksi pertarungan para rangers melawan Scorpina dan anak buahnya cukup menghibur. Tensi hubungan Tommy dengan yang lain makin meningkat, sementara sedikit demi sedikit strategi yang sedang dijalankan Rita untuk menguasai dunia terungkap. Still, masih berharap semoga Boom! Studios menghilangkan cerita filler Bulk & Skull yang sejauh ini masih tidak jelas korelasinya dengan cerita utama.
Leave a Reply