Di cerita sebelumnya, Justice League yang dapat dikalahkan seorang diri oleh Killer Frost dibawa ke Belle Reve untuk menemui Amanda Waller. Di hadapan mereka (dan juga Suicide Squad), Waller menceritakan tentang Max Lord yang barusan membebaskan empat narapidana dari The Catacombs, dan kini bersama-sama hendak menyerbu Belle Reve untuk mengambil senjata rahasia yang bisa mengontrol dunia yang disembunyikan oleh Waller di sana. Waller pun meminta mereka semua untuk melindungi dirinya dari Max Lord dkk. Apa yang akan terjadi selanjutnya di review komik Justice League vs. Suicide Squad #4 berikut ini?
Sinopsis Komik *SPOILER*
[REDACTED BY ORDER OF TASK FORCE X DIRECTOR AMANDA WALLER] and [REDACTED] crew of unstoppable [REDACTED] besiege Belle Reve to take possession of the lost [REDACTED], and only the unbelievable team-up of the Justice League and the Suicide Squad can prevent [REDACTED] from taking revenge on Amanda Waller!
Story: Joshua Williamson
Art: Fernando Pasarin (Pencils) / Matt Ryan (Inks)
Color: Alex Sinclair with Jeremiah Skipper
Letter: Rob Leigh
Judul Edisi: Justice League vs. Suicide Squad chapter Four
Tanggal Rilis: 11 Januari 2017
Sesuai yang diperkirakan oleh Waller, Max Lord bersama dengan pasukannya menyerbu ke Belle Reve. Justice League dan Suicide Squad menghadang mereka. Setelah berbasa-basi sejenak (dan setelah Max Lord berhasil menaklukkan Enchantress dengan ilmu kontrol pikirannya), pertarungan mereka pun dimulai. Agar pertarungan ‘lebih seimbang’, Johnny Sorrow mengeluarkan berbagai macam monster dari entah dimensi mana yang ia kuasai. Hal ini membuat tim gabungan JL dan SQ lumayan kewalahan.
Sementara yang lain bertarung, Max Lord menyelinap untuk mencari keberadaan senjata rahasia. Tanpa disangka, Killer Frost menyusul dan menghadangnya. Namun lagi-lagi dengan kemampuan kontrol pikirannya, Max Lord mampu menguasai Killer Frost dan Killer Frost justru berbalik menemaninya. Waller sendiri pada saat itu sedang bersama Deadshot dan sedang dikejar-kejar oleh Lobo. Batman sesaat kemudian tiba dan membantu mereka kabur dari kejaran Lobo.
Di tempat lain, satu demi satu pasukan Max Lord berhasil dikalahkan oleh kerjasama anggota Suicide Squad dan Justice League. Apes bagi Batman, Lobo masih saja terus mengejar dirinya, Waller, dan Deadshot berkat kemampuan regenerasi tubuhnya. Di saat-saat terakhir, Batman terpaksa mengeluarkan strategi pamungkasnya.. meledakkan otak Lobo. Lepas dari kejarannya, Batman meminta Waller menjelaskan apa yang sebenarnya diincar oleh Lord. Begitu tahu, ia segera menginstruksikan pada yang lain untuk menuju tempat senjata rahasia tersebut disimpan.
Terlambat bagi mereka, dengan bantuan Killer Frost, Max Lord mampu membobol pintu brankas tempat senjata rahasia — yang ternyata berupa berlian bernama Eclipse Diamond — itu disimpan. Dan dengan berlian tersebut, Max Lord kini menguasai para anggota Justice League (minus Batman yang masih bersama Waller).
Seru! Gak nyangka dua karakter terkuat di kubu Suicide Squad, Killer Frost dan Enchantress, justru rentan terhadap kekuatan kontrol pikiran Max Lord. Berhubung belum pernah baca aksi Johnny Sorrow sebelumnya, gak nyangka juga dia bisa menarik monster-monster dari dimensi yang ia kuasai. Kerjasama antara anggota Justice League dengan Suicide Squad tidak kalah menariknya, dan jawaranya adalah new-BFF-relationship antara Wonder Woman dan Harley Quinn. Tapi terus terang saya justru tidak terlalu excited dengan cliffhanger-nya, dimana anggota Justice League menjadi terkontrol oleh Max Lord. Sudah terlalu umum jalan cerita semacam itu. Ya, kan?
Justice League vs. Suicide Squad #4 (2017)
- Story
- Art (Pencil, Ink, Colors)
- Element of Surprise
- Recommended Reading
Review Komik
Ceritanya seru, banyak adegan actionnya. Tidak seperti seri Justice League-nya Bryan Hitch, penyelesaian pertarungan di sini juga gak ecek-ecek, jauh lebih berkelas. Yang bikin kzl cuman artworknya. Secara keseluruhan oke, tapi di bagian wajah dan bodi malah gak konsisten. Jadi jangan kaget kalau ada wajah karakter atau bodinya yang terlihat aneh atau tidak proporsional. But overall, masih recommended sih.
Leave a Reply